ASEAN telah siap untuk melakukan integrasi global

(VOVworld) - Komunitas Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) resmi dibentuk pada 31 Desember ini. Sampai sekarang ini, semua negara anggota ASEAN pada pokok-nya sudah menyelesaikan pekerjaan persiapan untuk lahirnya Komunitas ASEAN, berupaya menggelarkan langkah-langkah untuk meningkatkan sumber daya manusia, mengembangkan infrastruktur, memperkuat konektivitas, mempersempit kesenjangan dalam perkembangan, menciptakan kemudahan untuk sirkulasi barang-barang, menyempurnakan payung hukum agar sesuai dengan semua komitmen dalam ASEAN. 

ASEAN telah siap untuk melakukan integrasi global - ảnh 1
Ilustrasi.
(Foto: vnpost.vn).

Tanggal 22/11/2015 di Kuala Lumpur, Ibukota Malaysia telah menjadi hari bersejarah ketika para pemimpin 10 negara ASEAN sepakat mengesahkan Pernyataan mengenai pembentukan Komunitas ASEAN, menutup penggalan jalan selama 48 tahun terbentuk dan berkembangannya ASEAN, membuka satu tahap baru dari Asosiasi ini. Dengan lahir-nya secara resmi, ASEAN telah menjadi satu organisasi regional yang menduduki posisi ke-3 di dunia, setelah Komunitas  Ekonomi Eropa (yang sekarang yalah Uni Eropa) dan Organisasi Uni Afrika (yang sekarang yalah Liga Afrika). Target umum Komunitas ASEAN yalah membangun ASEAN menjadi satu organisasi kerjasama antar Pemerintah yang melakukan konektivitas  lebih intensif, ekstensif dan terkait lagi di atas dasar hukum yalah Piagam ASEAN, akan tetapi bukan satu organisasi supra negara dan tidak tertutup, tetap membuka kerjasama dengan luar.

Kesempatan dan tantangan

Lahirnya Komunitas ASEAN memberikan banyak kesempatan untuk negara-negara anggota, pertama-tama yalah bidang ekonomi. Komunitas ASEAN lahir dengan dambaan mengubah pasar dengan jumlah penduduknya sebanyak kira-kira 600 juta jiwa menjadi satu pasar bersama, satu basis produksi yang tunggal, diantaranya barang-barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja yang beeretrampilan tinggi bisa bergerak bebas. Komunitas ASEAN akan membantu memperkuat perkaitan regional dan memperkuat daya saing untuk bisa menghadapi tantangan-tantangan baru di dunia, khususnya di kawasan, tempat dimana ada perekonomian yang baru muncul, misalnya Tiongkok dan India. Menurut statistik dalam waktu tiga tahun terus-menerus,  akhir-akhir ini, telah menyerap jumlah modal investasi asing langsung yang besar, pada latar belakang arus modal FDI di seluruh dunia merosot dan pertumbuhan ekonomi  global tidak merata. ASEAN sekarang ini menjadi kawasan yang menyerap paling banyak modal FDI di dunia. Masalah memperbaiki lingkungan investasi  di kawasan dan proses intergasi ASEAN untuk menuju ke Komunitas sekarang ini telah turut menciptakan daya atratif dari ASEAN terhadap modal FDI.

Akan tetapi, disamping itu, ASEAN sekarang ini juga menampakkan banyak masalah. Masalah yang paling besar yalah kesenjangan dalam perkembangan antara dua kelompok negara ASEAN. Menurut kalangan analis, hal ini bisa melambatkan proses pembangunan satu kawasan perdagangan bebas di kawasan dan menjumpai banyak kesulitan dalam melaksanakan komitmen-komitmen dengan para mitra di luar kawasan Selain itu, kombinasi yang  harmonis antara kepentingan nasional dan kepentingan bersama seluruh Asosiasi juga merupakan satu masalah yang tidak kecil.

Sudah siap.

Memahami adanya tantangan-tantangan seiring dengan peluang-peluang besar yang akan diberikan oleh Komunitas ASEAN, para anggota ASEAN menggelarkan langkah-langkah kongkrit, sesuai dengan situasi dan persyaratan dari setiap negara untuk bisa mengembangkan keunggulan-nya kalau berbaur pada komunitas yang lebih besar. Misalnya, Singapura menjunjung tinggi pusat penelitian dan komunitas badan usaha, Myanmar dan Filipina memperhatikan membantu para badan usaha kecil dan menengah. Thailan pada saat itu tetap sedang memperhebat reformasi sistim infrastruktur jasa, perdagangan dan investasi, melaksanakan secara efektif program: “Satu Jendela Nasional”, “Satu Jendela  ASEAN", mengembangkan jaring pengaman sosial.

Kamboja berfokus mengembangkan kebijakan perdagangan terbuka lebar-lebar untuk menyerap investasi, melonggarkan Undang-Undang tentang Investasi dan Undang-Undang tentang Kepemilikan. Undang-undang Kamboja baru-baru ini juga membolehkan para investor asing memiliki 100 persen  saham dari para perusahaan di zona-zona ekonomi khusus terbanding dengan 70 persen di beberapa negara ASEAN. Memperhebat reformasi struktur ekonomi di dalam negeri dengan laju sesuai dengan proses integrasi ekonomi ASEAN. Vietnam memperkuat usaha memudahkan perdagangan melalui penggelaran beacukai elektronik, mekanisme satu pintu, melakukan reformasi prosedur adminitrasi, menyederhanakan sistim surat perizinan, surat keterangan, menuju ke liberalisasi jasa. Vietnam juga telah mengamandir beberapa undang-undang yang bersangkutan seperti Undang-Undang tentang Investasi, Undang-Undang Perdagangan, dan Undang-Undang tentang Badan Usaha untuk menyesuaikan diri dengan  semua  komitmen dalam ASEAN.

Bersama dengan upaya keras dari setiap negara anggota, Sekretariat ASEAN telah membuat Rencana terinci untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan peta jalan melaksanakan 45 isi kunci di semua cabang ekonomi dominan untuk mengikuti target liberalisasi dan kemudahan perdagangan, investasi dan bidang-bidang lain. Semua persiapan ini menjamin agar Komunitas ASEAN berjalan sesuai dengan kecepatan dan hasil-guna, memberikan kepentingan-kepentingan praksis kepada seluruh ASEAN pada umumnya dan setiap negara anggota pada khususnya dan memberikan sumbangan pada  perkembangan dan kesejahteraan global.



Komentar

Yang lain