Biara Thailand di Negeri Islam Indonesia - Simbol Bagi Toleran dan Kehormonisan Agama
HuongTra/VOV di Indonesia -  
(VOVWORLD) - Terletak di tengah zona pemukiman penduduk yang padat di sebelah Barat, Ibukota Jakarta dan dikelilingi 5 masjid, keberadaan Biara Buddhis Hemadhoro Mettawati di Negara Islam Indonesia memanifestasikan toleran dan kerukunan agama di Negeri Ribuan Pulau.
Dibangun sejak 2015 dan selesai pada 2019, Biara Buddhis Hedhiro Mettawai yang luasnya 2.1441 meter persegi dirancang dengan tiga lantai dengan warna kuning yang megah dan sangat indah.
Ini merupakan biara satu-satunya di Indonesia yang dirancang seperti biara-biara di Thailand.
Para biarawan di Biara ini, hampir semuanya berasal Thailand dan bisa fasih berbahasa Indonesia.
Persiapan upacara memandikan Patung Sang Buddha.
Para wisatawan, umat Buddhis, biksu-biksuni dan sebagainya bisa hadir acara memandi Patung Sang Buddha yang dilaksanakan dengan ketat semua protokol kesehatan di tengah merebaknya wabah Covid-19.
Ruang pemujaan utama dengan Patung Sang Buddha yang besar.
Lebih dari 100 Patung Sang Buddha Emas merupakan aksentuasi di biara.
Lantai satu merupakan tempat pemujaan 200 biarawan pendiri di seluruh Thailand dari periode ke periode. (Patung lilin yang menggambarkan para pendeta).
Patung Dewi Kuan Im yang dibuat dari batu permata yang megah.
Di samping itu, biara Buddha juga dikelilingi 5 masjid dan 3 ruang solat sehingga memanifestasikan kerukunan agama. Khususnya di dalam ruang kompleks biara juga dibangun satu ruang solat Muslim yang telah mendapat sambutan masyarakat.
Patung-patung yang dihias di lampu atau atap, semuanya mengambil imajinasi dari para dewa-dewi dan burung.
Kolam ikan Patung Sang Buddha di pekarangan biara.
Pekerjaan membacakan kitab suci Buhhda biasanya berakhir sebelum pukul 12.00 siang dan tidak mempengaruhi pemujaan banyak warga islam di daerah setempat. Pada saat wabah Covid-19 belum merebak, biara ini menyelenggarakan kegiatan mengajar ajaran Buddha kepara anak-anak pada pukul 9.00 Minggu pagi setiap pekan.
Pada tahun ini, biara mengadakan Hari Waisak menurut bentuk virtual karena dampak-dampak wabah Covid-19.
HuongTra/VOV di Indonesia