(VOVworld) - Menurut rencana, pada Selasa (28 Oktober), di ibukota New Delhi, berlangsung upacara penyambutan resmi Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung yang melakukan kunjungan resmi di India, atas undangan PM India, Narendra Modi. Setelah upacara penyambutan ini, diadakan pembicaraan dan upacara penandatanganan permufakatan-permufakatan kerjasama.
PM Nguyen Tan Dung berbicara di depan Forum Perdagangan dan
Investasi Vietnam-India.
(Foto: qdnd.vn)
Sebelumnya, dalam kerangka kunjungan resmi di India, pada Senin (27 Oktober) di ibukota New Delhi, PM Nguyen Tan Dung telah menghadiri dan membacakan pidato di depan Forum Perdagangan dan Investasi Vietnam-India. Ketika berbicara di depan ratusan badan usaha dua negara, PM Nguyen Tan Dung menekankan: Vietnam selalu menganggap hubungan kemitraan strategis dengan India sebagai prioritas dalam politik luar negeri nasional. India sekarang sedang merupakan salah satu diantara 10 mitra dagang yang paling besar bagi Vietnam dan mencapai nilai perdagangan bilateral sebesar 5,24 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun lalu. Dua negara bersama-sama bertekat mencapai target meningkatkan nilai perdagangan menjadi 7 miliar dolar Amerika Serikat pada thun 2015 dan 15 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2020.
Untuk memperkuat kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi antara Vietnam dan India, PM Nguyen Tan Dung meminta kepada dua pihak supaya mengembangkan semaksimal mungkin mekanisme-mekanisme bilateral dan multilateral yang sudah ada, khususnya menggelarkan secara efektif Perjanjian perdagangan, menghindari pemungutan pajak dobel, merangsang dan memproteksi investasi, konsulat, pariwisata, pelayaran perdagangan, jasa penerbangan. Dua pihak terus mengkoordinasikan kepentingan bersama di semua forum ekonomi regional dan internasional, membentuk zona perdagangan bebas ASEAN-India, mengadakan perundingan tentang perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif regional. PM Nguyen Tan Dung menegaskan: “Vietnam sedang berupaya bersama dengan para anggota-nya menyelesaikan target membangun Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Vietnam bersedia menjadi jembatan penghubung bagi badan-badan usaha India untuk masuk ke pasar ini. Di samping melaksanakan 8 perjanjian perdagangan bebas yang telah ditandatangani, Vietnam sedang mengadakan perundingan tentang 6 perjanjian perdagangan bebas generasi baru dengan Uni Eropa, dengan zona perdagangan bebas Eropa, dengan Persekutuan Tarif Rusia, Belarus dan Kazakhstan, dengan Republik Korea dan Perjanjian Perdagangan Bebas kemitraan Trans-Pasifik. Vietnam akan menjadi satu mata rantai penting dari jaringan konektivitas ekonomi yang luas dengan 55 mitra, diantaranya ada 15 anggota G-20. Kami berharap supaya badan-badan usaha India akan datang ke Vietnam untuk melakukan bisnis dan investasi serta bersama berbagi keunggulan-keunggulan pasar Vietnam dan berpeluang mendekati pasar para mitra Vietnam”.
PM Nguyen Tan Dung juga meminta kepada badan-badan usaha dua negara supaya mendorong kuat kerjasama investasi di bidang teknologi-informasi, bio-teknologi, manufaktur, kimia, farmasi, perlistrikan, permigasan, pengolahan haril pertanian dan perikanan. Beliau juga menyambut rencana yang dikeluarkan Jet Airlines tentang pembukaan jalan penerbangan ke kota Ho Chi Minh mulai dari bulan November tahun ini dan Vietnam Airlines juga akan cepat membuka jalan penerbangan langsung ke India. PM Nguyen Tan Dung juga memberitahukan: Grup TATA dan Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam sedang giat menyelesaikan prosedur-prosedur untuk cepat menggelarkan proyek BOT tentang pembangunan pabrik termolistrik Long Phu II dengan modal sebanyak 1,8 miliar dolar Amerika Serikat.
Pada hari yang sama, PM Nguyen Tan Dung menerima pimpinan Grup Industri, mekanisasi dan perlistrikan TATA, Grup ESSAR, Grup ILFS dan Jet Airways.
Juga pada Senin (27 Oktober), PM Nguyen Tan Dung mengunjungi Kedutaan Besar Vietnam di India./.