(VOVworld) - Keyakinan memuja Raja Hung-manifestasi yang paling jelas pada hari haul cikal bakal bangsa telah diselenggarakan pada tanggal 10 bulan tiga menurut kalender imlek saban tahun. Protokol tradisional berlangsung di kompleks situs peninggalan sejarah Kuil Raja Hung di atas puncak gungung Nghia Linh, kota Viet Tri, provinsi Phu Tho, Vietnam Utara. Hari haul cikal bakal bangsa Raja Hung yang dikaitkan dengan keyakinan memuja Raja Hung merupakan kesempatan bagi lebih dari 93 juta orang Vietnam di dalam negeri dan 4,5 juta orang Vietnam di luar negeri untuk bersama-sama mengarah ke asal-usul, mengenangkan jasa mendirikan negara dari para Raja Hung.
Upacara mengarak tandu di kompleks situs peninggalan serah Kuil Raja Hung untuk menyatakan terima kasih terhadap jasa nenek myang pada tahun 2016
(Foto: Kantor Berita Vietnam)
Hari haul cikal bakal bangsa Raja Hung saban tahun adalah hari dimana semua orang Vietnam meski sedang tinggal di mana pun juga berkiblat ke asal usul bangsa. Pada hari-hari ini, rakyat seluruh negeri ikut serta pada aktivitas-aktivitas yang menunjukkan rasa hormat dan terima kasih terhadap para Raja Hung yang telah berjasa mendirikan Negara dan para pendahulu yang telah menjaga Tanah Air demi rakyat.
Keunikan keyakinan memuja Raja Hung.
Hari haul cikal bakal bangsa yang dikaitkan dengan keyakinan memuja merupakan ragam keyakinan rakyat yang diwarisi paling lama di Vietnam. Pada hari haul cikal bakal bangsa dan pesta, rakyat mengadakan upacara membakar hio dan mengenangkan para Raja Hung, mengadakan hari cikal bakal bangsa Lac Long Quan, membakar hio mengenangkan cikal bakal Ibunda Au Co dan menyelenggarakan lomba membungku dan memasak kue Chung, membuat kue Day, mengadakan Festival Lagu Rakyat dan lagu rakyat Xoan Phu Tho.
Keyakinan memuja Raja Hung merupakan pusaka budaya nonbendawi nasional dan telah diakui oleh UNESCO sebagai “pusaka budaya dunia” pada tanggal 6 Desember 2012. Dalam dokumen mengakui “Keyakinan memuja Raja Hung” sebagai pusaka budaya dunia, UNESCO menunjukkan: “Keyakinan memuja Raja Hung” memanifestasikan rasa hormat terhadap generasi-generasi nenek moyang dan dari situ meningkatkan kebanggaan nasional dan mengaitkan komunitas. Sejarawan Nguyen Khac Thuan memberitahukan: “Di dunia, Vietnam adalah negeri khusus, punya komunitas dengan 54 etnis, tapi ke 54 etnis ini punya satu cikal bakal bangsa yang terhormat yaitu Raja Hung yang dianggap sudah berjasa mendirikan Negara, membuka tanah, membentuk negeri yang satu yaitu Vietnam. Orang Vietnam selalu merasa bangga memiliki asal usul dengan legenda: Lac Long Quan menikah Au Co, melahirkan dengan 100 orang anak, 50 orang anak mengikuti Sang Ibu naik ke gunung dan 50 orang anak memgikuti Sang Ayah turun ke pantai, kemudia membentuk etnis-etnis dari bangsa Vietnam”.
Keyakinan memuja Raja Hung yang mengaitkan komunitas.
Keyakinan memuja Raja Hung menjadi simbol dari rasa hormat dan terima kasih terhadap jasa-jasa dari para Raja Hung: orang-orang yang telah berjasa mendirikan Negara. Sekarang, hanya terhitung di provinsi Phu Tho, ada 326 situs memuja Raja Hung dan para tokoh pada zaman Raja Hung. Di seluruh wilayah Vietnam, sekarang ada lebih dari 1400 situs memuja para Raja Hung dan para tokoh pada zaman Raja Hung. Keyakinan memuja Hung sedang semakin terukir secara mendalam pada ideologi rakyat Vietnam, membangkitkan keterkaitan dan persatuan orang Vietnam. Pada hari haul cikal bakal bangsa Vietnam, protokol hari haul cical bakal bangsa diselenggarakan secara khidmat baik di puncak gunung Nghia Linh, kota Viet Tri, provinsi Phu Tho maupun di kuil-kuil memuja Raja Hung di daerah-daerah seluruh negeri. Rakyat di daerah-daerah ini biasanya mengadakan upacara untuk membakar hio, berpartisipasi pada aktivitas-aktivitas pesta dan upacara di Kuil memuja Raja Hung (provinsi Phu Tho). Wisatawan Nguyen Van Phong memberitahukan: “Saya tinggal di kota Hai Phong dan sudah dua kali datang mengunjungi kuil memuja Raja Hung dengan tujuan berkiblat ke asal-usul dan membeberkan kembali sejarah dan asal-usul bangsa”.
Hari haul cikal bakal bangsa Raja Hung merupakan upacara nasional di Vietnam. Ini tidak hanya merupakan kesempatan untuk memanifestasikan tradisi: “minum air, ingat pada asal-usul”, melainkan juga memperkokoh persatuan dan semangat komunitas dalam hati setiap orang Vietnam.