Vietnam aktif mengkonservasikan dan mengembangkan nilai kota-kota pusaka
(VOVWORLD) - Dalam rangka aktivitas Festival ke-6 Pusaka Quang Nam tahun 2017, pada Rabu pagi (14 Juni), di kota Hoi An, provinsi Quang Nam (Vietnam Tengah), berlangsung Lokakarya internasional “Mengkonservasikan dan mengembangkan nilai kota-kota pusaka”.
Pada lokakarya tersebut, para peserta yang adalah para pakar dalam dan luar negeri telah menyampaikan pendapat-pendapat tentang pekerjaan konservasi dan pengembangan nilai pusaka serta pengalaman-pengalaman dari para manajer dan peneliti.
Panorama lokakarya tersebut (Foto: Tan Thanh-Tri Dai/ daidoanket.vn) |
Bersamaan itu adalah pendapat-pendapat tentang berbagai mekanisme dan arah pendekatan baru dalam mengelola pusaka kota secara berkesinambungan. Nguyen Chi Trung, Direktur Pusat pengelolaan dan konservasi pusaka budaya kota Hoi An, provinsi Quang Nam mengatakan: di dalam kota Hoi An juga tersimpan secara utuh lebih dari 1.000 cagar arsitektur kuno seperti rumah, toko, kuil, pagoda, rumah pemujaan marga, sumur kuno, makam kuno dan lain-lain. Dengan nilai yang tipikal tentang kebudayaan, pada tanggal 14/12/1999, kota kuno Hoi An telah diakui oleh UNESCO menjadi pusaka budaya dunia. Pada beberapa tahun lalu, Hoi An secara permanen diakui oleh UNESCO sebagai salah satu di antara tempat-tempat yang melaksanakan dengan baik pekerjaan mengkonservasikan nilai-nilai pusaka di kawasan Asia-Pasifik. Dia mengatakan: “Terhadap kota Hoi An, pada beberapa tahun lalu dan pada waktu mendatang ingin mengkonservasikan dan mengembangkan pariwisata di atas dasar mengembangkan peranan masyarakat dan fihak-fihak yang bersangkutan, itu merupakan masalah yang sangat penting. Perkembangan akan memberikan lagi kepentingan bagi masyarakat dan dari situ, masyarakat akan mempunyai tanggung jawab terhadap konservasi.”