(VOVworld) - Konferensi tahunan ke-45 Forum Ekonomi Dunia (WEF-45) akan diselenggarakan dari 21- 24 Januari di Davos (Ibukota Swiss) dengan tema: “Latar belakang global baru”. Konferensi tahun ini berlangsung pada latar semua negara sedang harus menghadapi berbagai tantangan besar dalam melakukan koordinasi dan konektivitas nasional untuk menghadapi tantangan-tantangan global. Oleh karena itu, mengusahakan cara untuk menuju sampai pada sukses pada tahun 2015 merupakan satu prioritas yang penting guna menjamin pertumbuhan yang berkesinambungan dan menegakkan kembali kepercayaan. Akan tetapi, ini merupakan satu tugas yang tidak sederhana.
WEF 45 menyerap kedatangan jumlah utusan rekor dengan kira-kira 2.500 orang. Selain para pemimpi banyak negara, ada juga 1.500 wirausaha papan atas asal kira-kira 140 negeri dan teritori di dunia. Direncanakan, WEF-45 akan dihadiri oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel, Perdana Menteri (PM) Turki, Ahmet Davutoglu, Presiden Perancis, Francois Hollande, PM Tiongkok, Li Keqiang, PM Italia, Matteo Renzi, Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry.
Didominasi oleh tantangan-tantangan global
WEF-45 berlangsung pada latar belakang terjadi serentetan gejala global, misalnya hubungan antara Rusia dan Barat turun ke tarap paling rendah sejak pasca Perang Dingin, meledakanya wabah penyakit Ebola di Afrika Barat, turun-nya drastis harga minyak tambang masalah-masalah tentang produksi dan ancaman menggunakan senjata nuklir di beberapa negara. Oleh karena itu, dalam kerangka WEF-45 ini berlangsung banyak pertemuan dan dialog politik resmi dan tidak resmi untuk mendorong upaya menegakkan perdamaian. Ini juga merupakan alasan mengapa menjelang WEF-45, sebagai pengganti berfokus pada tema ekonomi, WEF mengumumkan 10 tantangan besar yang sedang dihadapi dunia, misalnya kekurangan sumber daya alam; kemampuan kerja dan sumber daya manusia; kesetaraan gender; investasi jangka panjang, infrastruktur dan perkembangan; keamanan bahan pangan dan pertanian; perdagangan dan investasi internasional dan masa depan sistem keuangan. Masalah-masalah sekarang seperti eskalasi bentrokan politik, wabah penyakit, periodisasi pertumbuhan, lingkungan energi baru juga dimasukkan ke dalam agenda.
Menurut Presiden Eksekutif WEF, Klaus Schwab, Forum Ekonomi Davos mengabdi kebutuhan masyarakat internasional sebagai satu landasan bagi kerjasama negara-swasta. Kerjasama ini bertujuan menangani tantangan-tantangan yang sedang dihadapi oleh semua negara dan oleh karena itu dituntut ada saling percaya. Dia juga berharap supaya konferensi tahunan ini akan mengawali satu periode memulihkan kepercayaan global.
Sementara itu, Ekonom Kepala dari Forum Ekonomi Dunia, Jennifer Blanke juga mengatakan bahwa salah satu diantara masalah-masalah paling penting pada tahun ini yang perlu diprioritaskan ialah menjamin keamanan global. Melalui itu, memulihkan kepercayaan dalam sistim politik dan ekonomi. Menurut hemat ekonom Jennifer Blanke, ada saling pengaruh antara sistim ekonomi dan geo-politik. Dunia sedang menghadapi serentetan bentrokan geo-politik, sehingga merusak kepercayaan, berpengaruh terhadap aktivitas kerjasama ekonomi antar-negara. Presiden Dana Moneter Internasional (IMF), Ibu Christine Lagarde menilai bahwa ekonomi global sedang menghadapi banyak tantangan besar, tanpa memperdulikan tanda-tanda positif dari perekonomian Amerika Serikat dan turunnya harga minyak. Untuk menjamin pemulihan perekonomian global secara mantap, dituntut ada aktivitas-aktivitas cocok dari para penentu politik Eropa dan seluruh dunia.
Ada sedikit peluang bagi pertumbuhan ekonomi dunia
Bisa dilihat bahwa meskipun dinamakan Konferensi tahunan Forum Ekonomi Dunia, tapi tampak-nya ekonomi diletakkan sekundar pada WEF-45. Semua kecemasan tentang resiko ekonomi yang kronis seperti situasi pengangguran, kekurangan lapangan kerja, atau krisis keuangan tetap akan baru diungkapkan pada tarap sedangan setelah perhatian-perhatian lain seperti bentrokan, sosial dan lingkungan hidup. Lebih-lebih lagi, dengan satu agenda yang mengandung banyak isi, para pakar juga tidak banyak berharap pada tercapainya solusi-solusi kongkrit dan penting pada Forum kali ini. Presiden Forum Ekonomi Dunia, Klaus Schwab menyatakan harapan umum bahwa WEF-45 akan mencapai pemahaman bersama antar negara tentang satu latar belakang baru, mengusahakan solusi untuk satu persetujuan kerangka dan memberikan sumbangan pada usaha meneggakkan kembali kepercayaan di kawasan bentrokan serta mencapai kemajuan dalam menangani tantangan- tantangan ekonomi global.
Jelaslah bahwa semua tantangan global telah menguasai secara kuat isi WEF-45. Hal ini menunjukkan bahwa dunia jatuh ke dalam krisis komprehensif dan perihal mengusahakan cara untuk lepas dari semua tantangan ini memerlukan upaya dari semua negara bangsa, jadi bukan WEF-45 sendiri./.