(VOVWORLD) - Deputi Perdana Menteri (PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh, pada Jumat (22 September), telah mengepalai delegasi Vietnam menghadiri sesi perbahasan tingkat tinggi persidangan ke-72 Majelis Umum Perseikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) yang berlangsung di kota New York, Amerika Serikat (AS)
Persidangan tahun ini dengan tajuk: “Berfokus pada manusia: Berjuang demi perdamaian dan satu kehidupan yang baik bagi semua orang di satu planit yang berkesinambungan” telah menyerap hampir semua pemimpin Negara dan Pemerintah dari 193 negara anggota PBB.
Deputi PM, Menlu Vienam, Pham Binh Minh menyampaikan pidato di depan persidangan ke-772 MU PBB. (Foto: Kantor Berita Vietnam) |
Ketika berbicara di depan sesi perbahasan ini, Deputi PM, Menlu Vienam, Pham Binh Minh berbagi pandangan Vietnam tentang masalah-masalah yang menonjol sekarang terhadap dunia dan PBB, sumbangan-sumbangan penting Vietnam dalam memecahkan masalah-masalah ini. Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menonjolkan makna penting perihal Vietnam menjadi anggota PBB pada tanggal 20 September 1977, menekankan bahwa ini merupakan satu tonggak penting bagi Vietnam yang merdeka dan satu memasuki integrasi dan perkembangan, menjadi satu anggota yang aktif dan bertanggung jawab dari komunitas internasional, memberikan sumbangan pada target-target yang luhur dari PBB ialah perdamaian, keamanan dan perkembangan. Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh meminta kepada semua negara menempatkan kepentingan rakyat pada posisi sentral dari semua kebijakan dan aksi untuk melaksanakan secara sukses Agenda 2030 tentang perkembangan yang berkesinambungan dan menjamin kehidupan yang baik dari semua penduduk; menekankan: negara-negara sedang berkembang perlu terjamin mendapat persyaratan yang lebih kondusif, mempunyai sumber daya yang lebih banyak lagi untuk melaksanakan Target-Target Perkembangan yang Berkesinambungan.Dia memberitahukan: “PBB haruslah menjadi pusat mengkordinasi dan mengaitkan upaya-upaya bersama untuk menghadapi tantangan-tantangan global, membangun satu sistim prinsip dan standar yang lebih komprehensif dengan satu mekanisme menjamin obyektifan, keadilan dan kesetaraan. Untuk berhasil melakukan hal ini, PBB perlu melakukan perombakan secara komprehensif, dari organisasi, metode kerja sampai ke cara mengerahan, mengalokasikan sumber daya. Vietnam mendukung upaya-upaya perombakan PBB menurut arah ini dan akan ikut serta pada proses itu secara bertanggung jawab”.
Tentang masalah Laut Timur, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh berseru kepada semua pihak yang bersangkutan supaya mengekang diri, memecahkan sengketa dengan langkah damai sesuai dengan hukum internasional, di antaranya ada UNCLOS-1982, menghormati secara lengkap proses-proses diplomatik dan hukum di atas dasar hukum internasional, melaksanakan DOC, cepat mencapai COC.
Pada hari yang sama, di Markas Besar PBB, atas nama Presiden Vietnam, Tran Dai Quang, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menandatangani Traktat Larangan Senjata Nuklir.Traktat ini disempurnakan pada bulan Juli 2017 dengan butir-butir melarang semua negara anggota tidak boleh mengembangkan, mencoba, memproduksi, menyimpan, menggunakan atau mengancam menggunakan senjata nuklir. Sampai sekarang, Traktat ini telah ditandatangani oleh 52 negara dan akan berlaku setelah 50 negara meratifikasinya.