Organisasi Gagasan Hati Prajurit

(VOVworld) – Pulang kembali ke tanah Air setelah perang di Vietnam, banyak veteran perang Amerika Serikat sudah harus menjalani terapi untuk mengobati jiwanya supaya tenang tenteram hatinya. Tapi trauma spiritual dan obsesi akan masa peperangan di Vietnam tetap mengepung kehidupan mereka. Mereka selalu menghadapi siksaan  dan obsesi yang bernama “Sindrom Vietnam”. Melalui organisasi “Gagasan Hati Prajurit” (SHI), para veteran perang Amerika Serikat ini telah berkesempatan datang kembali ke Vietnam dan penderitaan yang mereka hadapi itu berangsur-angsur mereda. 

Untuk pertama kalinya datang kembali ke Vietnam setelah 45 tahun, veteran perang Amerika Serikat bernama Howerd Harrison yang pernah menjadi prajurit medis di divisi parasut tentara Amerika Serikat ingin mengunjungi provinsi Binh Dinh, tempat dimana dia pernah berkedudukan, sekaligus tempat dimana seorang temannya tewas.

Organisasi Gagasan Hati Prajurit - ảnh 1
Veteran perang Amerika Serikat Howerd Harrison
(Foto: Lan Anh)

Bapak Howerd mengatakan: “Kami ingin mengadakan acara-acara ritual untuk mengenangkan teman saya dan berusaha mencari kembali tempat dulu. Tiba-tiba muncul seorang bapak yang baik hati datang menunjukkan jalan menuju ke bandara kepada kami dan bahkan mengikuti kami sampai ke bandara. Ternyata dia juga seorang veteran perang pasukan pembebasan Vietnam selatan yang pernah ikut serta pada pertempuran di tempat kedudukan kami dulu”.

Tanpa sengaja bertemu kembali dengan seorang prajurit tentara rakyat Vietnam, bapak Howerd Harrison merasa hatinya sangat hangat. Semua fikiran sedih tampaknya terhapuskan oleh hanya satu jabatan tangan yang akrab.

Yang mendampingi Howerd Harrison kali ini ada istrinya yang bernama Barbara. Dapat melihat senyuman dan rasa lega dalam hati suaminya, Ibu Barbara juga benar-benar merasa lega. Puluhan tahun hidup bersama, dia memahami semua hal yang menyiksa hati suaminya akibat perang Vietnam.

Organisasi Gagasan Hati Prajurit - ảnh 2
Ibu Barbara
(Foto: Lan Anh)

Ibu Barbara memberitahukan: “Dalam perjalanan ini, saya sudah dapat menyaksikan hal-hal yang sudah dilakukan suami saya. Dia berbicara dengan orang Vietnam, bernyanyi dengan orang Vietnam, memeluk dan mencium orang Vietnam. Menurut saya, semua hal itu memang luar biasa untuk menyembuhkan luka dalam hati suami saya”.

Sedangkan bagi veteran perang Amerika Serikat, William, selama 45 tahun ini, segala obsesi dari masa lampau tak pernah meninggalkannya. Dia mengatakan: “Tatapan mata dari anak-anak Vietnam membuat saya tak bisa lupa. Perang menimbulkan perasaan yang tidak enak sehingga saya tidak bisa tidur. Hal ini menghantui saya terus-menerus”.

Oleh karena itu, bapak William ingin kembali ke Vietnam untuk bisa mencari kembali jati dirinya. “Ikut perjalanan ini, saya dan teman-teman saya dalam organisasi SHI ingin melakukan sesuatu untuk Vietnam misalnya membangun rumah kasih saya, memberikan sapi dan kerbau, membantu korban agent oranye/dioxin. Hal itu sangat luar biasa bagi saya”. Kata William

Organisasi Gagasan Hati Prajurit - ảnh 3
Rombongan veteran perang Amerika Serikat
(Foto: Lan Anh)

Bapak Howerd atau bapak William hanya-lah dua diantara ratusan veteran perang Amerika Serikat yang berhasil mengatasi trauma melalui perjalanan kembali ke Vietnam yang diadakan organisasi SHI. Edward Bryan Tick, Ketua SHI mengatakan: “Ketika saya mengantar veteran perang Amerika Serikat ke Vietnam, ternyata hanya dalam waktu 3 pekan saja mereka sudah merasa lega dan banyak terhibur. Banyak orang diantara mereka sudah sembuh. Sedangkan selama 40 tahun di Amerika Serikat dan menggunakan berbagai jenis obat tapi tetap tidak dapat membantu mereka. Bagi saya, orang Vietnam telah membantu menyembuhkan luka dalam hati orang Amerika Serikat”.

Menurut Edward Bryan Tick, sekarang masih ada banyak orang Amerika Serikat yang kurang tahu tentang rakyat, sejarah dan kebudayaan Vietnam. Oleh karena itu, SHI berharap supaya semua usahanya akan dapat membantu orang Amerika Serikat mencaritahu lebih lanjut lagi tentang negeri dan rakyat Vietnam, tentang semua perubahan dan tantangan mendatang guna turut mengatasi akibat-akibat perang./. 

Komentar

Yang lain