(VOVworld) - Pada hari-dari akhir tahun, para kakek penjaga balai desa dan warga desa So, kabupaten Quoc Oai, kota Hanoi dengan keheran-heranan menyambut kedatangan Duta Besar Pham Sanh Chau dalam busana Ao Dai tradisional, dengan ikat kepala model kuno.
Mejelang Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek (atau Hari Raya Tet), Dubes Pham Sanh Chau memberikan waktu untuk bersama dengan warga desa So dan anggota-anggota kelompok Balai Desa Viet mengadakan upacara membakar hio dan bersama-sama membahas persiapan untuk peristiwa Hari Raya Tet Vietnam yang berlangsung pada 22/1/2017 di balai desa ini.
Pada Hari Raya Tet tahun ini, di samping merekonstruksi ruang Hari Raya Tet zaman dulu, Dubes Pham Sanh Chau, anggota nomor ke-7000 dari kelompok Balai Desa Vietnam memberikan saranan kepada kelompok tentang isi memuliakan dan menyosialisasikan busana tradisional Ao Dai kuno pada umumnya dan busana Ao Dai dari kaum lelaki pada khususnya. Bisana Ao Dai untuk lelaki lahir sebelum Ao Dai untuk perempuan dan pernah menjadi busana tradisional dari kaum lelaki Vietnam. Sebagai seorang diplomat, Dubes Pham Sanh Chau telah punya “Masa kerja” lebih dari 10 tahun mengenakan Ao Dai dalam semua pertemuan diplomatik.
Video clip Dubes dan para anggota Kelompok Balai Desa Viet menyosialisasikan citra busana Ao Dai di Balai desa So
"Saya melihat bahwa Ao Dai sangat indah dan merupakan busana tradisional. Sejak dahulu kala, para pendahulu kita telah memakainya dan saya ganderung pada keindahan itu.” Kata-kata Dubes Pham Sanh Chau.
Dubes Pham Sanh Chau “Marilah kita memuliakan busana Ao Dai tradisional untuk kaum lelaki pada kesempatan Hari Raya Tet ini.”
Pham Sanh Chau - calon posisi Direktur Jenderal UNESCO berbagi alasan mengapa dia senantiasa mengenakan busana Ao Dai dalam semua upacara diplomatik : “Ketika pergi ke luar negeri, kita harus menegaskan secara lebih jelas identitas budaya Vietnam. Oleh karena itu, saya mengenakan busana Ao Dai Vietnam ketika menyampaikan surat mandat, pada saat mengadakan Hari Nasional, Hari Raya Tet dan semua upacara lain atau ketika melakukan pertemuan dengan para kepala negara.”
Dubes Pham Sanh Chau dalam busana Ao Dai dan ikat kepala kuno
Saya memakai Ao Dai agar dunia mengidentifikasi secara lebih jelas orang Vietnam, identitas Vietnam bahwa Vietnam siap melakukan integrasi tetapi tidak larut.
Dubes Pham Sanh Chau menyatakan keinginan pada suatu hari, Ao Dai untuk lelaki digemari kembali dan resmi menjadi busana tradisional untuk turut menciptakan identitas Vietnam terhadap dunia luar karena semua negara yang lain sudah punya busana tradisionalnya dan membentuk identitasnya sendiri.
"Saya sangat mengagumi gagasan para pendiri kelompok Balai Desa Viet. Sungguh menarik ketika menilai bahwa di Vietnam ada banyak orang yang antusias dengan tradisi kebudayaan bangsa Vietnam dan bersedia menjaga, memuliakan, menyosialisasikan situs-situs peninggalan sejarah tersebut. Hal itu memanifestasikan kekuatan rakyat adalah sangat besar, khususnya kekuatan komunitas.” kata-kata Dubes Pham Sanh Chau
|
Mejelang Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek (atau Hari Raya Tet), Dubes Pham Sanh Chau memberikan waktu untuk bersama dengan warga desa So dan anggota-anggota kelompok Balai Desa Viet mengadakan upacara membakar hio dan bersama-sama membahas persiapan untuk peristiwa Hari Raya Tet Vietnam
|
|
Dubes Pham Sanh Chau datang ke desa So untuk bersama dengan warga dan anggota kelompok Balai Desa Vietnam membahas penyelenggaraan Hari Raya Tet Vietnam.
|
|
Cuaca dingin dengan hujan musim semi membuat pemandangan alam di Balai Desa So menjadi semakin eksotis
|
|
Dubes dengan anggota kelompok Balai desan Vietnam masuk de balai desa untuk melaksanakan upacara membakar hio
|
|
Para anggota kelompok Balai Desa Viet selalu menghargai dan terharu terhadap partisipasi dari anggota ke-7000
|
|
Dengan tindakan keloporan dan kegandrungannya dalam memuliakan busana Ao Dai tradisional Vietnam, banyak orang menyebut Dubes Pham Sanh Chau sebagai Dubes Ao Dai.
|
|
Anggota-anggota Balai Desa Viet juga mengenakan busana Ao Dai yang sederhana menurut cara tradisional sehingga membuat semua orang terkesan seperti kembali ke zaman dulu.
|