(VOVworld) – Kemenangan dalam perang perlawanan menentang Imperialis Amerika Serikat dan menyelamatkan Tanah Air yang dicapai oleh tentara dan rakyat Vietnam pada 38 tahun yang lalu, yang puncaknya ialah operasi Ho Chi Minh yang bersejarah adalah berhimpunnya banyak faktor, diantaranya ada faktor yang penting ialah kekuatan persatuan bangsa dan solidaritas internasional bersama-sama menegakkan kemenangan musim semi tanggal 30 April 1975, membebaskan total Vietnam Selatan, menyatukan Tanah Air.
Bisa dikatakan, perang perlawanan menentang Imperialis Amerika Serikat dan menyelamatkan Tanah Air selama masa 30 tahun merupakan satu panorama persatuan besar yang hidup-hidup. Seluruh bangsa Vietnam telah manunggal menjadi satu yang tak tergoyangkan. Di Vietnam Utara, slogan: “Segala-galanya demi garis depan, segala-galanya untuk mengalahkan agresor Amerika Serikat” telah menjadi aksi yang dijalankan oleh jutaan warga Vietnam. Semua kampanye kompetisi: “Demi Vietnam Selatan yang sedarah sedaging” seperti kampanye pemuda: “Tiga siaga” dan bagi wanita “Tiga bertanggung jawab”, bagi kaum tani “Satu tangan memegang bajak dan satu tangan memegang senapan” serta bagi pelajar: “Pelajar melakukan seribu pekerjaan baik untuk menentang Imperialis Amerika Serikat dan menyelamatkan Tanah Air” semuanya telah menyerap partisipasi dari semua lapisan, semua unsur dan semua usia. Sementara itu, di Vietnam Selatan, tentara dan rakyat semua daerah mendorong kuat serangan dengan militer, politik dan penggerakan di kalangan serdadu musuh di seluruh tiga daerah strategis: daerah gunung-hutan, daerah pedesaan, daerah dataran rendah dan perkotaan. Di tengah-tengah pengepungan musuh, rakyat di semua kalangan dan agama telah bersatu, kreatif dan membangun metode perjuangan, membentuk banyak gerakan perjuangan di perkotaan untuk menciptakan posisi tempur perang rakyat. Brigadir Jenderal Nguyen Cong Trang, mantan Inspektur Politik Korps militer Huong Giang, yang telah menyaksikan detik menyerah tanpa syarat dari kabinet boneka Duong Van Minh, dan Pemerintah Republik Vietnam pada tanggal 30 April 1975. Dia memberitahukan: “Lebih dari 100 mobil swasta yang mengangkut prajurit Korps militer no.2 telah membebaskan kota Sai Gon yang sekarang adalah kota Ho Chi Minh, dimana tidak orang yang tidak mengambil uang satu centpun dari prajurit tentara pembebasan. Ada mobil dengan sekeluarga duduk bersama–sama dengan kami yang masuk kota Sai Gon, mereka hanya mengambil satu surat pengakuan yang telah mengangkut prajurit yang ikut membebaskan kota Sai Gon”.
Adanya dukungan dari berbagai lapisan rakyat terhadap perang perlawanan menentang imperialis Amerika Serikat dan menyelamatkan Tanah Air adalah karena rakyat dengan sepenuh hati berjuang demi tujuan bersama yaitu “mengalahkan sepenuhnya agrsor Amerika Serikat dan menyatukan Tanah Air”. Letnan Jenderal Phan Trung Kien, mantan Deputi Menteri Pertahanan Vietnam menilai: “Pembebasan Vietnam Selatan merupakan kekuatan persatuan bangsa, tidak membedakan unsur dan agama. Seluruh rakyat mejalankan perang perlawanan, seluruh mengalahkan agresor, diantaranya tidak bisa kurang kepemimpinan yang bijak sana dan zenial dari Presiden Ho Chi Minh dan Partai Komunis Vietnam”.
Bersama dengan semangat persatuan dari rakyat, kemenangan tanggal 30 April 1975 juga merupakan bukti tentang semangat persatuan internal dan semangat sepenuh hati dari atasan ke bawahan, dari jenderal sampai prajurit. Tekat dari tentara dan rakyat Vietnam telah menjadi senjata ampuh dalam semua pertempuran menentang barisan pasukan ahli Amerika Serikat. Veteran perang Amerika Serikat Barry Romo, yang pernah berpartisipasi pada perang di Vietnam memberitahukan: Seluruh kami melihat jelas tekat di setiap warga Vietnam. Telford Taylor, Letnan Jenderal dalam perang dunia ke-2 pernah bicara tentang tekat warga Vietnam yang besar sampai meskipun betapapun hujan bom dan amunisi juga tidak pernah menaklukkan mereka”.
Memberikan sumbangan pada kemenangan besar musim semi tahun 1975, juga harus bicara tentang gerakan solidaritas internasional dalam mendukung rakyat Vietnam.Khususnya semua organisasi solidaritas dengan Vietnam di negara-negara Eropa, Asia, Afrika, Amerika Latin dan rakyat progresif yang luas di dunia telah turun ke jalan untuk mengadakan demonstrasi guna mendukung Vietnam, mengutuk perang yang dilakukan oleh imperialis Amerika Serikat. Mantan Wakil Kepala Departemen Hubungan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, Trinh Ngoc Thai memberitahukan: “Kekuatan opini umum telah menjadi tekanan terhadap politik agresi Amerika Serikat, merupakan inspirasi besar terhadap rakyat Vietnam. Ini merupakan salah satu diantara kreasi-kreasi untuk membentuk satu front rakyat dunia untuk bersatu mendukung Vietnam”.
Kemenangan besar musim semi tahun 1975, pembasan total Vietnam Selatan dan penyatuan Tanah Air merupakan simbol bagi kekuatan persatuan Vietnam. Persatuan antara tentara dan rakyat berkombinasi dengan persatuan internasional telah menjadi kekuatan yang tak terkalahkan, sehingga menegakkan kemenangan besar dalam abad ke-20./.