(VOVworld) – Lokakarya dengan tema: “Revolusi produksi baru dan kandangan maksud politik” diadakan pada Kamis pagi (16/6) yang menyerap kehadiran para pakar dari organisasi kerjasama dan pengembangan ekonomi, wakil berbagai institut penelitian dan badan usaha Vietnam. Pada lokakarya ini, para peserta berfokus membahas beberapa isi seperti: ciri pokok dari revolusi produksi baru, menilai revolusi produksi ini akan memberikan banyak kesempatan serta tantangan dan resiko terhadap perkembangan negara, khususnya bagi negara-negara sedang berkembang seperti Vietnam; apa yang harus dilakukan Vietnam untuk mengembangkan hasil-guna potensi dan keunggulannya, terutama potensi tenaga kerja muda yang banyak, dari situ memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan dan kepentingan dari revolusi produksi baru.

Ketika berbicara di depan lokakarya ini, Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Bui Thanh Son menekankan bahwa lahirnya revolusi produksi baru atau disebut sebagai revolusi industri ke-4 berkaitan erat dengan perkembangan terobosan di bidang teknologi “pintar” dan dalam waktu beberapa tahun belakangan ini, revolusi ini sedang berkembang secara kuat. Setelah menyelesaikan perundingan atau menanda-tangani berbagai perjanjian perdagangan bebas generasi baru seperti: Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik, Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Uni Eropa, Persekutuan Ekonomi Asia – Pasifik, dll, Vietnam sedang memasuki tahap perkembangan yang amat penting, menuntut dilakukannya pembaruan secara kuat terhadap pola fikir dan tekad yang amat besar guna memperkuat industrialisasi dan modernisasi Tanah Air. Menurut Deputi Menlu Bui Thanh Son, pada latar belakang sekarang, Vietnam mendapat kesempatan besar untuk memasuki revolusi produksi baru yang sedang berlangsung di dunia. Oleh karena itu, semua informasi yang disampaikan di depan lokakarya ini akan menjadi sumber informasi pertimbangan yang berguna bagi Vietnam untuk memanfaatkan revolusi produksi baru guna mengabdi usaha industrialisasi dan modernisasi Tanah Air.