Vietnam-Republik Korea mengakhiri Perundingan FTA

(VOVworld) – Dalam kerangka kunjungan kerja di Republik Korea dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi khusus untuk memperingati ultah ke-25 penggalangan hubungan dialog ASEAN-Republik Korea, pada Rabu malam (10 Desember), di kota Busan, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung dan Presiden Republik Korea, Park Geun-Hye menyaksikan upacara penandatanganan permufakatan untuk mengakhiri Perundingan Perdagangan Bebas (FTA) Vietnam-Republik Korea. Ini adalah peristiwa penting, tidak hanya mempunyai arti memperkuat kerjasama bilateral menuju ke target USD 70 miliar pada tahun 2020, melainkan juga turut mendorong secara komprehensif hubungan Kemitraan kerjasama strategis Vietnam-Republik Korea.

Vietnam-Republik Korea mengakhiri Perundingan FTA - ảnh 1
PM Nguyen Tan Dung dengan Badan usaha Republik Korea
(Foto :VOV)

         Menurut semua komitmen FTA ini, Republik Korea memberikan prioritas kepada Vietnam di bidang perpajakan dan mengurangi beacukai, menciptakan kesempatan ekspor baru penting dengan kelompok barang pertanian, perikanan utama seperti udang, ikan, buah-buahan tropik dan barang industri seperti tekstil dan produk tekstil, produk mekanik. Di samping itu, Republik Korea berkomitmen memberikan kesempatan pasar kepada semua bidang jasa layanan dan investasi Vietnam. Sebaliknya, Vietnam memberikan prioritas kepada Republik Korea  tentang kelompok barang industri seperti bahan tekstil dan produk tekstil, bahan plastik,detail elektronik, truk dan mobil sedang dari 2500cc ke atas, detail mobil, listrik keluarga, produk besi, kabel listrik.

Pada umumnya, Republik Korea meliberalisasi 96,48% nilai impor dari Vietnam dan sebaliknya, Vietnam meliberalisasi 93% total nilai impor dari Republik Korea.

         Ketika berbicara di jumpa pers setelah upacara ini, PM Nguyen Tan Dung dan Presiden Park Geun Hye menyatakan bahwa Perjanjian ini akan mendatangkan kepentingan praksis kepada dua negara mulai dari tahun depan dan turut merealisasi hubungan kemitraan strategis antara dua negara./. Thanh chung

Komentar

Yang lain