(VOVWORLD) - Para Pendengar! Sangat gembira dapat bertemu kembali dengan saudara-saudara pendengar dalam acara Kotak Surat Anda. Pada pekan lalu, Siaran Bahasa Indonesia VOV5 menerima 40 surat dan surel dari para pendengar. Selain laporan pantauan siaran Radio, para pendengar juga berbagi pendapat dan pertanyaan yang menarik.
Untuk mengawali acara Kotak Surat Anda hari ini, kami mengikhtisarkan laporan pantauan siaran radio dari saudara-saudara pendengar. Pada minggu lalu kami menerima laporan pantauan siaran radio dari tgl 26 hingga tgl 29 Januari yang dikirimkan oleh Saudara Sutomo Huang di Kalimantan Barat dengan SINPO 44444 dan 34443. Laporan pantauan siaran radio yang dikirimkan oleh Saudara Rudy Hartono di Kalimantan Barat pada tgl 28 Januari di frekuensi 12020 Khz dengan kualitas gelombang yang baik. Laporan pantauan siaran radio dari tgl 23 hingga tgl 25 Januari yang dikirimkan oleh Saudara Eddy Setiawan di Jakarta Timur dengan penilaian SINPO 44444. Laporan pantauan siaran radio dari tgl 23-29 Januari dari Saudara Fachri di Pekan Baru dengan kualitas gelombang yang baik. Kami berterima kasih atas antusiasme Saudara-Saudara dalam mengirimkan surat dan laporan pantauan radio kepada kami. Semoga kami dapat menerima lebih banyak lagi surat dan laporan pantauan radio dari para pendengar lainnya.
“Apabila Datang di Vietnam, Sebaiknya Makan Nasi!” (Foto : Daubepgiadinh) |
Para pendengar yang budiman! Kami sangat senang ketika akhir-akhir ini pendengar kami secara rutin berinteraksi di Fanpage "VOV5 Indonesia" dari siaran bahasa Indonesia, diantaranya ada saudara Rudy Hartono, Dwi Budhi Rahardjo, Aji Sukardi, Idris, Setyo Budiono…. Hal ini menunjukkan bahwa Anda sekalian sangat tertarik dengan informasi yang kami berikan. Contohnya di berita “Apabila Datang di Vietnam, Sebaiknya Makan Nasi!”, para pendengar telah memberikan banyak komentar. Saudara Rudy Hartono berkata: " Benar sekali nasi Vietnam enak apalagi nasi ketan kacang tanah maknyos”. Sedangkan temannya Aji Sukardi berkomentar: “Nasi menjadikan makanan pokok, sebagain besar masyarakat Asia,sebagai negara agraris dengan produk pertanian yang cukup besar”. Atau seperti kata temanmu Setyo Budiono: “Sangat disarankan untuk dicoba. Saya berharap untuk datang ke Vietnam suatu hari nanti.” Selain itu, artikel berita tentang semua aspek kehidupan lainnya seperti ekonomi, politik, budaya juga menarik perhatian para pendengar, turut meningkatkan interaksi Fanpage. Kami berharap diskusi yang semarak ini akan selalu dipertahankan di masa mendatang.
Dalam surat yang dikirim kepada kami, saudara Hari Santosa bertanya: "Saya ingin mengetahui bagaimana perbedaan wewenang dan kedudukan Presiden dan Perdana Menteri?”
Para pendengar! Aparat Negara Vietnam meliputi: Majelis Nasional, Presiden, Pemerintah, Pengadilan Rakyat, Kejaksaan Rakyat, Pemerintah Daerah. Diantaranya, Majelis Nasional adalah badan perwakilan rakyat tertinggi, badan kekuasaan negara tertinggi dari Republik Sosialis Vietnam. Pemerintah adalah badan administrasi negara tertinggi di Republik Sosialis Vietnam, menjalankan kekuasaan eksekutif, dan adalah badan eksekutif Majelis Nasional. Pemerintah terdiri dari Perdana Menteri, Deputi Perdana Menteri, Menteri dan Kepala lembaga setingkat menteri.
Menurut undang-undang Vietnam, dua jabatan Presiden dan Perdana Menteri memiliki fungsi dan kewenangan yang berbeda-beda. Setiap jabatan di berikan fungsi berbeda dan tidak menimbulkan konflik satu sama lain. Presiden adalah kepala negara, mewakili negara dalam urusan dalam dan luar negeri. Perdana Menteri adalah kepala sistem lembaga eksekutif.
Aparat Negara Vietnam meliputi: Majelis Nasional, Presiden, Pemerintah, Pengadilan Rakyat, Kejaksaan Rakyat, Pemerintah Daerah (Ilustrasi: Internet) |
Selanjutnya, kami ingin menjawab pertanyaan saudari Dewi dari Jawa Tengah. Dalam surat yang dikirim ke VOV minggu lalu, Anda bertanya: “Apakah ada banyak desa kerajinan bambu dan rotan di Vietnam saat ini? Apakah bisa memperkenalkan lebih banyak tentang kerajinan bambu dan rotan?
Teman-teman, menurut Kementerian Pertanian dan Pedesaan Vietnam, pada tahun 2022, ada sekitar 893 desa kerajinan bambu dan rotan di Vietnam (desa dengan lebih dari 30% tenaga pengrajin bambu dan rotan). Jumlah tenaga kerja pedesaan yang terlibat dalam produksi produk bambu dan rotan sekitar 342.000 orang.
Produk bambu dan rotan dengan desain beragam dan halus seperti keranjang, rak, nampan rotan, dekorasi, meja dan kursi, kap lampu, potret... telah menaklukkan tidak hanya pelanggan domestik tetapi juga diekspor ke negara lain. Data statistik dari Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam menunjukkan bahwa setiap tahun Vietnam mengekspor produk bambu senilai sekitar 300-400 juta USD dengan pasar ekspor utama yalah Uni Eropa, Jepang, Amerika Serikat, dan China.
Saudara pendengar yang terhormat, desa kerajinan bambu dan rotan Vietnam saat ini berkontribusi besar dalam meningkatkan nilai ekspor kerajinan tangan, turut menciptakan lapangan kerja di desa kerajinan seperti Desa Dong Tru (Chuong My, Hanoi), Ninh So (Thuong Tin, Hanoi), Xam Duong, Xuan Lai (Bac Ninh), Trung Chanh (Binh Dinh)… Keindahan di setiap desa kerajinan selalu dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakatnya. Mereka memberikan pengalaman yang berharga kepada satu sama lain untuk mengembangkan desa kerajinan peninggalan leluhurnya.
Semoga penjelasan diatas memuaskan saudari Dewi. Kita tahu bahwa di Indonesia juga banyak terdapat desa kerajinan tradisional. Kami menantikan kabar dari Anda Dewi dan pendengar lainnya tentang desa kerajinan tradisional di Indonesia di surat-surat selanjutnya!
Untuk bisa mendengar dan membaca kembali program siaran kami, silakan Anda mengakses situs web: www.vovworld.vn. Untuk semua pertanyaan mohon bersurat ke alamat email: Indonesia.vov5@gmail.com atau alamat pos: Jalan Ba Trieu, Nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Ha Noi, Vietnam.