Kota Hanoi - Mengonvergensikan dan Menyebarkan Warna-Warni Kebudayaan ASEAN

(VOVWORLD) - Ha Noi – ibu kota yang berkebudayaan ribuan tahun selalu merupakan tempat yang berjalan di depan dalam memperkenalkan dan menyosialisasikan keindahan negeri, rakyat, dan kebudayaan Vietnam kepada dunia, serta mendekatkan dunia dengan warga Vietnam, khususnya sahabat di kawasan ASEAN. Pada akhir bulan Agustus lalu, event Pesta Kebudayaan Persahabatan “Warna-Warni ASEAN” yang diselenggarakan di Benteng Kerajaan Thang Long, Kota Hanoi, memberikan kepada warga dan wisatawan peluang untuk mengalami nuansa-nuansa kebudayaan yang unik dari masing-masing negara dalam ASEAN, bersamaan itu menyebarluaskan citra Ibu Kota Hanoi yang “Berbudaya-beradab-modern” dan mencintai perdamaian.

 

Zona lapangan Doan Mon, Benteng Kerajaan Thang Long selama empat hari berlangsungnya event “Warna-Warni ASEAN” (dari tgl 29 Agustus sampai 1 September), menyerap kedatangan banyak warga dan wisatawan. Pada malam pembukaan, para hadirin internasional, warga dan wisatawan telah bersama-sama menikmati acara-acara pertunjukan kesenian khas yang dilaksanakan para pejabat dan staf Kedutaan Besar (Kedubes), mahasiswa dan anak-anak negara-negara ASEAN. Di sekitar panggung utama terdapat zona paviliun Vietnam – ASEAN dengan banyak produk, suvenir, dan hidangan yang khas dari negara-negara. Ibu Ho Thien Nga, warga di Distrik Cau Giay, Kota Hanoi, mengatakan:

Saya merasa sangat senang ketika dapat mengalami suasana ASEAN seutuhnya. Nasi ketan Laos sangat enak, benar-benar berbeda dengan nasi ketan yang sering saya makan. Di samping itu busana-busana tradisional Thailand dan Myanmar juga sangat unik dan menarik. Sudah lama sekali saya tidak menikmati satu "pertunjukan" menyeluruh seperti itu.

Kota Hanoi - Mengonvergensikan dan Menyebarkan Warna-Warni Kebudayaan ASEAN - ảnh 1Pagelaran busana tradisional negara-negara ASEAN. Foto: qdnd.vn

Pesta kebudayaan persahabatan “Warna-Warni ASEAN” merupakan event tahunan yang dipimpin Gabungan Asosiasi Persahabatan Kota Hanoi berkoordinasi Kedubes negara-negara ASEAN. Pada tahun ini, event berlangsung tepat pada peringatan hari-hari raya besar dari ASEAN, Vietnam dan Ibu kota Hanoi. Di samping program kesenian pembukaan yang khas, pada pesta “Warna-Warni ASEAN” juga terdapat tiga paviliun besar yang diatur dengan tiga tema.

Paviliun “Integrasi” dengan 57 gerai yang melambangkan 57 tahun berdirinya ASEAN (8 Agustus 1967 – 8 Agustus 2024), memajang suvenir, produk tradisional, kuliner negara-negara. Paviliun “Cita rasa kota” meliputi 70 gerai yang melambangkan 70 tahun pembebasan Ibu kota Hanoi (10 Oktober 1954 – 10 Oktober 2024), mensimulasikan jalan-jalan kota kuno Hanoi, dengan model-model becak, kereta listrik, sepeda pembawa bunga, dan masakan-masakan Hanoi yang terkenal. Akhirnya paviliun “Aroma desa” dengan 79 gerai yang melambangkan 79 tahun Hari Nasional Vietnam, memperkenalkan produk dari desa-desa tradisional di seluruh negeri. Duta Besar Malaysia untuk Vietnam, Data Tan Yang Thai, menyatakan kesannya:

Inilah satu event yang luar biasa, dengan partisipasi dari wakil semua negara ASEAN serta beberapa negara lain di Hanoi. Negara-negara ASEAN mempunyai kebudayaan yang sangat beragam, oleh karena itu event-event seperti ini sangat perlu dan memiliki banyak makna dalam memperkenalkan dan menyosialisasikan kekhasan kebudayaan dan rakyat ASEAN.

Kota Hanoi - Mengonvergensikan dan Menyebarkan Warna-Warni Kebudayaan ASEAN - ảnh 2Pertukaran kesenian antara mahasiswa Laos dan Thailand pada event tersebut. Foto: baodantoc.vn

Tidak hanya memperkenalkan kebudayaan yang unik dari negara-negara anggota, pesta “Warna-warni ASEAN” juga menyebarluaskan citra Ibu kota Hanoi yang “Berbudaya-beradab-modern” dan mencintai perdamaian, melalui zona pameran karya-karya yang menonjol dalam lomba melukis “Aku mencintai Hanoi – Kota demi perdamaian” tahun 2024.

Lukisan-lukisan karya anak-anak Vietnam dan internasional yang sedang tinggal dan bekerja di Hanoi menggambarkan rakyat, kehidupan, dan alam yang indah dari Ibu kota. Dengan karya yang memanifestasikan secara hidup-hidup citra anak-anak yang dengan gembira menari barongsai, merpati, menara penyu, dan sebagainya, pelukis cilik yang berusia 11 tahun, Devanka Morritz, dari Kedubes Indonesia, telah dengan terkemuka meraih Hadiah Istimewa dari lomba tersebut.

Vietnam memiliki banyak situs peninggalan sejarah, pemandangan yang indah, dan rakyatnya juga sangat ramah. Pertama kali saya melihat tarian barongsai di Vietnam, saya sudah sungguh-sungguh menyukainya. Saya telah menunjukkan tarian ini melalui lukisan saya. Dan saya juga menambahkan Menara Penyu ke dalam lukisan karena saya sangat menyukai pemandangan di Vietnam.

Kota Hanoi - Mengonvergensikan dan Menyebarkan Warna-Warni Kebudayaan ASEAN - ảnh 3Anak-anak internasional ikut serta dalam lomba melukis “Aku mencintai Hanoi – Kota demi perdamaian”. Foto: VNA

Selama perjalanan 29 tahun bergabung dengan ASEAN, Vietnam telah selalu seiring sejalan dengan negara-negara anggota, bertekad membela perdamaian, stabilias, dan perkembangan ekonomi, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai, warisan budaya di kawasan. Hanoi, Ibu kota Vietnam, “Kota demi perdamaian” dari UNESCO, mewakili nilai-nilai yang harmonis, beragam dan inklusif. Dan itu juga merupakan nilai-nilai inti dari ASEAN.

Komentar

Yang lain