(VOVworld) – Pada Selasa (7 Oktober), Website
“Berita Hainan” (dari Tiongkok) memberitakan bahwa Tiongkok menyelesaikan perluasan lapangan dan pembangunan landas pacu sepanjang 2.000 Meter serta peralatan-peralatan penunjang di pulau Phu Lam, kepulauan Hoang Sa (Paracels) milikVietnam.
Pada Kamis (9 Oktober), ketika menjawab interviu wartawan tentang reaksi Vietnam terhadap tindakan Tiongkok tersebut, Jurubicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Hai Binh menunjukkan bahwa Vietnam mempunyai cukup dasar hukum dan bukti sejarah untuk menegaskan kedaulatan terhadap dua kepulauan Hoang Sa (Paracels) dan Truong Sa (Spratly).
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Hai Binh
(Foto: vov.vn)
Tindakan Tiongkok tersebut telah melanggar secara serius kedaulatan Vietnam terhadap kepulauan Hoang Sa, melanggar Permufakatan tentang prinsip-prinsip dasar dalam membimbing penanganan masalah di laut Vietnam-Tiongkok yang ditandatangani pada Oktober 2011, bertentangan dengan pamahaman bersama pemimpin senior dua negara; melanggar hukum internasional dan Deklarasi tentang cara berperilaku dari para fihak di Laut Timur (DOC) yang ditandatangani antara ASEAN dan Tiongkok pada tahun 2002, sehingga membuat situasi di Laut Timur menjadi lebih tegang dan rumit, tidak menguntungkan untuk perkembangan hubungan antara dua negara.
Jurubicara Le Hai Binh menunjukkan bahwa Vietnam dengan gigih menolak tindakan Tiongkok yang tidak sah ini, menunut kepada Tiongkok supaya menghormati kedaulatan Vietnam, jangan membiarkan terjadinya lagi tindakan-tindakan yang sama, memberikan sumbangan praksis pada perkembangan hubungan persahabatan dan kerjasama antara Vietnam dan Tiongkok serta mempertahankan perdamaian dan kestabilan di Laut Timur./.