(VOVWORLD) - Dalam kerangka kunjungan kenegaraan di Republik Demokrasi Federasi Etiopia, Jumat sore (24 Agustus) menurut waktu lokal, Presiden Viet Nam, Tran Dai Quang telah mengunjungi Markas Uni Afrika dan melakukan pertemuan dengan Penjabat Ketua Komisi Uni Afrika, ibu Amira Elfadil Mohammed Elfadil.
Presiden Tran Dai Quang melakukan pertemuan dengan Penjabat Ketua Komisi Uni Afrika (Foto: vov.vn) |
Presiden Tran Dai Quang menegaskan bahwa Viet Nam dan negara-negara Afrika selalu saling mendukung dan saling membantu dalam perjuangan pembebasan bangsa dulu dan dalam usaha mengembangkan ekonomi dewasa ini. Beliau menekankan kebijakan konsekuen Viet Nam ialah mementingkan hubungan dengan negara-negara Afrika, sekarang ini, Viet Nam telah menggalang hubungan diplomatik resmi dengan 53 di antara 55 negara Afrika. Presiden Tran Dai Quang menginginkan agar negara-negara sedang berkembang seperti negara-negara Afrika dan Viet Nam bersatu dan saling mendukung untuk memperkuat lebih lanjut lagi suara, peranan dan pengaruhnya di mekanisme-mekanisme multilateral seperti di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-blok dan kerangka Kerjasama Selatan-Selatan, meminta kepada negara-negara Afrika supaya mendukung Viet Nam menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB masa bakti 2020-2021.
Penjabat Ketua Komisi Uni Afrika, Amira Elfadil Mohammed Elfadil menilai tinggi partisipasi Viet Nam dalam pasukan penjaga perdamaian PBB, turut menjaga perdamaian di Afrika. Dia menilai tinggi hubungan kerjasama antara negara-negara Afrika dengan Viet Nam, menetapkan bidang-bidang prioritas seperti pengolahan, pertanian, eksploitasi mineral, pariwisata dan lain-lain dan menginginkan agar Viet Nam menjadi jembatan penghubung yang mengkonektivitaskan dengan Asia, khususnya negara-negara Asia Tenggara. Dia menegaskan bahwa Uni Afrika bersedia berkoordinasi dengan Viet Nam di forum-forum multilateral terutama PBB dan Francophonie.
Pada Sabtu pagi (25 Agustus), menurut waktu lokal, Presiden Viet Nam, Tran Dai Quang dan Istri meninggalkan ibu kota Addis Ababa, mengakhiri dengan baik kunjungan kenegaraan di Republik Demokrasi Federasi Etiopia dari 23-25 Agsutus atas undangan Presiden Etiopia, Mulatu Teshome. Yang melepas Presiden Tran Dai Quang dan Istri di bandara internasinal Bole di ibu kota Addis Ababa ada para pejabat Pemerintah, Kementerian Luar Negeri Etiopia, Duta Besar Viet Nam untuk Tanzania merangkap Etiopia, Nguyen Kim Doanh dan para staf Kedutaan Besar Viet Nam.
Atas undangan Presiden Mesir, Abdel Fattah Al Sisi, Presiden Tran Dai Quang dan Istri melakukan kunjungan kenegaraan di Republik Arab Mesir dari 25-29 Agustus. Ini merupakan kunjungan resmi pertama yang dilakukan oleh Kepala Negara Viet Nam di Mesir sejak dua negara menggalang hubungan diplomatik pada tahun 1963. Kunjungan ini mendorong lebih lanjut lagi kerjasama bilateral di semua segi seperti politik, ekonomi, perdagangan, investasi, kebudayaan dan pendidikan.
Sehubungan dengan kunjungan di Etiopia ini, dua pihak telah mengeluarkan Pernyataan Bersama.
Pernyataan Bersama ini memberitahukan bahwa Presiden Tulatu Teshome telah melakukan pembicaraan dan memimpin resepsi kenegaraan untuk Presiden Tran Dai Quang. Presiden Tran Dai Quang melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Etiopia, Abiy Ahmed, Ketua Majelis Tinggi Keria Ibrahim, mengunjungi Markas Uni Afrika (AU) dan menemui Penjabat Ketua Komisi Uni Afrika, Amira Elfadil Mohammaed Elfadil.
Pembicaraan resmi antara Presiden Etiopia, Mulatu Teshome dan Presiden Viet Nam, Tran Dai Quang berlangsung dalam suasana yang bersahabat. Dua pemimpin berbahas secara intensif dan ekstensif tentang masalah-masalah bilateral, regional dan internasional yang menjadi minat bersama, tentang hubungan komprehensif antara dua negara dan langkah-langkah untuk mendorong hubungan bilateral pada waktu mendatang. Dua pemimpin berkomitmen menciptakan semua syarat yang kondusif kepada badan usaha dua negara untuk mendekati pasar satu sama lain. Dua pihak sepakat cepat menggelarkan perjanjian jasa penerbangan dan membuka missi penerbangan langsung yang mengkonektivitaskan dua negara untuk mendorong perdagangan, pariwisata dan temu pergaulan rakyat.
Dua pemimpin menyaksikan penandatanganan berbagai permufakatan kerjasama yang terdiri dari Perjanjian Bebas Visa bagi orang yang berpaspor diplomatik dan berpaspor dinas, MoU tentang kerjasama antara dua Kementerian Luar Negeri (Kemlu), MoU tentang memacu investasi, bersamaan itu sepakat terus berbahas dan cepat menyetujui isi untuk menuju ke penandatanganan perjanjian-perjanjian merangsang dan memproteksi investasi, tidak memungut pajak dobel, perdagangan bilateral untuk menyempurnakan kerangka hukum terhadap kerjasama bilateral, khususnya di bidang perdagangan dan investasi.
Dua pihak menegaskan perlu memperkuat kepercayaan politik antara dua negara melalui masalah mempertahankan secara permanen kunjungan dan kontak berbagai tingkat di saluran-saluran Partai, Pemerintah, Parlemen, daerah, badan usaha dan badan usaha dua negara, turut memperkuat kepercayaan politik serta memperluas kerjasama perdagangan, investasi, pertanian, pendidikan, pelatihan dan lain-lain. Dua pemimpin menilai tinggi peranan dan posisi masing-masing negara dalam berbagai organisasi regional dan internasional di mana dua negara menjadi anggotanya seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, Gerakan Non-blok, Uni Afrika dan ASEAN.
Dua pihak sepakat akan memperkuat koordinasi, pertukaran pendidikan, saling mendukung para calon masing-masing negara di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi-organisasi internasional lainnya. Etiopia mencatat Viet Nam merupakan satu-satunya calon kawasan Asia-Pasifik untuk posisi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa masa bakti 2020-2021. Dua pihak menegaskan akan terus memberikan sumbangan bagi kerjasama Selatan-Selatan, memperkokoh Gerakan Non-blok dan menjunjung tinggi peranan negara-negara sedang berkembang di kalangan komunitas internasional. Dua pihak mengimbau kepada komunitas internasional supaya bersinergi bekerjasama untuk memecahkan bentrokan-bentrokan, mencegah bentrokan bersenjata dengan langkah-langkah damai seperti melalui konsultasi, perundingan dan lain-lain sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa dan hukum internasional.
Presiden Tran Dai Quang mengundang Presiden Etiopia, Mulatu Teshome, PM Abiy Ahmed supaya cepat mengunjungi Viet Nam. Presiden dan PM Etiopia telah menerima undangan dan menyetujui waktu kunjungan ini akan disepakati melalui saluran diplomatik.