Perasaan seorang teman Jepang terhadap Vietnam.

(VOVworld) – Saya ingin menulis buku mengenai Ibu Nguyen Thi Binh, seorang wanita tipikal Vietnam, mengenai negeri Vietnam, terutama mengenai perang Vietnam dan apa saja yang ada setelah perang itu. Itulah kata-kata curahan hati sastrawan wanita Jepang Hiramatsu Tomoko, yang pernah berpartisipasi pada gerakan anti perang Vietnam dan senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk mendukung Vietnam. Dari rasa kagum kepada seorang wanita Vietnam yang tipikal seperti Ibu Nguyen Thi Binh, mantan Wakil Presiden Vietnam, mantan Menteri Luar Negeri Pemerintah Revolusioner Sementara Republik Vietnam Selatan, di meja perundingan Perjanjian Paris (tahun 1972), sastrawan wanita Jepang Hiramatsu Tomoko telah menyimpan rencana menulis satu buku yang berjudul “Nguyen Thi Binh-wanita yang mengubah dunia” dan dari situ ibu Hiramatsu senantiasa melakukan banyak aktivitas praksis untuk Vietnam.

Sejak saat masih muda, Hiramatsu Tomoko telah dapat menyaksikan dan berpartisipasi pada banyak demonstrasi anti perang Vietnam yang dilakukan di Jepang. Langsung turun ke jalan berpartisipasi pada pawai-pawai anti perang Vietnam, pada saat-saat itu dia sudah mempunyai perasaan khusus terhadap rakyat Vietnam. Sampai tahun 1969, ketika berlangsungnya Konferensi Paris tentang perang Vietnam, ibu Hiramatsu Tomoko melihat ada seorang wanita yang mewakili Vietnam pada peristiwa ini. Dia memberitahukan: “Pada saat itu, saya mempunyai perasaan sangat kuat tentang orang Vietnam. Seorang wanita yang mewakili satu bangsa heroik sedang melakukan perundingan tentang perdamaian untuk Vietnam. Citra Ibu Binh membuat saya berpikir bahwa Vietnam pasti bisa mengalahkan Amerika Serikat.”

 Selama bertahun-tahun kemudian, pikiran tentang seorang wan membuntuti dia. Keinginan menulis buku mengenai seorang wanita itu senanti mendesak ibu Hiramatsu Tomoko.


Perasaan seorang teman Jepang terhadap Vietnam. - ảnh 1
Wakil Harian Ketua Gabungan Asosiasi Persahabatan Vietnam Tran Dac Loi menyampaikan Bintang "Demi perdamaian dan persahabatan antar bangsa"
  kepada sastrawan Jepang Hiramatsu Tomoko.
(Foto: internet)

 Dalam buku setebal 300 halaman berjudul “Nguyen Thi Binh-wanita yang mengubah dunia”, Hiramatsu Tomoko telah berusaha menggambarkan secara jujur dan hakiki akan potret Ibu Nguyen Thi Binh, sumbangan beliau kepada usaha revolusioner Vietnam, khususnya bakat di bidang diplomatik dari Ibu Nguyen Thi Binh di meja perundingan Perjanjian Paris tentang penghentian perang di Vietnam, membantu rakyat dunia memahami perang adil rakyat Vietnam. Dalam bukunya, ibu Hiramatsu Tomoko juga menulis kisah-kisah tentang para korban agen oranye/dioxin Vietnam, akibat-akibat yang ditinggalkan oleh tentara Amerika Serikat kepada rakyat Vietnam dalam perang ini. Diterbitkan pada tahun 2010, buku ini telah menerima sambutan luas dari masyarakat Jepang.

Seluruh jumlah uang jual buku disampaikan oleh ibu Hiramatsu Tomoko kepada para korban agen oranye/dioxin Vietnam. Dalam sesuatu kunjungan ulang ke Vietnam baru-baru ini untuk mengunjungi basis perawatan kesehatan korban agen oranye/dioxin di provinsi Thai Binh, Hiramatsu Tomoko mengatakan: “Saya akan terus mengunjungi banyak tempat lain untuk mencatat kisah-kisah yang mengharukan. Saya akan datang ke beberapa provinsi pegunungan dan daerah-daerah yang menghadapi kesulitan di Vietnam untuk menulis mengenai kehidupan orang-orang di sana. Bagi orang Jepang kami, perang yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Vietnam, khususnya penyebaran zat beracun sangat tidak masuk akal dan tidak adil. Saya berharap supaya daerah bumi yang saya cinta ini akan selalu gagah berani dalam perjuangan untuk merebut kembali keadilan bagi para korban agen oranye/dioxin.”


Perasaan seorang teman Jepang terhadap Vietnam. - ảnh 2
Sastrawan Hiramatsu Tomoko (kanan) sangat terharu ketika dapat bertemu kembali dengan Ibu Nguyen Thi Binh
(Foto: internet)

Mencatat dukungan dan sumbangan dia kepada rakyat Vietnam, Gabungan Asosiasi Persahabatan Vietnam telah menyampaikan Penghargaan berupa Bintang “Demi perdamaian dan persahabatan antar bangsa.” Bagi ibu Hiramatsu Tomoko, hadiah ini mempunyai nilai spiritual yang amat besar. Sementara itu bagi rakyat Vietnam, dari pekerjaan kecil yang dilakukan seorang teman Jepang, juga turut meredakan penderitaan para korban agen oranye/dioxin Vietnam, melalui itu akan tambah memperketat persatuan antara dua bangsa./.

Komentar

Yang lain