(VOVWORLD) - Konferensi ke-5 Para Ketua Parlemen Dunia tahun 2020 telah diadakan secara virtual pada Rabu (19/8) sore waktu Eropa. Ketua Majelis Nasional (MN) Vietnam, Nguyen Thi Kim Ngan menghadiri konferensi ini di ujung Ha Noi.
Ketua MN Nguyen Thi Kim Ngan (Foto: quochoi.vn) |
Topik umum konferensi kali ini ialah: Kepemimpinan parlemen untuk melaksanakan multilateralisme secara lebih efektif, memberikan perdamaian dan perkembangan yang berkelanjutan bagi warga dan dunia.
Pada sesi pembahasan dengan tajuk: “Mendorong aksi parlemen: Situasi darurat tentang perubahan iklim”, Ketua MN Nguyen Thi Kim Ngan memberitahukan bahwa sebagai salah satu negara yang paling rentan karena perubahan iklim, Vietnam sangat menghargai dan mendukung upaya keras bersama dari komunitas internasional untuk menghadapi perubahan iklim. Selama bertahun-tahun ini, MN Vietnam selalu berjalan seiring dengan Pemerintah dalam menghadapi perubahan iklim melalui usaha menyempurnakan sistem perundang-undangan tentang membela lingkungan, memprioritaskan sumber daya untuk menggelarkan berbagai program menghadapi perubahan iklim dan perkembangan yang berkelanjutan.
Untuk mendorong lebih lanjut lagi aksi parlemen terhadap situasi darurat tentang perubahan iklim, Ketua MN Nguyen Thi Kim Ngan mengusulkan:
“Mendorong pemberlakuan kebijakan inovasi dan restrukturisasi perekonomian menurut arah perkembangan yang berkelanjutan, perkembangan ekonomi hijau dan ekonomi sirkulasi untuk memitigasi dampak akibat perubahan iklim terhadap politik, sosial, ekonomi. Bersamaan itu, memberlakukan kebijakan-kebijakan sosial untuk melindungi jaring pengaman sosial dan orang-orang rentan, termasuk perempuan, anak-anak, dan para obyek yang terkena pengaruh akibat perubahan iklim. Parlemen semua negara terus mengalokasikan sumber daya yang sesuai, memperkuat pengawasan, dan menggelarkan aktivitas-aktivitas untuk menghadapi perubahan iklim. Meminta kepada semua organisasi internasional dan negara maju supaya memperkuat bantuan kepada negara-negara sedang berkembang guna menggelarkan solusi-solusi menghadapi perubahan iklim, terutama pada latar belakang pandemi Covid-19 tetap mengalami perkembangan yang serius”.