Ketika berbicara di depan upacara pembukaan kamp tersebut, Deputi Menteri Ilmu Pengetahuan dan teknologi Vietnam, Tran Quoc Khanh menekankan: “Energi terbarukan membantu menjamin keamanan energi, turut memperbaiki kesehatan masyarakat dan digunakan sebagai pengganti sumber bahan bakar fosil yang semakin habis, mengurangi polusi lingkungan dan menghadapi perubahan iklim. Target kamp tersebut ialah memacu gairah kekreatifan, mencintai tempat bermain kepada para pelajar untuk memanifestasikan kemampuan-nya dalam aktivitas ilmu pengetahuan, menciptakan kesempatan untuk melakukan temu pergaulan antara para pelajar, bersamaan itu turut menciptakan tenaga pendorong kepada para pelajar untuk memiliki dan mengikuti kerujuan-nya di bidang ilmu pengetahuan-teknologi.”

Para pelajar Indonesia yang ikut serta dalam APTJSO-6 tersebut (Foto: Nguyen Ha/VOV)

Pada APTJSO-6 tersebut, para pelajar akan melaksanakan aktivitas penelitian ilmu pengetahuan, mengembangkan dan mengajukan proyek melalui kontes poster, kemampuan dalam laboratorium dan lain-lain. Para guru juga mempunyai aktivitas temu pergaulan dan pertukaran pengalaman pendidikan. Sumiati, guru dari SMP Labschool Kebayoran, Jakarta Selatan memberitahukan : “Saya ke sini membawa tiga siswa yang terbaik dari SMP Labschool Kebayoran. Kami membuat projek berupa kulit buah yang dimanfaatkan energinya, kemudian dimasukkan ke dalam baterai kosong. Semoga nanti penelitian itu ke depannya ada yang menelitinya lebih lanjut, sehingga terbukti bahwa penelitian yang anak-anak lakukan itu benar dan bisa diperdalam lagi, sehingga bisa menghasilkan inovasi, sumber energi terbaru”.

Upacara penutupan dan pemberian hadiah kepada pembeberan yang paling baik dalam kerangka APTJSO-6 akan berlangsung pada Jumat (14/07) ini.