Cepat merealisasikan Komunitas ASEAN pada tahun 2015

(VOVworld) - Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) sedang berupaya untuk membentuk Komunitas Ekonomi ASEAN, satu titik balik yang menandai integrasi komprehensif semua perekonomian Asia Tenggara. Membentuk Komunitas Ekonomi ASEAN juga menjadi prasyarat untuk membentuk satu pola komunitas bersama di kawasan, tentang ekonomi, keamanan dan sosial. Waktu sudah tidak banyak lagi, sementara itu semua tantangan sangat besar, menuntut kepada ASEAN supaya cepat melaksanakan semua proyek perkembangan intrakawasan, bersamaan itu mengusahakan dukungan dari  mitra-mitra besar  untuk proses ini. 

Cepat merealisasikan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 - ảnh 1
Ilustrasi.
(Foto: www.baomoi.com

  Untuk bisa membentuk pasar bersama, satu basis produksi dan distribusi bersama, Komunitas Ekonomi ASEAN akan melaksanakan sirkulasi bebas 5 faktor yalah: sumber modal, barang, layanan jasa, investasi dan tenaga kerja. Ketika Komunitas Ekonomi ASEAN terbentuk, semua jenis pajak akan berpindah menjadi 0%. Kalauberhasil, Komunitas Ekonomi ASEAN akan menjadi satu prestasi  yang bersifat tipikel  akan integrasi kawasan, mendorong pertumbuhan ekonomi secara kuat  untuk negara- negara anggota-nya.

Berupaya untuk mengatasi kesulitan

Kenyataan-nya yalah ASEAN telah mencapai tidak sedikit kemajuan dalam proses integrasi ekonomi regional, khususnya ada kesatuan pandangan yang tingi dalam banyak masalah penting. Sampai saat ini, negara negara anggota ASEAN hampir menyelesaikan 80% jumlah solusi yang tercantum dalam rencana pembangunan Komunitas Ekonomi ASEAN di semua bidang. Banyak perjanjian telah digelarkan secara komprehensif, misalnya Perjanjian Investasi, Perjanjian ASEAN tentang pergerakan manusia, menggelarkan ekeperimen program Satu Pintu ASEAN…Negara-negara ASEAN juga sedang terus berbahas tentang masalah meningkatkan kecepatan semua perundingan untuk bisa menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi komprehensif (RCEP) pada akhir tahun 2015. Perjanjian ini akan menciptakan satu pasar dengan total GDP  senilai USD 20 triliun miliar  dan menduduki lebih dari 40%  nilai perdagangan global.

Ketika menjawab wawancara wartawan Radio Suara Vietnam (VOV), Sekretaris Jenderal (Sekjen)  ASEAN, Le Luong Minh menyatakan bahwa bagian pekerjaan yang menyisa untuk dua tahun berikut-nya amat berat. Sekjen Le Luong Minh mengatakan:“Pekerjaan menyisa untuk dua tahun berikut-nya masih besar , khususnya ketika digelarkan lebih sulit, menuntut kepada semua negara supaya berupaya lebih banyak lagi dengan tarap komitmen lebih tinggi. Yang lebih penting lagi yalah semua mitra memanifestasikan tekat bersedia  membantu ASEAN melaksanakan proses ini”.

Ekonomi kawasan pada tahun- tahun lalu menderita banyak pengaruh , dari krisis ekonomi global, laju pertumbuhan  mulai merosot, karena investasi dan ekspor turun, prosentasi pengangguran  meningkat, perkembangan kurang seimbang di berbagai daerah dan bagian negeri. Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan mengatakan: “Menurut saya, semua akan dibuktikan pada akhir tahun 2015. Akan tetapi, sebelum menuju ke proses pembuktian itu, hampir semua negara ASEAN memahami bahwa semua pekerjaan tidak mudah seperti rencana yang sudah ditetapkan pada akhir 2013”.

Meskipun mempunyai kekhawatiran  yang sama dengan Menteri Perdagangan Indonesia, akan tetapi Kishore Mahbubani, Rektor Sekolah Kebijakan Keadilan  Lee Quan Yew, sekaligus adalah Duta Besar Singapura di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengatakan bahwa peta jalan membangun Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) pada tahun 2015 sedang berjalan tepat arah dan kelajuan. Dia mengatakan: “Memang benar, kita jangan terlalu menunggu-nunggu pada hanya setelah malam terakhir dari tahun 2015, ASEAN akan menjadi satu komunitas ekonomi besar dan kuat. Tetapi saya pasti percaya bahwa kita telah mencapai kemajuan-kemajuan yang tidak  kecil”.

Aktif memberikan sumbangan pada target bersama

Terbentuknya Komunitas ekonomi bersama ASEAN pada 2015 merupakan hasil  wajar dari proses kerjasama integrasi kawasan. Memanfaatkan kesempatan dan mengatasi tantangan banyak bergantung pada kemampuan manajemen dan kemampuan beradaptasi dari setiap negara. Vietnam juga sedang bersama dengan semua negara ASEAN yang lain untuk aktif menyelesaikan pekerjaan yang menyisa dalam proses integrasi ekonomi ASEAN. Sampai saat ini, Vietnam telah menyelesaikan kira-kira 85% jumlah komitmen yang bersangkutan dengan membangun komunitas ekonomi ASEAN, akan tetapi seperti halnya dengan negara-negara anggota lain, dua tahun mendatang merupakan jangka waktu  yang harus banyak diusahakan untuk bagian pekerjaan yang menyisa. Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Quang Vinh memberitahukan:“ Pada waktu mendatang, menuju ke pembentukan komunitas ASEAN, khususnya integrasi bidang ekonomi di tingkat lebih tinggi. Tidak hanya memperhitungkan jumlah pekerjaan yang dilaksanakan, melainkan juga mempertimbangkan kualitas pelaksanaan untuk menjamin  supaya ASEAN menjadi satu pasar tunggal, ruang produksi tunggal, bisa bersaing dengan perekonomian global.. Bagaimana masyarakat dan komunitas badan usaha bisa memahami tantangan dan kesempatan dalam pembentukan komunitas ekonomi pada tahun 2015, agar kita bisa melakukan persiapan seara paling baik”.

Meskipun masih menjumpai banyak kesulitan, akan tetapi Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Quang Vinh menegaskan bahwa Vietnam akan berupaya untuk menyelesaikan target yang sudah ditetapkan di atas semangat sebagai anggota ASEAN yang bertangung jawab, memberikan sumbangan-sumbangan pada  target bersama ASEAN dan terus berbagi langkah- langkah perlu dengan para mitra demi kepentingan seluruh kawasan. Jangka waktu dua tahun mendatang merupakan tahap yang amat  sibuk untuk ASEAN pada umumnya dan Vietnam pada khususnya di atas jalan menjadi satu tenaga pendorong penting bagi ekonomi global./.


Komentar

Yang lain