(VOVworld) - Capres Partai Republik, miliarder, wirausaha Donald Trump telah merebut kemenangan dalam pilpres AS-tahun 2016, menjadi Presiden AS yang ke-45. Menurut hemat para analis, “negeri bendera dan bunga” pada zaman Presiden baru Donald Trump akan memasuki jalan “terobosan” dengan serentetan kebijakan dan prioritas primer ialah merestorasi perekonomian AS.
Donald Trump -Presiden AS yang ke-45
(Foto: Reuters/thanhnien.vn)
Dalam pidato kemenangannya, Donald Trump menyatakan: Saat ini merupakan saat bagi semua orang untuk lebih mendekat. AS lebih dari pada yang sudah-sudah perlu bersatu padu untuk merebut kembali posisi-nya sebagai negara supra nomor 1 di dunia.
Serentetan kebijakan domestik dan luar negeri akan dilaksanakan.
Kalau meninjau kembali penggalan jalan kampanye pemilihan, Donald Trump telah menjelajahi seluruh negeri, menegaskan keinginan-nya yang membara ialah masuk ke Gedung Putih dan mengajukan serentetan keputusan penting yang bisa mengganti “kulit” negeri AS. Sesuai dengan segala yang telah dia janjikan, kalau terpilih menjadi Presiden, AS akan memasuki jalan “terobosan” dengan serentetan kebijakan yang “spektakuler”. Yaitu masalah migran, menciptakan lagi 25 juta lapangan kerja dalam waktu 10 tahun. Donald Trump juga berjanji akan memangkas pajak badan usaha menjadi hanya tinggal 15% terbanding dengan 35% sekarang ini, melakukan investasi pada infrastruktur, mengurangi defisit perdagangan. Tentang perjanjian-perjanjian perdagangan bebas, Donald Trump menyatakan: Semua permufakatan perdagangan harus membela cabang-cabang industri AS.
Tentang kebijakan luar negeri, Donald Trump menunjukkan pendiriannya bahwa kebijakan luar negeri AS sebaiknya hanya berkonsentrasi pada kepentingan AS. Donald Trump menyesuaikan perjanjian-perjanjian perdagangan bilateral dan multilateral, tidak mengintervensi urusan negara-negara lain, bersamaan itu memperbaiki hubungan dengan Rusia.
Para pendukung Presiden baru Donal Trump
(Foto: Reuters)
Miliarder Donald Trump-70 tahun menjadi kenamaan di dunia karena kepekaannya dalam bisnis. Dia adalah tipikal tentang kisah sukses dalam kalangan wirausaha AS, mencapai sukses di bidang bisnis dari bidang properti, olahraga dan lain-lain sampai jasa-jasa rekreasi. Tidak hanya sebagai seorang wirausaha yang berkaliber, dia juga adalah satu bintang dalam media AS dengan kedudukan sebagai pemandu acara, merangkap produsen program televisi nyata yang banyak pemirsa-nya “The Apprentice” dari televisi NBC. Pada bulan Juli 2015, Donald Trump menjadi wakil resmi Partai Republik yang mencalonkan diri dalam pilpres AS - tahun 2016. Sepanjang proses kampanye pemilihan, banyak jajak pendapat semuanya menunjukkan: Peluang Donald Trump untuk merebut kemenangan tidak tinggi karena dia kekurangan pengalaman di arena politik. Namun, dengan kemenangan ini, Donald Trump telah menunjukkan keunggulan dirinya. Tidak bisa diingkari bahwa Donald Trump adalah seorang calon yang punya pandangan yang teramat jelas tentang kebijakan luar negeri, diantaranya prioritasnya ialah menghormati, tapi mengekang Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengontrol secara efektif para migran dan membuat negeri AS menjadi lebih kuat. Kemenangan yang dicapai Donald Trump juga sedikit memperjelas psikologi rakyat AS pada saat dimana rakyat negeri ini sedang merasa tidak tenang karena kebijakan-kebijakan tradisional. Yaitu terorisme, kekerasan yang bersangkutan dengan kontrol senjata, prestise yang turun karena terperangkap ke dalam bentrokan di Timur Tengah. Oleh kerana itu, satu Pemerintah baru dengan komitmen-komitmen kebijakan yang berubah mungkin memberikan terobosan, sedikitnya ialah berupaya mencapai satu cara pendekatan yang baru. Dengan kemenangan dalam pilpres ini, Donald Trump telah membuktikan satu hal ialah rakyat percaya pada dia yang bukanlah orang menyelenggarakan negeri AS terjun ke peperangan-peperangan yang tidak masuk akal di luar negeri dan dia akan menempatkan kepentingan orang AS di atas segala-segalanya.
Tanggung jawab besar yang dijalankan oleh Presiden AS yang ke-45.
Masuk ke Gedung Putih, dengan masa bakti 4 tahun mendatang, tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Donald Trump adalah tidak kecil. Presiden baru AS akan memikul tanggung jawab yang sangat besar dalam menggelarkan kebijakan luar negeri dari AS, memecahkan masalah-masalah panas seperti perang anti terorisme, masalah Suriah, serentetan hubungan berbobot seperti hubungan dengan Rusia, dengan para sekutu di Eropa dan Asia. Bersamaan itu ialah memecahkan beban utang publik. Sekarang, utang publik AS telah mencapai tarap sebanyak 19 triliun dolar AS, sama dengan 108% GDP negara ini. Ketidak-setaraan masyarakat, ras diskriminasi, kontrol terhadap senjata, pemecahan atas masalah migran juga merupakan masalah-masalah yang dipikul oleh pemimpin baru Gedung Putih.
Presiden baru akan dengan resmi diumumkan pada tanggal 6 Januari 2017. Menurut Undang-Undang Dasar AS, masa bakti Presiden dimulai pada tanggal 20 Januari tahun selanjutnya setelah pemilu yaitu tanggal 20 Januari 2017. Presiden baru akan memulai agenda-nya setelah serah-terima dari Presiden yang habis masa baktinya.