Vietnam menghadiri Konferensi pertama pejabat senior G-20

(VOVworld) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama pejabat senior G-20 (atau Konferensi Sherpa) kelompok 20 perekonomian papan atas dunia (G-20) diselenggarakan  dari 12 sampai 13/12 di Berlin, Ibukota Jerman dengan dipimpin oleh Jerman.


Vietnam menghadiri Konferensi pertama pejabat senior G-20 - ảnh 1
Sidang Pleno KTT tersebut.
( Foto: vnplus)

Yang menghadiri Konferensi ini ada para pejabat senior negara-negara anggota G-20, negara-negara undangan yalah Belanda, Norwegia, Singapura, Vietnam, Chad dan Senegal, wakil organisasi- organisasi internasional besar, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia (WB), Dana Moneter Internasional (IMF), Organisasi Buruh Internasional (ILO), Organisasi Kerjasama dan Perkembangan Ekonomi (OECD). Vietnam diundang negara tuan rumah  untuk menghadiri KTT G-20 dan konferensi-konferensi yang bersangkutan dengan martabat sebagai negara tuan rumah KTT APEC 2017. Delegasi Vietnam  yang menghadiri KTT Sherpa G-20 dikepalai oleh Vu Quang Minh, Asisten  Menteri Luar Negeri (Menlu), Sherpa Vietnam. Pada KTT kali ini, delegasi Vietnam secara inisiatif dan aktif memberikan sumbangan pendapat pada semua sesi perbahasan.


Ketika berbicara di depan event ini, Asisten  Menlu Vietnam, Vu Quang Minh telah menyebutkan tema dan menetapkan pengarahan prioritas Vietnam pada tahun APEC 2017, merekomendasikan isi-isi prioritas yang bisa dikoordinasikan untuk digelarkan oleh APEC-2017 dan G-20 2017, menekankan perlunya  memperkuat koordinasi dan saling melengkapi antara G20 dan APEC dalam pengembangan yang sedang ditangani dunia.

  Banyak sumbangan pendapat yang diberikan delegasi Vietnam  di KTT  ini tentang mendorong integrasi ekonomi, perdagangan global dan regional, menentang kecenderungan proteksi, menghadapi perubahan iklim, menjamin ketahanan pangan, menggunakan secara berhasil-guna sumber air sungai Mekong, kerjasama trilateral membantu Afrika dan lain-lain…mendapat sambutan dan kesepakatan dari negara tuan rumah Jerman dan banyak utusan KTT. 


Komentar

Yang lain