(VOVworld) – Pada Rabu (26 Februari), Menteri Luar Negeri (Menlu) Venezuela, Elias Jaua menyatakan bahwa Pemerintah negara ini pada pokoknya telah menghancurkan semua rencana sabotase terhadap tertib konstitusional yang dilakukan kelompok-kelompok ultra kanan di dalam dan luar negeri, namun tetap memperingatkan bahwa ancaman tetap ada.
Pawai untuk mendukung Pemerintah pimpinan Presiden Maduro
(Foto: baomoi.com)
Ketika berbicara setelah pertemuan dengan timpalannya dari Bolivia, David Choquehuanca di La Paz, ibukota Bolivia, Menlu Jaua menegaskan bahwa semua demonstrasi anti pemerintah di Venezuela sedang “semakin bisa dikontrol”. Dia menyatakan bahwa semua huru-hara bukanlah tanda dari ketidak-puasan rakyat terhadap Pemerintah dalam masalah sosial, tapi dirancang oleh kelompok-kelompok oposisi untuk menghasut kekerasan, menggulingkan Pemerintah pimpinan Presiden Nicolas Maduro dan menghancurkan prestasi-prestasi revolusi yang dicapai Almarhum Presiden Hugo Chavez pada 15 tahun lalu. Menlu Elias Jaua mengakui bahwa di Venezuela tetap ada banyak masalah sosial yang harus ditangani, tapi hal itu bukanlah alasan yang menyebabkan demonstrasi.
Pada hari yang sama, Presiden Venezuela, Nicolas Maduro telah mengadakan konferensi tentang perdamaian nasional di ibukota Caracas. Konferensi ini dihadiri banyak wakil dari berbagai lapisan rakyat serta utusan dari partai-partai politik di dalam negeri. Presiden Maduro memberitahukan bahwa ini merupakan forum bagi para hadirin untuk menyumbangkan pendapat bagi penyusunan agenda guna mendatangkan kestabilan politik dan sosial untuk Tanah Air, di atas dasar menghormati Undang-Undang Dasar dan Revolusi Bolivar. Konferensi ini juga membahas langkah membentuk komite yang berfungsi menyelidiki dan menghukum para biang keladi yang berdiri di belakang berbagai pembunuhan dan haru-hara di banyak kota di seluruh negeri./.