(VOVworld) -  Memasuki Tahun Baru 2014, kami mengucapkan selamat Tahun Baru  yang aman tenteram, sejahtera dan berkembang untuk seluruh pendengar. Pada pekan  ini, seluruh VOV5 telah menerima 236 surat  dari 26 negara dan teriotorial, khususnya program siaran bahasa Indonesia (VOV5) menerima 26  surat, diantaranya ada dari saudara- saudara Alex Torbei di Bali, M. Zainal di Jambi, M .Sumantri di Jawa Barat, Rudy Hartono do Kalimantan, Saripuddin Dalimunthe di Sumatera Utara  dan banyak pendengar yang lain.    

Untuk memulai bagian pertama acara Kotak Surat Anda kita pada wal tahun 2014, kami mengumumkan hasil Kuiz bulan November 2013. Pemenang Kuiz bulan November yang memberikan jawaban yang cepat dan lengkap adalah saudara Minlin di Jawa Barat. Kami akan mengirimkan hadiah kepada saudara Minlin dan suvenir kepada para peserta Kuiz. Selamat menunggu.  
                   
Selanjutnya, kami mau berbincang- bicang dengan saudara Tjang Pak Ning di Sumatera Utara. Pada pekan ini, kami telah menerima surat dan laporan hasil pemantauan siaran Radio  yang terinci dengan SINPO 44333.. dalam surat kepada kami, saudara Tjang Pak Ning  telah menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru kepada  kami. Saudara yang budiman! Di kota Hanoi pada Hari Natal dan pada hari- hari akhir tahun 2013 cuaca-nya sangat dingin, akan tetapi  hal itu tidak mengurangi suasana bergelora merayakan Hari Natal dari warga Vietnam. Puluhan ribu orang telah turun ke jalan untuk merayakan satu Musim Natal yang aman tenteram dan penuh semangat disamping sanak keluarga dan teman- teman.    

Saudara M.Zainal yang budiman! Dalam surat kepada kami, Anda bertanya “Seperti apa perahu tradisional di Vietnam?". Saudara yang budiman! Perahu selain fungsi bepergian, pengangkutan, penangkapan ikan…ia juga merupakan satu produk budaya khas yang berkaitan dengan adat istiadat istimewa, adat upacara di atas air. Di Vietnam, salah satu adat istiadat yang populer dan interesan yalah melukis mata di ujung perahu. Mata perahu dilukis di dua belah perahu, sangat beragam; ada daerah yang melukis mata perahu yang tampak menakutkan (seperti di Vietnam Tengah). Alasan tentang perbedaan ini yalah ada banyak konsep di kalangan masyarakat tentang mata perahu.

Kehidupan para nelayan berkaitan dengan sungai, laut, maka mereka menganggap perahu sebagai ikan, sebagai satu ekor binatang di laut, sehingga harus ada mata untuk melihat jalan dan menghindari bahaya. Pada umumnya, para nelayan percaya bahwa perahu penangkapan ikan  yang “bermata” akan menjumpai banyak kemujuran dan mata perahu menjadi jiwa perahu. Oleh karena itu, ketika menggalang kapal, semua pemilik perahu harus melakukan acara: memuja mata perahu dengan keinginan perahu itu mengalami kemujuran di sungai dan laut supaya pekerjaan akan lancar. Bagaimana perahu tradisional di Indonesia? Marilah berbagi informasi dengan kami.   

   

Dalam rubrik: “Masuk Dapur” untuk hari ini, kami memperkenalkan satu masakan khas di daerah Nam Bo (Vietnam Selatan) yalah gula-gula kelapa. Propinsi Ben Tre (Vietnam Selatan) merupakan daerah yang memproduksi dan mengembangkan cara membuat gula-gula  kelapa. Biasanya, gula-gula kelapa dibuat di bengkel-bengkel dan dibuat dengan mesin, akan tetapi, kita tetap bisa membuat gula-gula kelapa di rumah.

Bahan pokoknya yalah air santan dan bahan sampingan yalah buah durian, daun nanas, kakao sesuai dengan selera setiap orang. Cara pembuatan-nya sebagai berikut: “campurkan santan dengan bahan sampingan dan gulali. Semuanya itu dimasukkan ke dalam satu kancah, diaduk di atas dapur terus- menerus. Ketika campuran airnya menjadi kental dan warnya berubah, tuangkanlah semuanya itu ke dalam acuan yang sebelumnya telah dilapisi minyak kelapa. Setelah campuran itu bersangsur-angsur dingin, keluarkan-lah gula-gula kelapa itu  dan dipotong menjadi setiap petak- petak kecil”. Marilah cicipinya!