(VOVWORLD) - Mengatasnamakan undangan Perdana Menteri (PM) Jepang, Kishida Fumio pada 23 April, PM Pham Minh Chinh menghadiri dan berbicara secara online dari Hanoi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-4 kawasan Asia-Pasifik tentang Air.
PM Pham Minh Chinh hadir dan berbicara pada KTT tersebut. Foto: VNA |
KTT tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Jepang di Kota Kumamoto dari 23-23 April dengan partisipasi Kaisar dan PM Jepang, banyak pemimpin negara dan PM negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, termasuk 6 negara Asosiasi Negara-Negara Tenggara (ASEAN) lainnya yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Filipina, dan Thailand.
Berbicara pada KTT tersebut, PM Pham Minh Chinh mengusulkan tiga kelompok langkah untuk digelar di kawasan. Pertama, memperkuat kerja sama regional dan internasional yang terbuka, transparan, substantif dan saling menguntungkan; komunitas internasional dengan serius dan efektif melaksanakan komitmen internasional tentang sumber daya air, khususnya Terget pembangunan yang berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa hingga 2030, Perjanjian Paris dan komitmen pada COP26 tentang perubahan iklim, kerangka aksi Sendai tentang pengurangan risiko bencana. Kedua, meminta agar Jepang dan negara-negara maju menaruh perhatian, berbagi dan mendukung negara-negara sedang berkembang dalam pengalaman, keuangan, teknologi, mậnemen, pelatihan sumber daya manusia, investigasi dasar dan perancangan penggunaan air untuk melakukan pengelolaan yang efektif, eksploitasi yang berkelanjutan dan distribusi sumber air yang adil; memprioritaskan pengelolaan dan perlindungan ekosistem yang berkelanjutan dengan solusi yang sesuai dengan alam dan melestarikan keanekaragaman hayati; menjamin keadilan dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan air. Ketiga, memperkuat kerja sama dan mendukung tindakan organisasi dan mekanisme kerja sama pengelolaan aliran sungai lintas batas seperti Komite Sungai Mekong Internasional dan mekanisme kerja sama aliran sungai lainnya; berfokus pada mendorong solusi yang komprehensif termasuk transformasi digital, memacu partisipasi badan usaha dan warga, meningkatkan kerja sama publik-swasta, memperkuat tata kelola air pintar.
KTT Air Asia-Pasifik adalah gagasan mantan PM Jepang, Ryutaro Hashimoto yang diluncurkan pada Forum Air Global ke-4 pada tahun 2006, yang diadakan setiap 2-3 tahun.