Vietnam dan AS menetapkan standard internasional dalam masalah MIA/POW
(VOVworld) – “Vietnam dan Amerika Serikat (AS) telah menetapkan satu standard internasional tentang kerjasama dalam masalah tahanan perang dan orang-orang yang hilang dalam perang (MIA/POW)”. Demikian pernyataan Ibu Ann Mills Griffiths, Ketua Asosiasi keluarga tahanan dan orang AS yang hilang dalam perang, pada pertemuan dengan Deputi Menteri Pertahanan Vietnam, Letnan Jenderal Nguyen Chi Vinh, di Washington D,C, pada Senin (28 Oktober).
Pada pertemuan ini, Letnan Jenderal Nguyen Chi Vinh memberitahukan bahwa pencarian orang AS yang hilang dalam perang merupakan tindakan kemanusiaan yang tidak hanya menyembuhkan luka perang saja, melainkan juga membuka arah kerjasama bilateral pada masa depan, memberikan sumbangan yang besar secara spiritual dan percaya agar Vietnam dan AS menegakkan hubungan kemitraan komprehensif saat ini. Letnan Jenderal Nguyen Chi Vinh menekankan bahwa seiring dengan upaya Vietnam, Pemerintah dan Kongres AS perlu mempunyai kesedaran dan tanggung jawab secara penuh dalam mencari tulang belulang prajurit Vietnam yang gugur dalam perang dan membantu keluarga-nya, serta mengatasi akibat-akibat sisanya perang seperti zat oranye/dioxin dan menjinakkan bom dan ranjau.
Letnan Jenderal Nguyen Chi Vinh (kiri) dan Ibu Ann Mills Griffiths,
Ketua Asosiasi keluarga tahanan dan orang AS yang hilang dalam perang
(Foto: vov.vn)
Dia mengatakan: “Bisa dikatakan bahwa program mencari orang AS yang hilang dalam perang di Vietnam telah mencapai hasil-hasil yang baik, memuaskan kedua fihak, khususnya rakyat AS. Akan tetapi, pekerjaan ini tidak hanya berhenti di sini. Hal ini tidak hanya bertujuan mencari tulang belulang orang AS yang hilang dalam perang untuk diberikan kembali kepada keluarganya, melainkan juga merupakan aktivitas yang bersifat kemanusiaan paling tinggi dan bisa dikatakan bahwa hingga sekarang, aktivitas ini telah menjadi simbol untuk hubungan Vietnam-AS”.
Pada fihaknya, Ketua Asosiasi Keluarga tahanan perang dan orang AS yang hilang dalam perang, Ibu Ann Mills Griffiths memberitahukan bahwa aktivitas Asosiasi ini telah menerima banyak dukungan Vietnam, Laos dan Kamboja, khususnya Pemerintah Vietnam. Dia mengatakan: “Mencari dan memverifikasikan kira-kira 1000 tulang belulang orang AS yang hilang dalam perang di Vietnam merupakan pekerjaan yang tidak ada orang manapun berfikir bahwa kami bisa melakukan ketika aktivitas ini mulai setelah perang berakhir pada tahun 1975. Kerjasama antara Vietnam dan AS telah menetapkan satu standard internasional dalam masalah ini”.
Menurut Ibu Griffths, aktivitas mencari serdadu AS yang hilang di Vietnam telah mencapai hasil-hasil besar dan Pemerintah AS memahami bahwa program ini telah menciptakan satu fundasi dan jembatan penghubung yang penting dalam hubungan dua negara. Sampai sekarang, Vietnam telah 125 kali menyerah tulang belulang serdadu AS yang hilang dalam perang./.