(VOVWORLD) - Para pendengar! Kami dengan gembira bertemu kembali dengan saudara-saudara pada acara: "Kotak Surat Anda”. Pada pekan ini, Program Siaran Bahasa Indonesia menerima 21 surat dan E-mail dari para pendengar, di antaranya ada saudara-saudara: Eddy Setiawan dan Aries Tiyanto di Jakarta, Thedja Haryanto di Kalimantan, Liana Safitri di Yogyakarta, Waluyo Disman di Ciamis, M Sumantri di Jawa Barat dan banyak pendengar yang lain. Dalam acara kita untuk pekan ini, kami mengikhtisarkan surat dari saudara-saudara pendengar dan memperkenalkan sepintas lintas tentang bukit pasir Mui Ne menurut permintaan saudara Liana di Yogyakarta.
Bukit pasir Mui Ne (foto : khamphavn) |
Pada pekan ini, kami menerima laporan pemantauan siaran Radio dari saudara Thedja Haryanto di Kalimantan dari 29/7-5/0 di frekuensi 12020 Khz dan 9840 Khz dengan penilaian SINPO 44444. Saudara Hari Santosa di Jawa Timur mengirim laporan pemantauan siaran Radio pada 2/8, siaran pada pukul 20.00, di frekuensi 12020Khz dengan penilaian SINPO 44444. Dalam surat, Anda mengatakan : Siaran malam hari ini terdengar cukup bagus dan jelas. Saya usul supaya VOV5 menerbitkan buku pelajaran bahasa Vietnam sebagai pedoman bagi pendengar untuk belajar melalui radio dan internet.”
Saudara yang budiman! Sekarang program siaran bahasa Indonesia-VOV5 membuka rubrik Belajar bahasa Vietnam di website www.vovworld.vn dengan pengajaran video. Selain video, kami mencatat kata-kata dalam pelajaran. Semoga pelajaran-pelajaran ini bermanfaat untuk Anda.!
Nhạc cắt
Saudara yang budiman! Setelah gempa-gempa bumi yang terus-menerus dengan kekuatan 5-7 derajat pada skala richter yang mengguncangkan propinsi Lombok Indonesia, ratusan orang telah tewas, ribuan orang luka-luka dan kehilangan atau menjadi tunawisma, wisatawan terjebak di pulau harus tinggal di ruangan luar.
Mayoritas orang yang kehilangan rumah harus tinggal dalam tenda-tenda sementara, sementara itu klinik juga dibentuk sementara untuk mengobati para korban.
Kerugian akibat gempa bumi tersebut adalah sangat besar, terhitung juga gedung-gedung, infrastruktur yang telah runtuh dan rusak, terhitung sampai 342 juta USD. Akan tetapi, kalangan pejabat Indonesia mengatakan bahwa angka tentang kerugian terakhir masih bisa lebih besar. Kami turut prihatin kepada warga Indonesia, khususnya korban gemba bumi ini. Semoga saudara-saudara bertahan menghadapi bencana alam ini, dan cepat mengatasi akibatnya, menstabilkan kehidupan.
Nhạc cắt
Pada pekan lalu, saudara Liana di Yogyakarta bertanya : “Saya juga baru tahu jika Vietnam memiliki gurun pasir di Mui Ne. Bisakah dijelaskan tentang tempat wisata gurun pasir itu? Apakah ada penduduk yang tinggal di gurun pasir Mui Ne?)”
Saudara yang budiman! Bukit pasir Mui Ne yang terletak di Kecamatan Mui Ne, Kota Phan Thiet (Vietnam Selatan), terbentuk sejak lama, luasnya kira-kira 50 Ha. Yang paling unik di bukit pasar Mui Ne yalah setelah setiap kali ada angin kencang atau mengalami waktu sehari-malam, wajah bukit pasir ini menjadi baru, berbeda dengan bentuk sebelumnya.
Warna pasir di sini juga sangat beraneka-ragam, ada sampai 18 warna seperti merah, putih, merah muda, abu-abu, hitam dan lain-lain. Datang ke bukit pasir ini, wisatawan juga ikut pada permainan ski pasir atau balapan mobil di pasar. Datanglah ke bukit ini pada pagi-pagi hari agar tidak kepanasan ya!
Justru karena kerasnya alam, maka di bukit pasir ini tidak ada orang penghuninya. Akan tetapi ini merupakan tempat yang menjadi inspirasi dari para fotografer dan juga menjadi destinasi wisata yang atraktif, tidak bisa dilewatkan dari para wisatawan ketika datang ke Kota Phan Thiet.