(VOVWORLD) - Pada tanggal 27/7 setiap tahun, di Vietnam diadakan banyak kegiatan menyampaikan rasa balas budi kepada para pahlawan, martir, prajurit penyandang disabilitas, prajurit sakit, keluarga yang mendapat kebijakan prioritas dan orang-orang yang berjasa kepada usaha membela Tanah Air.
Pada 2020 ini, sehubungan dengan peringatan HUT ke-73 Hari Prajurit Penyandang Disabilitas dan Martir (27/7/1947-27/7/2020), serentetan kegiatan besar dan bertitik berat telah diadakan di seluruh Vietnam, menunjukkan tradisi manusiawi, dan tanggung jawab besar dari pemerintahan berbagai tingkat serta warga atas sumbangan dan pengorbanan yang diberikan para prajurit penyandang disabilitas, martir, dan orang-orang yang berjasa kepada revolusi.
Deputi PM Truong Hoa Binh membakar hio untuk mengenangkan para martir di Makam Truong Son (Foto: Le Son/VGP) |
Pada bulan Juli, pimpinan Vietnam dari pusat sampai daerah telah mengunjungi, dan memberikan bingkisan kepada keluarga-keluarga yang mendapat kebijakan prioritas, membakar hio di makam-makam martir tingkat nasional dan daerah, serta menyelenggarakan banyak program kesenian peringatan, dan lain-lain.
Aksentuasi-aksentuasi 2020
Aksentuasi dalam rantai kegiatan peringatan ini yakni untuk pertama kalinya diadakan temu muka dengan 300 Ibu Vietnam Heroik yang mewakili kira-kira 5.000 Ibu Vietnam Heroik yang masih hidup. Ini merupakan salah satu di antara kegiatan-kegiatan utama tingkat nasional yang diadakan sehubungan dengan kesempatan ini. Ketika berbicara di depan berbagai temu muka tersebut, pimpinan Pemerintah, dan Majelis Nasional (MN) Vietnam menyatakan rasa balas budi yang mendalam kepada pengorbanan yang besar yang diberikan para Ibu Vietnam Heroik. Semua pengorbanan mereka telah turut menciptakan halaman-halaman sejarah yang penuh keagungan bagi bangsa.
Juga selama berhari-hari ini, kegiatan-kegiatan menyapa dan memberikan bingkisan kepada keluarga-keluarga yang mendapat kebijakan prioritas diadakan secara serempak di daerah-daerah. Seiring dengan itu ialah menyalakan lilin untuk menyatakan terima kasih kepada para martir di semua makam di seluruh negeri. Luong Thi Xuyen, Bu guru SMP Kecamatam Nua Ngam, Kabupaten Dien Bien, Provinsi Dien Bien mengatakan:
“Setiap tahun, tanggal 27/7 saya juga membakar hio di makam martir. Setiap kali datang di sana, saya sangat terharu. Sebagai patra-putri di bumi yang bersejarah, tahu sejarah Vietnam yang telah mengalami waktu panjang untuk berjuang menegakkan dan membela Tanah Air untuk adanya perdamaian seperti dewasa ini, saya selalu menetapkan bahwa saya harus berupaya sekuat tenaga menyelesaikan tangung jawab sebagai seorang dari generasi penerus menyalakan api kepada generasi-generasi di kemudian hari agar mereka mengenal semua pengorbanan yang luhur dari sangat banyak martir di sini”.
Kegiatan-kegiatan mengenangkan jasa besar yang diberikan para prajurit penyandang disabilitas, martir, orang-orang yang berjada kepada revolusi juga diadakan oleh Kedutaan Besar Vietnam di banyak negara. Pada acara membakar hio untuk mengenangkan para martir di Tugu Monumen Peringatan Vietnam-Kamboja, di Phnom Penh, Ibukota Kamboja, Asosiasi Khmer-Vietnam dan para diaspora Vietnam telah menyatakan balas budi kepada jasa besar para martir yang telah gagah-berani bertempur dan berkorban demi usaha internasional yang luhur, membantu warga Kamboja lepas dari rezim genosida Polpot, memberikan regenerasi secara luar biasa kepada negeri Pagoda, memupuk persahabatan tradisional dan kerjasama antar-rakyat dua negeri Vietnam-Kamboja. Chau Van Chi, Ketua Asosiasi Khmer-Vietnam di Kamboja menegaskan:
“Ini merupakan kegiatan tradisional dengan tujuan mendidik generasi muda dalam komunitas orang Vietnam di Kamboja mengenangkan jasa yang diberikan pendahulu serta belajar pengalaman untuk memupuk persahabatan antara dua bangsa Kamboja dan Vietnam yang selama-lamanya berkembang secara berkelanjutan”.
Para Ibu Vietnam Heroik, pada 24/7, berziarah ke Mousoleum Presiden Ho Chi Minh (Foto: VOV) |
Meneruskan kebijakan manusiawi
Hingga sekarang, 97% jumlah keluarga yang berjasa mempunyai taraf hidup yang sama atau lebih tinggi dengan taraf rata-rata dari warga di tempat pemukiman. Tapi, sekarang masih ada banyak prajurit penyandang disabilitas dan prajurit sakit tetap sedang luka-luka, banyak tulang-belulang martir belum ditemukan, banyak martir yang namanya belum diidentifikasi, dan ada banyak orang yang berjasa kepada revolusi serta sanak keluarga martir menjumpai kesulilan dalam kehidupan. Menghadapi kenyataan tersebut, Partai Komunis, Negara dan rakyat Vietnam menegaskan akan terus memikirkan secara cermat agar kehidupan materiil dan spirituil mereka semakin sejahtera dan lebih baik. Pada temu muka dengan 300 Ibu Vietnam heroik pada akhir pekan lalu, di Kota Ha Noi, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menunjukkan:
“Pelaksanaan kebijakan prioritas terhadap para orang yang berjasa merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang berjangka panjang dan permanen yang dijalankan seluruh sistem politik dan seluruh masyarakat. Kami terus melaksanakan dengan gigih semua haluan Partai Komunis, kebijakan dan undang-undangan Negara tentang pekerjaan memikirkan kehidupan orang-orang yang berjasa, terutama terus memperkuat pekerjaan memikirkan orang-orang yang berjasa kepada revolusi, berupaya menjamin agar sampai akhir 2020 , 100% keluarga yang berjasa akan mempunyai tarap hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan taraf rata-rata dari warga di tempat pemukiman”.
Sementara itu, berbagai badan fungsional Vietnam juga terus memperhebat pekerjaan mencari dan mengumpulkan tulang-belulang martir, mendorong kerjasama internasional dalam tukar-menukar dan memberikan informasi tentang martir, dan makam martir, berfokus menciptakan peralatan, materi dan teknik penerapan tekonologi informasi dalam mencari dan mengumpulkan tulang-belulang martir serta pekerjaan mengklarifikasi gen dalam mengidentifikasi nama tulang-belulang yang kurang informasi.
Sejarah perjuangan untuk membela Tanah Air dari bangsa Vietnam berkait pengorbanan gagah-berani dari para martir serta sumbangan jiwa dan ragam dari para penyandang disabilitas, dan jasa keluarga-keluarga yang berjasa kepada revolusi. Oleh karena itu, semua kegiatan untuk menyatakan rasa balas budi, dan mengenangkan jasa para penyandang disabilitas dan martir sudah, sedang dan akan dihormati Negara Vietnam, memanifestasikan moral bangsa: “minum air, ingat pada asal-usulnya”.