(VOVWORLD) - Para pendengar, kami sangat gembira bertemu kembali dengan para pendengar dalam acara “Kotak Surat Anda”. Pada minggu lalu, VOV5 menerima 552 surat dari 35 negara dan teritori, di antaranya, Program siaran bahasa Indonesia menerima 63 surat, email dari para pendengar. Dalam acara Kotak Surat Anda hari ini, kami akan berbincang-bincang dengan beberapa pendengar. Tetapi sebelumnya, seperti biasa laporan situasi gelombang radio.
Pada pekan lalu, saudara Fachri di Pekan Baru mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio dari tanggal 1 sampai 7 Juli, dengan SINPO 44444, 54444 dan 34433. Dari Lombok, saudara Seaful Fahmi mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio pada tanggal 6 Juli di frekuensi 12020 Khz, dengan SINPO 54444. Kami juga menerima laporan hasil pemantauan siaran radio dari saudara Rudy Hartono dan Thedja Haryanto di Kalimantan Barat, saudara Eddy Setiawan di Jakarta Timur, saudara Hero di Solo dan beberapa pendengar di India dan Tiongkok. Pada pokoknya, laporan hasil pemantauan siaran radio dari Anda Sekalian menunjukkan bahwa kualitas gelombang radio cukup stabil di kedua frekuensi 9840 Khz dan 12020 Khz. Terima kasih sudah sering mengirim surat, email dan laporan hasil pemantauan siaran radio kepada kami setiap hari.
Para pendengar yang budiman, pada pekan lalu, kami menerima email dari saudara Hazairin R.Junep di Yogyakarta. Dia mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio pada tanggal 7 Juli, dengan SINPO 45444. Selain itu, dia memberitahukan mulai mendengarkan radio pada tahun 1966 dan mulai berinteraksi pada tahun 1968. Dia mengatakan: “Saya mulai intensif mendengar radio Suara Vietnam untuk memantau perang Vietnam yang heroik. Saya akhirnya datang ke VOV5 dan bertemu dengan penyiar yang selama itu saya dengar hanya suaranya saja. Setelah itu, saya keliling Vietnam dari Utara ke Selatan”.
Saudara Hazairin yang budiman, kami masih ingat kunjungan Anda di Vietnam dan VOV5 pada tahun 2012 setelah mendengarkan artikel tentang pasar perangko Hanoi di gelombang radio VOV. Sama seperti para pendengar lain, gelombang radio telah mendekatkan Anda Sekalian dengan Vietnam melalui artikel-artikel tentang tanah air dan manusia Vietnam. Kami berharap agar terus menyambut kedatangan Anda Sekalian di VOV dan di negeri Vietnam yang indah.
Mendaur ulang kain bekas untuk membuat tas, fasilitas saudari Ly Thi Kim Binh (berdiri di tengah) memiliki pendapatan tahunan sebesar 1,5 miliar VND. |
Pada pekan lalu, fanpage VOV5 Indonesia terus menerima banyak interaksi dari para pendengar. Memberikan komentar di bawah artikel dengan tema: “Para Perempuan Mengubah Sampah Menjadi Komoditas” di Fanpage, saudara Seaful Fahmi menulis: “Luar biasa, keterampilan yang seperti ini seharusnya diperhatikan pemerintah dan diberikan bantuan serta penghargaan karena mengolah sampah menjadi barang berharga”. Sedangkan, saudara Idris berkomentar: “Sangat kreatif, dan menjaga lingkungan hidup agar tetap bersih”.
Para pendengar yang budiman, dalam email yang dikirim kepada kami, saudari Nyo Sui Kheng bertanya: “Baru-baru ini, saya mengikuti rombongan pendengar Borneo Listeners Club untuk mengunjungi VOV, VOV5 dan berwisata di Vietnam. Perjalanan menguaktabir Teluk Ha Long sangat mengesankan. Tempat ini pantas untuk diakui sebagai Warisan Alam Dunia, dan saya sangat terkejut memandangi pulau Trong Mai di teluk. Bisakah Anda perkenalkan lebih lanjut tentang tempat ini?”
Pulau Trong Mai di Teluk Ha Long (Foto: duthuyenhalong.com) |
Saudari Nyo Sui Kheng yang budiman, Teluk Ha Long sudah tiga kali diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Alam Dunia dengan lebih dari 1.999 pulau kecil dan besar, setiap pulau berbentuk yang berbeda. Di antaranya, pulau Trong Mai (pulau ayam jantan dan betina) atau pulau Ga Choi (pulau ayam aduan) merupakan salah satu pulau yang terkenal. Pulau Trong Mai terletak di dekat dua pulau lain yaitu pulau Dinh Huong (yang berada di belakang uang kertas pecahan 200.000 VND) dan pulau Cho Da, jauhnya sekitar 5 km dari pantai Bai Chay. Pulau ini berbentuk aneh dengan dua buah batu besar yang berdiri berhadapan satu sama lain di permukaan laut seperti dua ekor ayam yang sedang beradu. Selama bertahun-tahun, kedua batu tersebut tetap di sana, tidak tersapu air.
Pulau Trong Mai bukan hanya pemandangan alam yang indah, tetapi juga berkaitan dengan satu kisah asrama yang romantis. Oleh karena itu, Pulau Trong Mai bukan hanya satu tempat destinasi wisata yang terkenal, tetapi juga simbol penting dari Teluk Ha Long dan Vietnam. Pulau Trong Mai menunjukkan kecintaan dan kebanggaan warga Vietnam terhadap Warisan Alam Dunia. Khususnya, ini juga merupakan simbol keharmonisan antara manusia, tanah, batu dan laut.
Saudari Nyo Sui Kheng yang budiman, semoga perkenalan tersebut memuaskan Anda. Selain Teluk Ha Long, Vietnam juga memiliki banyak obyek wisata yang menarik. Kembalilah ke Vietnam untuk menikmatinya!