(VOVWORLD) - Saudara-saudara pendengar! Saya Thuy Trang, sangat gembira dapat bertemu kembali dengan saudara-saudara dalam acara “Kotak Surat Anda” pekan ini. Selama sepekan ini, Departemen Luar Negeri VOV5 menerima 383 surat, di antaranya untuk Program Siaran Bahasa Indonesia, yaitu 32 pucuk surat dan email dari Saudara-saudara pendengar: Rudy Hartono di Kalimantan Barat, M. Sumantri, Minlin, Salimiagus di Jawa Barat, Eddy Setiawan di Pekan Baru, Hari Santosa di Jawa Timur, Agus Salimi di Jawa Tengah, dan saudara-saudara pendengar lainnya.
Mengawali acara “Kotak Surat Anda” pekan ini, kami akan ikhtisarkan situasi gelombang radio pada pekan ini. Pada umumnya kualitas gelombang radio cukup baik dan stabil pada frekuensi 12020 Khz dan 9840 Khz dengan SINPO 44444, 45544, 43434. Kami berharap Anda sekalian dapat melaporkan hasil pemantauan siaran radio secara reguler agar kami mengetahui situasi gelombang radio di daerah Anda sekalian.
Pekan ini, di tengah wabah Covid-19 tetap merajalela di Nusantara yang indah, banyak pendengar mengirim surat untuk berbagi pengalaman kepada kami, di antaranya saudara Eddy Setiawan mengungkapkan: “Memang sangat memprihatinkan, jumlah pengidap Covid-19 di Indonesia semakin meningkat. Saya dan kakak lebih banyak berdiam di rumah. Saya sudah setahun tidak bisa ke Jakarta dan ke tempat-tempat lain. Saya berharap Covid-19 bisa segera berakhir, agar kehidupan bisa kembali bebas dari kecemasan. Saya berharap semoga keadaan di Vietnam juga akan lebih baik dan semakin lebih baik”. Di samping itu, Saudara Rudy Hartono berbagi idenya yang cemerlang, “Ide muncul lagi ketika memiliki alat rekam bernama Soundcard V8. Saya mewawancarai penyiar dan mantan penyiar radio yang pernah saya kenal, saya sapa lewat udara, atau pernah mewawancarai saya. Ide mengalir saja. Saya pun terbuai oleh kebahagiaan ketika respon dari kakak penyiar cukup baik. Saya menghubungi dan janjian untuk mewawancarai melalui platform Zoom. Saya pun menamainya Podcast Oblas, yaitu bincang-bincang dalam obrolan lepas. Saya sudah lama mendengarkan radio dan beberapa kali diwawancarai sehingga muncul ide tersebut”. Saudara pendengar, situasi wabah Covid-19 masih mengalami perkembangan yang kompleks dan sangat memengaruhi situasi sosial-ekonomi di banyak negara, termasuk Vietnam dan Indonesia. Saat ini Vietnam untuk sementara bisa mengendalikan wabah, kami bisa saja berpindah ke berbagai kota lain di dalam negeri, namun kami tidak boleh bertindak sesuka hati dan harus melaksanakan sepenuhnya semua rekomendasi pencegahan dan pemberantasan dalam situasi baru.
Wabah Covid-19 tetap merajalela di seluruh dunia - Ilustrasi (Foto: internet)
|
Situasi wabah di Indonesia pun masih belum membaik, kami sarankan Anda sekalian tetap melaksanakan protokol Covid-19 dengan baik, seperti memakai masker apabila keluar rumah, selalu menggunakan desinfektan, menjaga jarak, tidak berkumpul dalam kerumunan, memeriksakan kesehatan, dan banyak minum air hangat. Di tengah wabah seperti saat ini, dapat menemukan kegiatan-kegiatan yang bermakna dan menciptakan kesenangan untuk diri sendiri seperti wawancara melalui platform yang dilakukan Saudara Rudy Hartono juga menjadi obat untuk meningkatkan semangat, menjadi gembira, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kami pun berharap situasi wabah di Indonesia seiring dengan waktu akan semakin berkurang dan masyarakat Indonesia pun dapat kembali menjalani kehidupan yang normal.
Saudara pendengar, apabila bahasa adalah instrumen paling utama dan terpenting bagi manusia, maka bahasa asing adalah jembatan yang sangat diperlukan dalam proses komunikasi dan integrasi antarbangsa di masing-masing negara. Berbicara tentang bahasa asing, tidak dapat untuk tidak menyebut Presiden Ho Chi Minh – sosok teladan yang belajar mandiri secara kreatif. Ini juga hal yang menjadi perhatian Saudara Arwan dari Kalimantan Barat. Dalam suratnya kepada kami, ia bertanya: “Berapa bahasa yang Paman Ho kuasai dan berapa bahasa yang beliau dapat praktikkan dengan lancar?”
Menurut informasi yang kami tahu, dalam profil peserta Kongres Internasional Komunis ke-7, Presiden Ho Chi Minh dikenal “Menguasai berbagai bahasa, yaitu: Perancis, Inggris, Tiongkok, Italia, Jerman, Rusia, Spanyol, dan Portugal.” Sejak kecil, Paman Ho telah belajar aksara Tiongkok dan menerima budaya Konfusianisme yang berasal dari Tiongkok. Beliau belajar di SD Perancis di Kota Hue, menyusul kemudian Sekolah Nasional Hue. Selain itu, berdasarkan pengalaman beliau melakukan kunjungan ke luar negeri serta menyambut baik berbagai delegasi diplomatik yang tiba di Vietnam, beliau dapat menggunakan dengan lancar banyak bahasa asing lainnya, seperti Bahasa Siam (atau Bahasa Thai), Bahasa Spanyol, Bahasa Arab dan berbagai bahasa etnis minoritas di Vietnam.
Presiden Ho Chi Minh memiliki gudang pengatahuan bahasa asing lengkap yang terdiri dari 29 bahasa asing dan berbagai bahasa etnis minoritas (Foto: internet) |
Ketika bekerja mencari nafkah, belajar, dan beraktivitas revolusi, di setiap tempat beliau selalu menetapkan tujuan, yaitu harus belajar dan menggunakan bahasa asing secara lancar demi mencapai tujuan “menyelamatkan Tanah Air dan membebaskan bangsa”, sesuai harapan beliau untuk dilaksanakan. Dalam kurun waktu 29 musim semi atau sekitar 30 tahun, Paman Ho pernah tinggal, bekerja, dan beraktivitas di luar negeri dan memiliki sebuah gudang pengetahuan bahasa asing lengkap yang terdiri dari 29 bahasa asing dan berbagai bahasa etnis minoritas. Saudara Arwan yang budiman, kami berharap perkenalan sepintas lalu tentang Presiden Ho Chi Minh tadi dapat memuaskan keingintahuan Anda. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan lain, silakan berkirim surat kepada kami melalui email atau fanpage kami. Kami akan sangat gembira menjawab pertanyaan Anda!
Saudara pendengar, apabila Anda ingin mendengar dan membaca kembali program siaran kami, silakan akses situs kami: www.vovworld.vn. Semua pertanyaan mohon dikirim ke alamat email: Indonesia.vov5@gmail.com, atau alamat pos: Jalan Ba Trieu, nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Ha Noi, Vietnam.