Perasaan hangat dari warga Vietnam terhadap para pemuda Asia Tenggara dan Jepang

(VOVworld) – Program tinggal di rumah penduduk (homestay) merupakan salah satu diantara aktivitas-aktivitas yang sudah menjadi aksentuasi selama bertahun-tahun ini dari Kapal Pesiar Pemuda Asia Tenggara dan Jepang (SSEAYP). Pada tahun ini, ketika menerima kapal SSEAYP 2015 17-21/11, warga kota Ho Chi Minh sekali lagi telah menciptakan kesan-kesan yang indah dan mendalam di tengah hati para pemuda Asia Tenggara dan Jepang tentang keindahan budaya tradisional dari warga Vietnam.


Perasaan hangat dari warga Vietnam terhadap para pemuda Asia Tenggara dan Jepang - ảnh 1
Kapal pesiar ini berlabuh di Vietnam
(Foto: baomoi.com)


Ini untuk ke-8 kalinya keluarga bapak Tran Ngoc Quang di gugus pemukiman 4, kecamatan Ben Thanh, distrik 1, kota Ho Chi Minh menerima para wakil kapal pesiar Pemuda Asia Tenggara dan Jepang yang datang dan tinggal di rumahnya. Dia sudah menyiapkan kamar, mengatur barang secara cermat untuk menyambut para pemuda tersebut. Bagi bapak Quang, para pemuda kapal ASEAN dan Jepang yang pernah tinggal bersama dengan keluarganya adalah anak-anak angkat yang baik dan patut dikenang. Walaupun mereka berturut-turut meninggalkan rumahnya, tapi tetap sering menjaga hubungan dengan keluarga dia sehingga perasaan mereka semakin kental dan erat. Bapak Quang berharap dapat memanifestasikan karakter yang baik dari orang Vietnam, dari warga kota Ho Chi Minh yang berbudaya, modern dan penuh perasaan kepada sahabat-sahabat internasional.

“Saya ingin memberitahukan kepada mereka bahwa bangsa Vietnam sangat ramah, mencintai orang sesama dan mencintai perdamaian. Saya melakukan persiapan secara cermat supaya ketika tinggal, mereka merasa senang dan ketika pulang ke negerinya, mereka merindukan dan tak ingin pergi. Pada Hari Raya Tahun Baru Tradisional imlek, para pemuda di Vientiane, Laos juga mengirim kartu ucapan selamat tahun, sedangkan pemuda di Jepang pernah mengunjungi kami sekali”. Kata bapak Quang.

Selama berada di kota Ho Chi Minh, dua orang anak angkat dari Indonesia dan Jepang dirawat oleh ibu Tran Thi Tuyet Huong di kecamatan 11, distrik 3 bagaikan anak kandungnya sendiri. Ibu Huong bangun sejak dini hari untuk pergi ke pasar membeli bahan makanan untuk para pemuda. Dia fikir bahwa talam sesaji merupakan ciri khas dalam kebudayaan orang Vietnam, merupakan jiwa dari persatuan dan kasih sayang, menciptakan perasaan yang erat antara semua generasi dalam keluarga, memanifestasikan sifat masyarakat dari bangsa Vietnam. Walaupun masakan-masakan sederhana saja, tapi dia sudah mencaritahu selera khas dari dua anggota baru dalam keluarganya. Ibu Huong memberitahukan: “Hari ini saya mendapat kabar bahwa mereka adalah orang Muslim, jadi saya akan menyiapkan makanan dari ikan, udang, dll. Kalau pada pagi hari, saya akan mengajak mereka mengelilingi pasar supaya mereka mengetahui adat istiadat kita. Tahun ini, saya akan mengajak mereka ke pasar “Mien Tay”, salah satu diantara pasar-pasar yang paling kuno di sini”.


Perasaan hangat dari warga Vietnam terhadap para pemuda Asia Tenggara dan Jepang - ảnh 2
Kesan yang kuat saat berpisah
(Foto: baomoi.com)


Tidak hanya keluarga bapak Tran Ngoc Quang dan ibu Tran Thi Tuyet Huong saja, tapi pada tahun ini di kota Ho Chi Minh ada 170 keluarga yang telah mendaftarkan diri untuk menerima kira-kira 300 wakil dari kapal pesiar Pemuda Asia tenggara dan Jepang datang dan tinggal di rumah mereka. Saudara Natthaphop, warga negara Thailand memberitahukan bahwa selama berhari-hari tinggal di kapal dengan jadwal aktivitas yang padat, ketika dapat tinggal dengan keluarga orang tua angkat, dia sudah dapat mengetahui kebudayaan dan warga Vietnam yang baik hati dan ramah. Dia mendapat banyak kenangan yang indah dan terus mengingatnya.

“Ini untuk pertama kali saya datang di kota Ho Chi Minh, Vietnam Selatan, maka saya merasa sangat antusias. Keluarga bapak Quang merawat saya dan seorang teman lain dengan sangat cermat, akrab dan terbuka seperti sanak keluarganya sendiri. Hanya tinggal beberapa hari saja, tapi saya merasa sangat mencintai keluarga bapak Quang. Ketika pulang kembali ke negeri, saya akan menjaga semua kenangan yang baik ini di facebook dan akan menjaga hubungan permanen dengan keluarga bapak Quang melalui Email dan surat”. Tuturnya.

Program “Homestay” dari kapal Pemuda Asia Tenggara dan Jepang tahun ini hanya berlangsung selama 2 hari satu malam saja. Tapi para orang tua angkat telah turut memperindah negeri Vietnam yang damai dan berintegrasi, tentang kehangatan keluarga dan tradisi ramah dari bangsa Vietnam dalam mata sahabat-sahabat Jepang dan negara-negara Asia Tenggara.

Komentar

Yang lain