(VOVWORLD) - Dalam kebudayaan warga etnis minoritas Thai, selendang Pieu mengandung banyak makna kehidupan dan spirituilitas yang mendalam.
Dalam busana tradisional perempuan etnis minoritas Thai, selendang Pieu merupakan benda yang tak boleh kurang dan digunakan dalam kehidupan setiap hari untuk menghindari sinar mata hari, angin serta udara dingin. Selain itu juga merupakan aksentuasi untuk memuliakan kecantikan khusus para perempuan etnis minoritas Thai.
Ketika pergi ke hutan atau huma, perempuan Thai menggunakan selendang Pieu untuk menutupi rambutan-nya guna mudah bekerja-nya.
Ketika menggunakan busana tradisional, perempuan Thai biasanya menggunakan selendang Pieu untuk memperelok kelembutan dengan keindahan selendang Pieu.
Selendang Pieu ditenun dari kapas dan dicelup dengan warna biru nila.
Benang untuk membordir selendang Pieu biasanya adalah benang bordir sutera yang disulam menjadi warna biru, merah, violet, kuning dan sebagainya. Ada dua jenis selendang Pieu yaitu Pieu xon yang dibordir secara sederhana, sebaliknya, Pieu xeo yang dibordir dengan lebih teliti dengan banyak motif di dua ujung-nya.
Motif-motif di selendang Pieu biasanya dibordir secara teliti dan mudah terlihat bentuk biji Tram (atau belah ketupat). Menurut konsep pikiran warga etnis minoritas Thai, biji Tram punya makna kemujuran dan kesinambungan. Semua warna di selendang Pieu juga menyimbolkan kesetiaan antara suami dan istri.
Ketika seorang gadis Thai menihah harus menyiapkan kira-kira 20-30 selendang Pieu untuk diberikan kepada para anggota pihak suami-nya agar melalui hiasan-hiasan di selendang Pieu bisa menilai keprigelan gadis itu.
Setiap selendang Pieu bisa dianggap sebagai satu kisah yang dimanifestasikan melalui motif dan wana agar bisa menunjukkan perasaan dan gaya setiap perempuan.
Selendang Pieu dari warga etnis minoritas Thai Hitam dan Thai Putih mempunyai perbedaan. Orang Thai Hitam membordir selandang Pieu secara sederhana.
Dalam acara pemakaman dari warga etnis minoritas Thai harus punya dari 4 sampai 8 selendang Pieu untuk menjadi benda sajian kepada orang yang meninggal. Khususnya, ketika suami atau istri meninggal, satu selendang Pieu akan dipotong menjadi dua bagian, sebagaian untuk orang yang masih hidup. Warga etnis minoritas Thai menyatakan bahwa ketika bersama-sama bertemu dengan nenek moyang, selendang Pieu akan merupakan benda pernikahan agar ketika mereka tiba di surga akan saling mengenal dan akan menjadi pasutri kembali.
Selain demi kehidupan, oleh-oleh pernikahan, selendang Pieu juga digunakan dalam acara pertunjukan kesenian, terutama dalam acara-acara tarian Xoe. Ketika persta berlangsung, para jejaka biasanya berupaya menyatakan perasaan-nya kepara para gadis melalui merampas selendang Pieu.
Perkembangan sosial yang dikaitkan dengan munculnya banyak pakaian modern, beranekaragaman dan bermanfaat telah menimbulkan banyak pengaruh terhadap usaha mengkonservasikan dan mempertahankan busana tradisional dari warga etnis minoritas Thai. Tapi selendang Pieu masih tetap merupakan benda yang tak kurang dalam kehidupan spiritualitas mereka dan terus dibordir oleh para perempuan etnis minoritas Thai.