Yunani masih belum berkesempatan mendapat pengucuran bagian bantuan yang sangat perlu.
(VOVworld)- Pada pertemuan darurat pada Rabu, (21 November) di Brussel, Belgia, para Menteri Keuangan Eurozone dan Dana Moneter Internasional (IMF) masih tidak mencapai permufakatan tentang pengucuran bantuan senilai Euro 31,5 miliar (sama dengan USD 40 miliar) dalam paket bantuan ke dua yang diberikan oleh Uni Eropa (EU) dan IMF kepada Yunani untuk menyelamatkan Yuanyi lepas dari bahaya gagal bayar utang publik pada bulan ini.
Ilustrasi
(Foto: vietnamplus.vn)
Pemberitahuan yang diumumkankan oleh kalangan pejabat keuangan kawasan setelah pertemuan tersebut memberitahukan bahwa semua pihak tidak mencapai kebulatan pendapat tentang rencana bantuan dan akan melakukan pertemuan kembali pada 26 November ini untuk berbahas tentang beberapa masalah teknik. Perselisihan pokok pada pertemuan ini ialah apakah EU dan IMF memperpanjang waktu dua tahun kepada Yunani untuk memenuhi target mengurangi prosentase utang publik terbanding dengan GDP atau tidak. Ketua Kelompok para Menteri Keuangan Eurozon, Jean Claude Juncker mengimbau memperpanjang waktu kepada Yunani untuk mengurangi utang publik yang sama dengan 180% GDP menjadi hanya tinggal 120% GDP pada tahun 2022 dengan alasan “Yunani telah berusaha sekuat tenaga dan para kreditor sebaiknya bertindak serupa”.
IMF menyatakan bahwa kalau Yunani tidak berhasil melaksanakan target mengurangi utang publik, IMF terpaksa menarik diri dari semua upaya menstabilkan ekonomi Yunani. Pada pihaknya, Perdana Menteri Yunani, Antonis Samaras pada hari yang sama menekankan bahwa semua mitra dalam EU dan IMF perlu melaksanakan semua yang sudah dikomitmenkan oleh dua institusi ini. Dia menekankan bahwa tidak hanya demi hari depan Yunani, tapi demi kestabilan seluruh Eurozone juga tergantung pada suksesnya sidang yang akan datang tentang pengucuran bantuan yang sangat perlu kepada Yunani./.