(VOVWORLD) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) dibuka pada Minggu pagi (18 November) di Port Moresby, Ibukota Papua Nugini.
Panorama konferensi tersebut. (Foto: vov) |
Dalam pidato pembukaan konferensi ini, Perdana Menteri (PM) Papua Nugini, Peter O’Neill menekankan makna Konferensi dengan tema: “Memanfaatkan peluang-peluang yang bersifat mencakup, mengembangkan masa depan digital”, menjunjung tinggi peranan APEC yang erus merupakan forum ekonomi primer di kawasan, mendorong perdagangan dan investasi terbuka dan bebas, turut membawa Asia-Pasifik menjadi tenaga pendorong pertumbuhan dan ketersambungan global. Para pemimpin APEC telah itut serta pada Dialog dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagard tentang peluang dan tantangan yang dihadapi oleh ekonomi internasional dan regional dan usulan-usulan untuk mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan dan bersifat mencakup dalam era digital.
Ketika berbicara di depan dialog ini, PM Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc menekankan: APEC perlu memperkuat koordinasi dengan mekanisme-mekanisme multilateral, terutama dengan IMF untuk memperhebat ketersambungan ekonomi, manajemen ekonomi-keuangan global seimbang, pertumbuahan yang bersifat mencakup dan pembaruan yang kreatif.
Para pemimpin APEC telah berpartisipasi pada sidang penting tentang “Konektivitas demi pertumbuhan yang bersifat mencakup melalui masa depan digital”. Sidang ini sepakat mengesahkan Program aksi tentang ekonomi digital, memperhebat kerjasama, membangun kemampuan, mengembangkan ketrampilan, mendekati infrastruktur digital; menekankan partisipasi dari semua unsur sosial pada perekonomian digital, penerapan teknologi, pembaruan yang kreatif demi pertumbuhan yang berkesinambungan dan berkualitas. Para pemimpin APEC berkomitmen akan mendorong cepat penyelesaian Target-target Bogor pada tahun 2020, menggelarkan Rencana Induk tentang konektivitas APEC sampai tahun 2025, memperhatikan pertukaran kebijakan, memudahkan perdagangan, temu pergaulan rakyat, mengkonektivitaskan subdaerah, daerah pedalaman, daerah pelosok, pedesaan-perkotaan.
Berbicara di depan sidang ini, PM Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc meminta supaya memperkuat reformasi struktur untuk mempersempit kesenjangan antar-perekonomian APEC, mengakomulasi Agenda baru APEC tentang reformasi struktur ke dalam agenda dari para anggota, menjamin kepentingan kreativitas dan teknologi yang tersebar dalam perekonomian kepada semua warga dan badan usaha, membantu kelompok yang rentan, badan usaha kecil dan menengah. APEC perlu mendorong penggelaran secara efektif gagasan tentang perdagangan elektronik lewat perbatasan, ekonomi siber dan ekonomi digital. PM Nguyen Xuan Phuc menganggap bahwa APEC perlu terus mengembangkan peranan motor bagi semua ketersambungan regional dan global. PM Nguyen Xuan Phuc meminta kepada APEC supaya terus menyampaikan pesan kuat tentang peranan pelopor APEC, mendorong sistim perdagangan multilateral terbuka, transparan, adil berdasarkan pada semua undang-undang dan prinsip generasi baru, menjunjung tinggi lebih lanjut lagi peranan sentral ialah WTO. APEC juga memainkan peranan sebagai mengkoordinasikan dan mendorong kerjasama dengan Komunitas Ekonomi ASEAN, G20, ASEM, organisasi-organisasi ketersambungan di Afrika dan Amerika Latin. PM Nguyen Xuan Phuc memberitahukan: Majelis Nasional Viet Nam telah resmi meratifikasi Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) pada tanggal 12 November ini. Ini merupakan langkah kongkrit bagi Viet Nam untuk berpartisipasi lebih mendalam pada rantai nilai global. PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan: Dalam waktu 20 tahun berparitisipasi pada APEC, Viet Nam telah aktif ikut merekomendasikan ide, berinisiatif melaksanakan gagasan-gagasan APEC dan terus memberikan sumbangan-sumbangan untuk bersama-sama membangun masa depan umum tentang visi dari satu Komunitas Ekonomi Asia-Pasifik yang damai, stabil dan makmur.
Pada siang hari yang sama, para pemimpin APEC meneruskan sidang tentang “Usaha mendorong pertumbuhan yang bersifat mencakup dalam era digital”. Para anggota berkomitmen mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan dan bersifat mencakup, meletakkan kepentingan warga sebagai sentral dari semua kebijakan; menggelarkan Program Agenda APEC 2017 tentang perkembangan yang bersifat mencakup di bidang ekonomi, keuangan dan sosial sampai tahun 2030 yang dikaitkan dengan pelaksanaan Target-target perkembangan yang berkesinambungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (SDGs).
PM Nguyen Xuan Phuc meminta kepada APEC supaya memainkan peranan yang menggagas ide-ide tentang pembaruan yang kreatif, membawa Asia-Pasifik menjadi pusat teknologi global. Para anggota APEC perluang memanfaatkan peluang besar dari erat digital, meletakkan warga sebagai pusat perkembangan, membantu kelompok-kelompok yang rentan, khususnya kaum perempuan, anak perempuan, kaum difabel. APEC perlu memberikan sumbangan positif dalam menghadapi tantangan-tantangan global, terutama keamanan pangan. APEC juga membantu para anggota sedang berkembang menerapkan teknologi tinggi, mengurangi risiko, memberikan peringatan dini dan melakukan pemulihan pasca bencana alam.