Kemajuan baru dalam menjamin kebebasan berkeyakinan bagi warga

(VOVworld) – Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Keyakinan dan Agama sedang dibahas dan diberikan pendapat oleh para anggota Komite Tetap Majelis Nasional (MN) Vietnam pada persidangan ke-3 yang berlangsung dari 12-22/9. RUU ini direncanakan akan disampaikan kepada MN untuk dibahas dan diesahkan pada persidangan MN mendatang untuk menciptakan  payung hukum yang terbuka lebar-lebar bagi aktivitas agama dan keyakinan di Vietnam untuk semakin berkembang . 


Kemajuan baru dalam menjamin kebebasan berkeyakinan bagi warga - ảnh 1
Akademi Buddhisme Vietnam di kota Ho Chi Minh
(Foto: thuvienhoasen.org)

Vietnam adalah negara multi keyakinan dan agama. Diperkirakan, kira-kira 95% jumlah penduduk Vietnam punya kehidupan berkeyakainan dan beragama. Diantaranya, ada kira-kira 20 juta penganut agama dan 40 organisasi dari 14 agama. Seluruh Vietnam punya kira-kira 83.000 pemuka agama, 250.000 pengurus agama dan hampir 28.000 tempat ibadah agama.


Panorama yang variatif tentang agama-agama

Penganut berbagai agama mengamalkan agama secara normal di keluarga dan tempat ibadah menurut ritual tradisional agamanya. Beberapa kehidupan agama, terutama agama-agama yang punya skala daerah, baru lahir atau baru masuk ke Vietnam, semuanya dapat beraktivitas semakin stabil sesuai dengan piagam, anggaran dasar organisasi dan menjamin menaati undang-undang. Keharmonisan antara agama-agama termanifesasikan sangat jelas. Para pemuka dan pengurus agama dari sesuatu agama bisa menghadiri pesta dan rapat umum dari agama yang lain, dengan sukarela memberikan sumbangan dan membantu para penganut agama lain dan orang-orang yang tidak menganut agama, memanifestasikan persatuan dan keterkaitan antara agama-agama dan antara agama dengan kehidupan nyata. Badan Pengelola Negara di pusat dan daerah selalu mengunjungi dan menyambut baik  para pemuka agama dan penganut agama pada hari-hari pesta, Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek (Hari Raya Tet) dan senantiasa menjaga dialog dengan organisasi-organisasi agama di daerah.

Semenjak Negara melakukan pembaruan, banyak  mazhab dan sekte agama Vietnam mendapat pengakuan  badan hukum, oleh karena itu, para biarawan Vietnam semakin mendapat syarat untuk memupuk keyakinannya. Hampir semua tempat ibadah dari semua agama dipugar, dibangun baru dan diperlebar. Hingga sekarang ini, di seluruh Vietnam ada 4 institut, 8 akademi, 32 sekolah menengah agama Buddha, 7 seminari besar dan 2 institut  teologi dan akademi teologi dari agama Protestan. Balai Penerbitan Agama juga dibentuk dengan kira-kira 4.000 judul buku yang diterbitkan dan jutaan hasil cetakan. Aktivitas hubungan luar negeri dari semua organisasi dan para penganut agama diperkuat. Agama-agama di Vietnam aktif ikut serta dalam konferensi dan forum tentang agama regional dan internasional. Banyak aktivitas agama internasional yang besar telah diadakan secara khidmat dan sukses di Vietnam.


Pandangan pembaruan tentang keyakinan dan agama

Resolusi Komite Sentral Partai Komunis Vietnam angkatan ke-9 telah menegaskan bahwa keyakinan dan agama adalah kebutuhan spirituil dari sebagian rakyat, para penganut agama merupakan sebagian dari persatuan besar nasional. Partai Komunis dan Negara Vietnam melaksanakan secara konsekuen kebijakan menghormati dan menjamin hak kebebasan berkeyakinan dari warga negara, menganut atau tidak menganut agama apapun. Negara Vietnam juga menjamin hak melakukan aktivitas agama secara normal sesuai dengan undang-undang,  melarang keras tindakan yang melanggar hak kebebasan berkeyakinan dan beragama dari semua warga. Dari tahun 1986 hingga sekarang, telah ada lebih dari 100 naskah undang-undang  revisi tentang keyakinan dan agama yang diberlakukan, memanifestasikan  semangat inovatif tentang kebijakan mengenai keyakinan dan agama di Vietnam, sesuai dengan hukum internasional yang disertai oleh Vietnam. Hak kebebasan berkeyakinan dan beragama dari warga termanifestasikan secara paling tinggi pada pasal 24 Undang-Undang Dasar tahun 2013. Menurut itu, “Semua orang punya hak kebebasan berkeyakinan dan beragama, menganut atau tidak menganut agama apapun. Semua agama sama derajat terhadap hukum. Negara menghormati dan melindungi hak kebebasan berkeyakinan dan beragama. Tidak siapapun yang bisa melanggar kebebasan berkeyakinan dan beragama atau menyalah-gunakan keyakinan dan agama untuk melanggar undang-undang”.


Kemajuan baru tentang kebebasan berkeyakinan dan beragama

Untuk terus menginstitusikan garis politik dan kebijakan tentang keyakinan dan agama, Vietnam sedang menyusun RUU tentang Keyakinan dan Agama dan direncanakan akan disampaikan kepada MN untuk diesahkan pada 10/2016. RUU ini memperluas skala obyek yang punya hak kebebasan berkeyakinan dan beragama dari “warna negara” menjadi “semua orang”, memanifestasikan secara tepat watak hak kebebasan berkeyakinan dan beragama adalah hak manusia jadi bukanlah hanya hak warga negara saja. Pendaftaran aktivitas agama dianggap bertujuan untuk memuaskan kebutuhan berhimpun untuk menyatakan kepercayaan dari perseorangan-perseorangan dan bukanlah syarat untuk membentuk organisasi-organisasi agama. Dengan demikian, hak kebebasan berkeyakinan dan beragama dilaksanakan tanpa bergantung pada organisasi agama manapun. Beberapa isi yang termasuk pada wewenang Perdana Menteri Pemerintah seperti mengakui organisasi agama, menerima, membentuk, memisahkan, menggabungkan organisasi agama dan lain-lain diubah menurut arah memberikan tugas kepada badan pengelola Negara dan keyakinan dan agama untuk menciptakan syarat yang lebih kondusif terhadap aktivitas agama. RUU ini juga menciptakan syarat kepada orang asing yang bermukim secara sah di Vietnam boleh belajar dan mengamalkan agama dan diangkat ketika melakukan aktivitas agama di Vietnam dan lain-lain.

Hasil pembaruan kebijakan dan undang-undang tentang keyakinan dan agama telah mendatangkan perubahan mendasar dalam kehidupan keyakinan dan agama bagi warga. Situasi agama berangsur-angsur menjadi stabil, penganut, pemuka dan biarawan lebih percaya dan turut memberikan sumbangan positif pada usaha membangun dan mengembangkan Tanah Air. 


Komentar

Yang lain