Mengunjungi desa kerajinan pengecoran perunggu Dong Quy, propinsi Nam Dinh

(VOVword) - Lahir lebih dari 100 tahun lalu, desa kerajinan pengecoran perunggu Dong Quy, kecamatan Nam Tien, propinsi Nam Dinh (Vietnam Utara) terkenal dengan produk produk halus dan para tukang yang mempunyai ketrampilan tinggi. Dewasa ini lahirnya mesin-mesin modern bisa membantu meningkatkan kapasitas, akan tetapi teknik dan kiat dalam kerajinan ini tetap masih dijaga para tukang pengecor perunggu desa Dong Quy.


Mengunjungi desa kerajinan pengecoran perunggu Dong Quy, propinsi Nam Dinh - ảnh 1
Mengunjungi desa kerajinan pengecoran perunggu Dong Quy, propinsi Nam Dinh
(Foto : baomoi.com)


Melewati jantungnya kota Nam Dinh sejauh kira-kira 15 Km, sepanjang Jalan Raya No.21, ketika melihat tokok-toko yang menjual berbagai produk, misalnya gental dan pasangan kalimat-kalimat dan lain-lain, maka wisatawan segera tahu sedang berada di desa kerajinan pengecoran perunggu Dong Quy. Desa Dong Quy dulu pada pokoknya mengecor barang-barang perunggu, akan tetapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sejak bertahun-tahun ini, mereka berpindah mengecor bermacam-macam barang untuk pemujaan dan benda-benda kebutuhan sehari-hari....Bapak Do Dinh Tam, seorang uang sudah berussia lanjut dan sekaligus tukang ahli di desa tersebut  sangat mencintai  kerajinan. Dia tetap terus ikut mengawasi teknik untuk proyek-proyek pengecoran gental di banyak daerah dan bersedia mewariskan pengalaman kepada generasi muda. Bapak Do Dinh Tam memberitahukan: “Ketika melebur perunggu, kalau apinya sudah berwarna merah, berarti perunggu belum matang, ketika kelihatan api berwarna putih dari asap perunggu, berarti perunggu sudah menjadi jernih. Proses pembakaran perunggu harus dilakukan oleh para tukang yang berpengalaman, harus memahami suhunya sudah cukup standar atau belum”.

Pengecoran perunggu merupakan satu pekerjaan yang tidak mudah. Untuk bisa membuat satu periuk perunggu yang sederhana, tanpa motif, para tukang seperti Bapak  Do Dinh Tam harus memakan waktu selama bertahun-tahun belajar dari ayahnya. Bapak Do Dinh Tam memberitahukan:“Dulu, tidak ada mesin penggiling, kami harus menumbuk setengah hari baru bisa  menghasilkan satu lumpang kertas semen. Kami memilih kertas semen untuk dicampurkan dengan tanah liat, karena kertas semen mempunyai serat yang membantu melengkatkan tanah liat dan membantu acuan tidak retak dalam proses peleburan”.

Menurut bapak Do Dinh Tam, untuk bisa mengecor satu produk yang baik, selain tahapan-tahapan tenis, pekerjaan mencampur perunggu dengan berbagai jenis logam lain harus mendapat perhatian khusus, karena bukan semua produk mempunyai prosentase pencampuran dan pemaduan logam yang sama.

Satu produk perunggu setelah diambil dari acuan masih merupakan produk kasar, oleh karena itu harus dibersihkan seperti mengasah, menggerinda dan lain-lain.  Do Van Viet, seorang pengesah basis pengecoran perunggu di desa Dong Quy memberitahukan: “Semua tahap pengecoran perunggu memerlukan ketelitian dan kehati-hatian, termasuk tahap pengukiran. Setiap garis ukir harus dibuat  sehingga mencapai keakuratan mutlak, kalau tidak, produk itu dianggap rusak”.

Tidak hanya memenuhi  kebutuhan warga daerah  di propinsi saja, semua produk perunggu yang dihasilkan desa Dong Quy juga dipasarkan di banyak propinsi di seluruh negeri. Generasi  selanjutnya meneruskan  kerajinan generasi  pendahulunya, dari hari ke hari seperti itu, inti sari dan keprigelan dari tuang pengecor  perunggu  desa Dong Quy semakin dikenal banyak orang dan mendapat kredibilitas.

Komentar

Yang lain