(VOVWORLD) - Para pendengar! Satu minggu berlalu begitu cepat dan senang bisa bertemu kembali dengan para pendengar pada acara Kotak Surat Anda pertama dari bulan Desember. Pada pekan lalu, VOV5 menerima…. surat dari … negara dan teritori. Siaran bahasa Indonesia sendiri menerima 60 surat dan email dari para pendengar lainnya. Berikut ini, penyiar Huong Tra akan berbincang-bincang dengan para pendengar. Tetapi sebelumnya, marilah kita mengiktisarkan gelombang radio hari ini.
Pertanyaan mohon bersurat ke alamat email: indonesia.vov5@gmail.com atau alamat pos: jalan Ba Trieu, nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Hanoi, Vietnam. FB: VOV5 Indonesia
Pada minggu lalu, kami menerima laporan pantauan siaran radio dari para pendengar dari Kalimantan Barat, di antaranya saudara Rudi Hartono mengirim laporan siaran tanggal 11 November dengan kualitas gelombang yang baik, saudara Thedja Haryanto mengirim laporan dari 11 November hingga 2 Desember d frekuensi 12020Khz dengan penilaian SINPO 44444. Saudara Eddy Setiawan di Jakarta Timur mengirim laporan pantauan siaran radio dari 25-30 November dengan kualitas gelombang yang stabil. Kami juga menerima laporan dari para pendengar dari beberapa negara lainnya seperti saudara Ding Lu dari Tiongkok, Najimuddin dari india dan Rob den Boer dari Belanda. Kami berterima kasih atas antusiasme Anda sekalian dalam mengirimkan surat dan laporan radio ke program kami.
Para pendengar! Dari kota Malang, Jawa Timur, saudara Dewi bertanya: “Kuliner Indonesia yang sangat kaya raya. Banyak masakan Indonesia yang sudah mendunia, seperti: Soto, Sate, Rendang, Nasi goreng... Apakah makanan Indonesia sudah banyak muncul di Vietnam?
Saat ini masakan Indonesia semakin populer di Vietnam dengan munculnya restoran dan tempat makan Indonesia di Hanoi dan Kota. Ho Chi Minh. Selain itu, melalui program promosi kuliner yang diselenggarakan oleh KBRI, universitas-universitas di Vietnam, dunia usaha Indonesia..., perlahan-lahan masyarakat Vietnam mengenal masakan dari negara kepulauan ribuan tersebut.
Duta Besar Indonesia, Denny Abdi memperkenalkan masakan tradisional Vietnam pada Hari Kebudayaan Indonesia yang diadakan di Universitas Ilmu Sosial dan Humaniora (Foto: USSH Media) |
Pada tanggal 7 Desember, di Universitas Ilmu Sosial dan Humaniora (VNU) dalam rangka Hari Kebudayaan Indonesia, KBRI berkoordinasi dengan Fakultas Ketimuran menyelenggarakan gerai kuliner yang memperkenalkan cita rasa khas “negeri ribuan pulau" kepada pengunjung.
Selain hidangan tradisional "Nasi tumpeng" yang disiapkan oleh restoran Indonesia "Bativia", siswa jurusan Studi Asia Tenggara, Fakultas Ketimuran sendiri memasak masakan Indonesia lainnya seperti: kolak pisang, mie goreng, rendang…. Quynh Anh, mahasiswa tahun kedua Fakultas Ketimuran mengatakan:
“Kami bersemangat memasak kolak pisang manis karena hidangan ini cukup unik. Pertama kalinya kentang dan pisang dimasak bersama. Biasanya kolak Vietnam ditambahkan tepung maizena agar kental, namun kolak Indonesia berbeda, lebih encer dan rasanya tidak terlalu manis. Teman-teman sangat suka.”
Gerai kuliner Indonesia pada Festival Kuliner Internasional 2023 (Foto: KBRI) |
Yang terbaru, pada 10 Desember lalu, di Hanoi, KBRI juga menyelenggarakan gerai untuk memperkenalkan masakan Indonesia kepada sahabat internasional dan warga Ibukota Hanoi, dalam rangka Festival Kuliner Internasional 2023.
Para pendengar! Apakah masakan Vietnam sudah banyak muncul di Indonesia saat ini? Bagaimana masyarakat menerimanya? Kami tunggu komentar dari anda sekalian!
Para pendengar, sudah seminggu sejak kami mencanangkan Kuiz 2023. Hingga saat ini, kami telah menerima banyak jawaban dari pendengar di seluruh Indonesia. Selain mengirimkan karya, pendengar juga mengungkapkan rasa nya saat mendengar tentang kontes:
Isi Kuiz 2024: