Pada pekan ini, kami menerima laporan hasil pemantauan siaran Radio dari saudara Waluyo Dishman di Ciamis dengan kualitas gelombang baik, kedengaran jelas. Laporan hasil pemantauan siaran Radio dari 26/1-1/2 dari saudara M Sumantri di Jabar dengan penilaian SINPO 44444. Laporan hasil pemantauan siaran Radio dari 7-24/1 di frekuensu 9840 Khz dari saudara Sutipdjo di Jawa dengan penilaian SINPO 43434. Selain itu, banyak pendengar yang lain telah mengirim Laporan hasil pemantauan siaran Radio  kepada kami, di antaranya ada saudara Basid Hasibuan di Jakarta, Sutomo Huang di Kalimantan, Fachri di Pekan Baru dan  Eddy Setiawan  di  Jakarta. Kami berterimakasih atas kehangatan dan sumbangan pendapat dari para pendengar kepada program. Mudah-mudahan kami terus menerima surat dan Laporan hasil pemantauan siaran Radio dari para pendengar!

Ikan pindang (Foto internet)

Dalam surat kepada kami, saudara Basid Hasibuan di Jakarta mengatakan : “Membuat ikan Pindang Tradisional yang mendunia, menurut saya sangat sederhana, tapi sampai menghasilkan beberapa ton untuk dipasarkan ke seluruh Vietnam dan juga bahkan oleh-oleh buat para diaspora Vietnam yang bermukim di Luar negeri. Dengan aneka bumbu tentunya rasanya sangat familiar di mata masyarakat sehingga selalu diminati bangsa dan rakyat Vietnam. Saya juga suka ikan pindang soalnya enak kalau diracik dengan aneka bumbu tradisonal dan ditambahkan  bumbu kecap manis aromanya pasti menggoda. Luar biasa sekali menghasilkan banyak dan menarik sekali untuk meningkatkan taraf hidup dan penghasilan masyarakat. Ternyata hal yang sederhana bisa menghasilkan uang untuk kepentingan masyarakat desa tersebut.”

Saudara Basid Hasibuan yang budiman! Ikan pindang merupakan masakan rakyat tapi sangat enak dan disukai banyak orang. Apakah di Indonesia ada masakan ikan pindang dan bagaimana resep membuat ikan pindang di Indonesia? Silahkan berbagi kepada kami!

Hari Raya Tet Nguyen Tieu di Kota Hoi An (foto :internet)

Akhirnya, kami mau berbincang-bincang dengan saudara Sutomo Huang. Dalam surat kepada kami, saudara Sutomo Huang mengatakan : Melalui ini juga saya ingin menanyakan dan mohon ulasannya dalam acara "Kotak Surat Anda" mendatang, mengenai perayaan Cap Go Meh di Vietnam yaitu hari ke-15 tahun baru imlek. Di kota saya khususnya Singkawang, perayaan tahun baru imlek dirayakan dengan sangat ria dan semangat, Saudara bisa melihatnya di Youtube tentang Imlek Singkawang 2018.”

Saudara Sutomo Huang yang budiman! Pada tanggal 15 bulan Satu kalender imlek atau Hari Raya Tet Nguyen Tieu (atau Cap Go Meh) merupalan salah satu di antara hari yang penting menurut kalender imlek di beberapa negara Asia seperti TIongkok, Republik Korea, Vietnam dan Jepang. Di Vietnam, tanggal 15 bulan satu  kalender imlek merupakan pesta resmi untuk menutup Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek (Hari Raya Tet) di Vietnam.

Pada hari malam hari bulan purnama, warga dan para penganut Buddha datang ke pagoda untuk memohon satu tahun yang sehat, cukup sandang cukup pangan, makmur dan berkembang untuk keluarga, pribadi dan Tanah Air. Di samping itu, mereka juga membuat sajian untuk mempersembahkan kepada nenek moyang di keluarga. Orang Vietnam sangat menghargai ritual persembahyangan di rumah. Bergantung pada syarat ekonomi atau adat istiadat, maka sajian pada hari ini di setiap keluarga berbeda-beda. Yang tidak bisa kurang adalah kue Troi Nuoc.