(VOVworld)- Pada hari Rabu, (20 Maret), delegasi Vietnam yang dikepalai oleh Duta Bear Duong Van Quang, Kepala Perwakilan Tetap Vietnam disamping UNESCO dan utusan Presiden Negara disamping organisasi Francophonie (OIF) telah menghadiri Forum Wanita Francophonie kali pertama yang diadakan di Paris sehubungan dengan Hari Internasional Francophonie Dunia (20 Maret).
Satu sarasehan tentang kesetaraan gender di kota Hue, Vietnam Tengah
(Foto: baothuathienhue.vn)
Dalam pertemuan dengan kalangan pers, Duta Besar Duong Van Quang menyatakan bahwa foum ini merupakan peringatan terhadap semua orang tentang masalah mendesak sekarang ini yaitu kekerasan terhadap kaum wanita dan fikiran mementingkan laki-laki dan meremehkan perempuan. “Francophonie mempunyai banyak gagasan, khususnya menaruh perhatian terhadap masalah membela kesetaraan gender. Akan tetapi, langkah-langkahnya banyak, tapi kemampuan pelaksanaannya menjadi satu masalah. Tentang kemampuan melaksanakannya, ada dua masalah, pertama-tama ialah upaya Francophonie, tapi organisasi ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan tentang anggaran keuangan, maka solusi sudah ada tapi melaksanakannya tidak mudah. Menurut saya, yang penting ialah harus ada upaya dari semua negara anggota. Vietnam melakukan banyak langkah yang sangat kongkrit dan punya banyak instrumen kongkrit untuk melaksanakan masalah ini. Negara-negara anggota Francophonie yang pada pokoknya ialah negara-negara sedang berkembang, tempat dimana terjadi kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum wanita sangat berat”.
Menurut Duta Besar Duong Van Quang, Vietnam telah mencapai banyak kemajuan dalam melaksanakan kesetaraan gender dan khususnya ialah dalam perjuangan menentang kekerasan terhadap kaum wanita. Prestasi, pengalaman dan kebijakan Vietnam merupakan sumbangan-sumbangan yang bernilai terhadao OIF. Vietnam selalu menyedari secara tepat perjuangan ini, terutama, kesetaraan gender, menghormati wanita, memberikan pendidikan wajib terhadap semua orang, khususnya wanita./.