(VOVWORLD) - Saudara pendengar, sepekan berlalu dengan cepat dan hari ini kita bertemu lagi dalam Acara “Kotak Surat Anda” untuk pekan ini. Pada pekan ini Departemen Luar Negeri VOV5 menerima 390 surat dan email dari 34 negara dan teritori, di antaranya Program Siaran Bahasa Indonesia menerima 31 surat dan email dari Saudara-Saudara: M. Sumantri, Eddy Setiawan, Waluyo Ibn Dischman, Thedja Haryanto, Rudy Hartono, dan beberapa pendengar lainnya. Dilaporkan bahwa pada umumnya kualitas gelombang radio cukup baik di kedua frekuensi 12020 kHz dan 9840 kHz. Kami berharap Anda selalu bersedia mengirimkan laporan pantauan siaran kepada kami agar kami dapat mengetahui situasi gelombang radio di daerah Anda.
Mengawali acara Kotak Surat Anda pekan ini, mari kita simak komentar Saudara Toyib Fanani: “Saya telah melihat reportase foto Google Destination Insights: Top 10 destinasi Vietnam yang terbanyak dicari oleh wisatawan mancanegara. Mudah-mudahan semua penerbangan komersial dibuka kembali secara normal, sehingga saya dapat berwisata ke negara Anda.”
Saudara Toyib Fanani yang budiman, sejak 15 Maret Vietnam telah resmi membuka pariwisata untuk jalan darat, jalan laut, jalan kereta api, dan jalan penerbangan dari semua koridor. Menurut Direktorat Penerbangan Vietnam, hingga 25 Maret sudah ada 23 maskapai penerbangan yang mengoperasikan 67 rute penerbangan antara Vietnam dan 20 negara dan teritori. Delapan destinasi yang belum membuka kembali penerbangan reguler dengan Vietnam antara lain Brunei, India, Indonesia, Myanmar, Makau (Tiongkok), Finlandia, Italia, dan Swiss.
Vietnam membuka kembali penerbangan komersial internasional sejak awal tahun 2022 - Ilustrasi. Foto: vtv.vn |
Menurut peraturan Kementerian Kesehatan Vietnam, pendatang yang masuk melalui penerbangan perlu hasil tes negatif terhadap SARS-CoV-2 yang dilakukan maksimal 72 jam sebelum keberangkatan dengan metode PCR atau selama 24 jam apabila menggunakan metode uji cepat yang disertifikasi oleh badan nasional yang berwenang di negara asal. Para penumpang tidak perlu melakukan tes ulang saat masuk ke Vietnam, serta tidak perlu diisolasi.
Seiring dengan dibukanya kembali penerbangan internasional, aktivitas wisata di semua provinsi dan kota di Vietnam secara bertahap kembali bergairah. Berbagai program dilaksanakan untuk menyerap wisatawan mancanegara (wisman) untuk kembali di masa pasca pandemi, seperti memberikan cinderamata kepada para wisman, meningkatkan sosialisasi gambar di media asing, membangun produk-produk wisata baru, dan lain sebagainya.
Mudah-mudahan di waktu mendatang, dengan upaya badan berwenang dua negara, penerbangan reguler Indonesia-Vietnam akan cepat beroperasi kembali, sehingga Saudara Toyip Fanani bersama keluarga dapat memanfaatkannya untuk terbang ke Vietnam dan mengunjungi tempat-tempat yang indah dan menarik.
Saudara pendengar, besok adalah hari ke-3 bulan tiga kalender Imlek atau Hari Raya Hansik di Vietnam dan beberapa negara Asia lainnya. Hari raya ini di Vietnam sebenarnya berasal dari adat-istiadat Tiongkok yang turun-temurun hingga saat ini. Namun ketika masuk ke Vietnam, adat-istiadat tersebut menyesuaikan dengan kebudayaan dan adat-istiadat orang Vietnam.
Berbeda dengan Hari Raya Hansik di Tiongkok – biasanya tidak menyalakan api selama 3 hari dan hanya makan makanan dingin yang sudah dimasak sebelumnya – orang Vietnam tidak menghindari api, semuanya dimasak dengan normal. Pada hari ini, keluarga-keluarga sering menyajikan nampan berisi “kue troi” dan “kue chay”, yaitu kue tradisional dari Vietnam Utara yang biasanya dibuat pada Hari Raya Hansik, untuk dipersembahkan kepada kakek-nenek dan leluhur. Oleh karena itu, Hari Raya Hansik di Vietnam dimaknai bahwa anak-cucu dapat bersatu hati berkiblat ke leluhur dan asal-usulnya.
Kua troi dan kue chay, yaitu kue tradisional dari Vietnam Utara yang biasanya dibuat pada Hari Raya Hansik. Foto: internet |
Bahan-bahan untuk membuat kue troi dan kue chay sangatlah sederhana, yaitu hanya dari tepung ketan, kacang hijau, molase padat, wijen sangrai, dan tepung tapioka.
Untuk membuat kue troi, Anda perlu mengaduk tepung ketan untuk membuat kulitnya, lalu menggunakan gula batu sebagai isinya, dan kemudian ditutup. Masak air dalam panci, saat air mendidih, masukkan perlahan kue troi yang sudah dicetak. Ketika kue sudah matang, kue akan mengapung ke permukaan. Lalu angkat kue, biarkan dingin, dan taburi dengan wijen sangrai di atasnya.
Sedangkan kue chay mirip dengan kue troi, tetapi sebagai isinya digunakan kacang hijau kukus yang dicampur dengan sedikit gula. Setelah kue matang, angkat dan biarkan dingin. Anda memasak sepanci tepung tapioka yang telah dicampur air, tambahkan kacang hijau kukus dan gula untuk mempermanis. Cara memakannya, Anda letakkan kue chay dalam mangkuk, lalu menyendok jus singkong yang sudah dimasak dan disiramkan ke atas kue chay.
Di Indonesia, apakah Anda mempunyai kue yang mirip dengan kue troi dan kue chay seperti di Vietnam? Bagaimana Anda merayakan Hari Raya Hansik? Kami sangat menantikan cerita Anda!
Untuk bisa mendengar dan membaca kembali program siaran kami, silakan Anda mengakses website: www.vovworld.vn. Untuk semua pertanyaan mohon bersurat ke alamat email: Indonesia.vov5@gmail.com atau alamat pos: Jalan Ba Trieu, nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Ha Noi, Vietnam.