Berpindah dari Pola Pikir Pengelolaann Negara Menjadi Manajemen Nasional

(VOVWORLD) - Solusi  "meningkatkan kualitas dan efisiensi manajemen nasional" untuk pertama kalinya diungkapkan dalam dokumen yang akan dikedepankan Kongres Nasional ke-13 Partai Komunis Viet Nam dengan tema: "terus menyempurnakan secara selaras institusi ekonomi pasar dengan arahan sosialis, fokus mengatasi  stagnasi-stagnasi". Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam masa bakti Kongres Nasional ke-13 Partai Komunis Viet Nam kali ini, masalah manajemen nasional mendapat perhatian istimewa. Dengan demikian, kemampuan manajemen pejabat berbagai tingkat dianggap sebagai faktor yang menentukan dalam pembangunan yang cepat dan berkesinambungan.
Berpindah dari Pola Pikir Pengelolaann Negara Menjadi Manajemen Nasional - ảnh 1Warga antre membeli barang di masa subsidi negara   (Foto: quanlynhanuoc.vn)
"Kebijakan tidak bisa diberlakukan dari atasan ke bawahan, kebijakan harus diikuti oleh warga baik dalam perancangan maupun pengawasan pelaksanaan untuk mengerti aspirasi warga". Demikianlah pandangan Doktor Nguyen Si Dung, mantan Wakil Kepala Kantor Majelis Nasional (MN) Viet Nam ketika mengungkapkan konsep manajemen nasional. Menurut ia, apabila pengelolaan Negara merupakan satu konsep yang sempit tentang peranan Negara terhadap semua obyek dan bidang yang dikelola maka manajemen nasional merupakan satu konsep yang lebih luas untuk melaksanakan hak satu Negara. 
"Untuk meningkatkan kemampuan manajemen nasional  kita harus mematuhi semua prinsip. Pertama, menjamin hak hukum. Kedua  mengoperasikan semua urusan negara secara transparan. Ketiga, harus menjamin sistem pemaparan tentang tanggung jawab. Keempat, terdapat partisipasi warga. Saat ini kalau ingin mendapat partisipasi warga, pertama-tama kita harus  memiliki ketentuan hukum, harus mengkonkretkan partisipasi mereka. Setelah itu pengawasan warga dilaksanakan melalui Front Tanah Air".
Praktik pembangunan di dunia menunjukkan bahwa  terdapat beberapa negara yang mengalami perkembangan yang ijaib dan melompat di dekade ini seperti Jepang, Republik Korea dan Singapura, tetapi terdapat juga negara-negara yang  tetap tenggelam dalam kemiskinan dan kelaparan. Perbedaannya tergantung pada kemampuan manajemen nasional di masing-masing negara. Menurut Profesor Muda, Doktor Bui Thi An, Kepala Institut Lingkungan dan Pembangunan, dalam melaksanakan kemampuan manajemen nasional, institusi memainkan peranan penting, selanjutnya kemampuan pejabat. "Manajemen nasional dimanifestasikan di semua bidang dan semua personel berbagai tingkat, dari basis sampai pusat. Tentunya atasan lebih penting. Apabila ingin melaksanakan manajemen nasional harus mendidik, mengangkat pejabat yang tepat  dan menilai mereka melalui praktik. Penilaian efisiensi mereka dalam praktik menggambarkan bagaimana manajemen mereka baik atau tidak. Menurut hemat saya, harus memperhatikan faktor manajemen nasional  di kalangan pejabat tingkat strategis".
Sepandangan dengan Profesor Muda, Doktor Bui Thi An,  Le Thanh Van, Anggota Harian Komisi Keuangan dan ABPN Majelis Nasional Viet Nam menilai bahwa peningkatan kemampuan manajemen nasional  tidak boleh terpisah dari tuntutan kualitas pejabat. 
"Menurut saya agar manajemen nasional  menjadi baik maka kualitas pejabat merupakan faktor utama. Mereka harus memahami pengelolaan, dan berpengetahuan. Yang kedua institusi dan kebijakan harus mengelola ketertiban sosial  di tingkat negara sesuai aspirasi mayoritas. Ketiga, memberikan hak mandiri kepada obyek yang dikelola, yaitu warga, dan badan usaha untuk menerobos sumber daya dan memperkuat desentralisasi".
Posisi dan kekuatan Tanah Air setelah 35 tahun pelaksanaan pembaruan menjadi lebih  kuat di skala dan daya saing perekonomian, situasi politik, sosial, politik dan ekonomi makro stabil, serta meningkatnya kepercayaan komunitas badan usaha dan masyarakat. Namun, pada tahap berikutnya, perekonomian harus menghadapi banyak kesulitan dan tantangan serta potensial dengan banyak risiko seperti  risiko terperangkap pada pendapatan menengah dan kemungkinan tertinggal lebih jauh di segi ekonomi. Oleh karenanya, tuntutan inovasi kreatif tentang penyempurnaan institusi, peningkatan kemampuan manajemen nasional dengan sistem perundang-undangan yang terbuka sebagai "landasan" bagi semua ide produksi dan bisnis juga merupakan tuntutan yang mendesak. Menurut Deputi Menteri Perencanaan dan Investasi Viet Nam, Tran Quoc Phuong, di tahun 2020 usaha yang gigih dalam melawan wabah Covid-19 dengan pertumbuhan plus meskipun tidak mencapai target yang diajukan, juga merupakan ujian besar tentang kemampuan manajemen nasional. Hal itu dimanifestasikan dalam hal transparansi informasi, mendengar aspirasi warga di 2021 dan tahun-tahun berikutnya.
"Dulu kita membahas tentang daya saing internal perekonomian, kita semua melihat bahwa skala ekonomi Viet Nam berada di tingkat menengah, daya tahan awalnya lemah, tetapi melewati tahun 2020 kita melihat bahwa dengan skala ekonomi seperti itu, daya tahun kita cukup baik dan berhasil mempertahankan pertumbuhan plus sebesar 2,5 persen. Itu merupakan pelajaran sangat bernilai tentang manajemen".
Pemindahan dari pola pikir pengelolaan Negara menjadi manajemen nasional harus menciptakan terobosan di segi hukum, mekanisme dan kebijakan untuk menerobos semua sumber keuangan, pertanahan dan manusia, agar inovasi bisa menjadi satu sumber kekuatan yang kuat bagi setiap warga, badan usaha dan organisasi. Itulah cara untuk memadukan kekuatan nasional dan bangsa Viet Nam di periode baru. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Komentar

Yang lain