Hari Raya Ulambana di Vietnam
Huong Tra -  
(VOVWORLD) - Para pendengar! Kami dengan gembira bertemu kembali dengan saudara-saudara pada acara: "Kotak Surat Anda”. Pada pekan ini, Program Siaran Bahasa Indonesia menerima 23 surat dan E-mail dari para pendengar, di antaranya ada saudara-saudara: Eddy Setiawan dan Aries Tiyanto di Jakarta, Thedja Haryanto di Kalimantan, Liana Safitri di Yogyakarta, Waluyo Disman di Ciamis, M Sumantri di Jawa Barat dan banyak pendengar yang lain. Dalam acara kita untuk pekan ini, kami mengikhtisarkan surat dari saudara-saudara pendengar dan memperkenalkan sepintas lintas tentang Hari Raya Ulambana di Vietnam menurut permintaan saudara Anto Sriyanto di Jawa Tengah.
Memperkenalkan sepintas lintas tentang Hari Raya Ulambana (Foto : Phatgiao.org.vn) |
Pada pekan ini, kami menerima laporan pemantauan siaran Radio dari saudara Thedja Haryanto di Kalimantan dari 29/7-5/0 di frekuensi 12020 Khz dan 9840 Khz dengan penilaian SINPO 44444. Saudara Hari Santosa di Jawa Timur mengirim laporan pemantauan siaran Radio pada 2/8, siaran pada pukul 20.00, di frekuensi 12020Khz dengan penilaian SINPO 44444. Dalam surat, Anda mengatakan : Siaran malam hari ini terdengar cukup bagus dan jelas. Saya usul supaya VOV5 menerbitkan buku pelajaran bahasa Vietnam sebagai pedoman bagi pendengar untuk belajar melalui radio dan internet.”
Dalam surat kepada kami, banyak pendengar mengucapkan selamat kepada Dubes baru Vietnam di Indonesia. Di antaranya, saudara Sutipjo menulis "Semlamat bertugas buat pak Dubes Vietnam untuk Indonesia. Sukses selalu.
Pada pekan lalu. saudara Anto Sriyannto bertanya "Seperti apa bulan Ulamnbana di Vietnam?"
Saudara yang budiaman! Hari ini bertepatan dengan tanggal 15 bulan Tujuh kalender Imlek, merupakan hari raya Ulambana. Ini merupakan hari raya dari para biksu-biksubi dan penganut Buddhis. Menurut agama Buddha, hari ini merupakan kesempatan kepada setiap orang untuk memanifestasikan perasaannya dan melaksanakan balas budi tidak hanya terhadap orang yang telah meninggal dunia, tapi juga terhadap orang yang masih hidup. Pesta Ulambana dewasa ini juga merupakan hari untuk semua orang anak-anak menyatakan balas budi kepada orangtuanya.
Pada pesta Ulambana, setiap orang memasang bunga mawar pada bajunya " bunga mawar merah kepada orang yang masih punya ibu dan warga putih kepada orang yang ibunya sudah meninggal. Bagi orang yang mujur mendapat mawar merah harus selalu mendengarkan menghormati dan bersiap santun terhadap orangtuanya, sedangkan orang yang mendapat mawar putih akan mengenangkan orantuanya yang sudah meninggal dunia.
Huong Tra