(VOVWORLD) - Ada beberapa orang telah bertahun-tahun menikah masih memimpinkan sekali memakai gaun pengantin dan membuat foto pernikahan.
Pernikahan masal dengan tema: “Impian yang menjadi kenyataan”, telah diadakan pada Minggu sore (23 Juni), di Kota Ha Noi untuk para pasustri difabel dan orang miskin. Yang hadir pada program tersebut, ada 59 pasustri difabel dan 6 pasustri yang adalah keluarga miskin, berpenyakitan dan sedang menjalani terapi cuci darah ginjal
Ada orang yang hanya memimpinkan sepanjang hidup-nya bisa sekali memakai gaun pengantin dan membuat foto pernikahan…
tapi bagi mereka, impian ini selamanya hanya tinggal impian.
Sehubungan dengan peringatan Hari Keluarga Vietnam 28/6, para penyelenggara program pernikahan massal telah membuat impian yang sederhana itu menjadi kenyataan.
Acara pernikahan massal ini telah berlangsung dengan protokol lengkap dari acara pernikahan tradisional dengan irang-iringan pembawa tenong sajian,
menuangkan miras,
memotong kue pernikahan
berciuman dengan penuh kemesraan.
Pasustri Nguyen Thi Hoa-seorang normal dan Nguyen Ngoc Khuyen- seorang tuna netra asal Provinsi Yen Bai telah melakukan pernikahan pada 14 tahun lalu. Mereka telah menggeliat mengatasi rintangan dari keluarga-nya untuk menikah dan sekarang sudah punya tiga orang anak.
Nguyen Thi Hoa sedang merapikan dasi suami-nya sebelum berangkat ke panggung di mana acara pernikahan berlangsung.
Pasustri Tran Van Triet dan Nguyen Thi Nhien menikah pada tahun 1991 dan sekarang sudah punya anak-cucu. Bapak Triet memberitahukan bahwa dulu karena miskin dan kelaparan maka keluarga-nya mengadakan acara pernikahan secara sederhana. Ketika berpartisipasi pada acara tersebut, mereka merasa sangat gembira.
Pasustri Luong Van Quy dan Hoang Thi Luyen asal Provinsi Ha Giang adalah salah satu di antara 65 pasustri yang terpilih untuk hadir pada program ini. Luong Van Quy adalah seorang tuna netra dan Hoang Thi Luyen adalah korban agen oranye/dioxin. Mereka bertemu ketika bersama-sama berpartisipasi pada program kesenian Asosiasi Difabel. Meskipun belum pernah sekali melihat istrinya, tapi dia tetap memberikan perasaan cinta yang tulus kepada istri-nya.
Hasil percintaan yang indah itu adalah dua anak laki-laki. Anak pertama sudah berusia 14 tahun dan anak kedua 13 bulan.
Nguyen Thi Luyen memberitahukan bahwa meskipun tinggal di Provinsi Ha Giang, tapi mereka bertekad tiba di Kota Ha Noi guna menghadiri acara pernikahan untuk kaum difabel dan orang-orang yang menjumpai kesulitan. Impian dia ialah sekali memakai gaun pengantin dalam kehidupan-nya.
Karena tinggal jauh dari Kota Ha Noi, maka, mereka belum pernah berpartisipasi pada acara berfoto dengan sponsor Panitia Penyelenggara.
Mereka sangat berbahagia karena untuk pertama kalinya setelah 14 tahun menikah, mereka baru memakai busana pengantin dengan disaksikan oleh dua anak laki-lakinya. Anak laki pertama sekarang menjadi mata untuk ibu-ayah-nya, membantu mereka banyak dalam pekerjaan rumah.
Berbagi kebahagiaan dan kegembiraan terhadap perempuan pengantin dan laki pengantin.
Pasustri Tran Van Tuong-An Thi Kim Tien menikah tahun 2007, sekarang sudah punya satu anak perempuan dan satu anak laki. Ketika baru menikah mereka belum mendapat peluang memakai gaun pengantin.
Para pasustri peserta program tersebut mendapat foto dan pemberian foto pernikahan, bunga pernikahan dan semua biaya penyelenggaraan pesta pernikahan menurut gaya hidup yang baru. Setiap pasustri bisa mengundang 5-10 sanak keluarga-nya untuk hadir pada pesta tersebut, selain itu juga mendapat satu bingkisan yang meliputi satu selimut, satu kipas angin, satu periuk listrik, handuk muka, handuk mandi dan uang tunai senilai dua juta VND.