(VOVworld) - Enam puluh tahun sudah lewat sejak hari pembebasan (10 Oktober 1954-10 Oktober 2014), Ibukota Hanoi telah mengatasi banyak kesulitan, selangkah demi selangkah dibangun dan berkembang, sepadan sebagai jantungnya seluruh negeri, layak dengan gelar: “Kota demi perdamaian” yang diberikan oleh UNESCO.
Daunau Guom di tengah-tengah Ibukota Hanoi
(Foto: vietnamteambuilding.com)
Kalau meninjau kembali proses pembangunan dan penembangan Ibukota Hanoi, tidak hanya orang-orang yang hidup jauh dari ibukota, tapi juga orang-orang yang sedang hidup di Ibukota Hanoi juga tidak bisa tidak merasa heran tentang perubahan cepat di daerah bumi yang melahirkan orang-orang penting ini. Khususnya sejak 1 Agustus 2010, Ibukota Hanoi diperluas batas administratifnya, sehingga menciptakan titik balik sejarah, membawa Hanoi memasuki periode perkembangan baru.
Pembangunan Hanoi menjadi satu kota yang berbudaya dan modern.
Selama 6 tahun ini, kota Hanoi telah dengan sekuat tenaga memecahkan serentetan masalah besar dengan jumlah pekerjaan tidak kecil, khususnya mensukseskan pekerjaan merancang, menyempurnakan mesin manajemen, memenuhi kebutuhan memperluas ibukota. Ibukota Hanoi telah berkembang secara luas dan mendalam. Hanya dalam waktu yang pendek saja, di kota Hanoi yang sudah diperluas, serentetan bangunan-bangunan besar yang berkaliber abad telah dibangun bersama-sama dengan zona-zona perkotaan yang bermunculan cepat di bagian Barat dan bagian Barat Daya. Yaitu jaringan jalan modern seperti jalan Thang Long, jalan negara no.3 Hanoi-Thai Nguyen, jalan tol Thang Long-Noi Bai, jalan-jalan lingkar no1, no.2 dan no.3 yang menyambungkan 5 zona perkotaan satelit yakni Hoa Lac, Son Tay, Xuan Mai, Phu Xuyen dan Soc Son. Jaringan lalu lintas dengan jembatan-jembatan yang baru dan modern seperti Vinh Tuy, Thanh Tri dan Nhat Tan yang menyambungkan dua tepian sungai Hong telah menciptakan wajah baru Ibukota Hanoi. Pham Quang Nghi, Sekretaris Komite Partai Komunis Kota Hanoi memberitahukan: “Ibukota Hanoi yang luasnya 3 400Km2, menduduki 1% luas seluruh negeri dan juga menduduki 10% jumlah penduduk seluruh negeri (kira-kira 9 juta jiwa). Aktivitas-aktivitas ekonomi menyumbangkan kira-kira 10% GDP seluruh negeri, pemasukan anggaran keuangan menduduki kira-kira 20%, ekspor kira-kira 9%. Data-data tersebut bersama dengan penegasan yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang tentang Ibukota telah membuat Ibukota Hanoi menjadi Pusat administrasi, politik nasional, Pusat Kebudayaan, Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan - Teknologi, Pusat Ekonomi, Perdagangan dan Transaksi Internasional”.
Memusatkan tenaga untuk perkembangan ekonomi.
Setelah bertahun-tahun berpadu tenaga memenuhi kebutuhan perkembangan dan perluasan Ibukota Hanoi, semua bidang sosial-ekonomi Hanoi sedang berada dalam ancang-ancang perkembangan. GDP kota untuk tahapan 2008-2014 telah mencapai rata-rata 9%, diantaranya bidang-bidang industri, jasa layanan, pertanian, kehutanan dan perikanan semuanya mencapai laju pertumbuhan yang lumayan. Hanya selama 6 bulan awal tahun 2014 ini, GDP mencapai rata-rata 6,4% dan diprakirakan akan mencapai lebih dari 9% untuk sepanjang tahun, meningkat 1,5 kali lipat terbanding dengan seluruh negeri. Selama beberapa tahun belakangan ini, kota Hanoi terus-menerus menjadi lokomotif perkembangan ekonomi di seluruh negeri, menyumbangkan kira-kira 10% GDP dan kira-kira 9% nilai ekspor. Kota Hanoi juga adalah daerah yang menjadi pelopor di seluruh negeri dalam membangun pedesaan baru.
Bersamaan dengan tumbuh mendewasanya dan perkembangan yang cepat di bidang ekonomi, kota Hanoi sedang mendorong kuat konektivitas, kerjasama dan integrasi ekonomi internasional. Sampai sekarang, kota Hanoi telah menggalang hubungan dengan lebih dari 100 Ibukota dan kota dari 50 negara dan teritorial. Kota Hanoi sekarang menjadi anggota resmi dari banyak organisasi internasional seperti Asosiasi Kota-Kota besar di dunia, Asosiasi Walikota dari negara-negara Francophonie, jaringan kota-kota besar di Asia dll…
Bangunan-bangunan baru di ibukota Hanoi bermuncul
(Foto: hanoi.org.vn)
Ibukota Hanoi berkiblat ke masa depan.
Untuk membangun Ibukota Hanoi supaya semakin berbudaya dan modern, dalam strategi perancangan induk tentang perkembangan sosial-ekonomi-tahun 2020 dan visi sampai tahun 2030, bersama-sama dengan pemberlakuan kebijakan-kebijakan untuk menciptakan syarat bagi perkembangan ekonomi, kota Hanoi mendorong kuat investasi pada infrastruktur menurut arah sinkron, yang titik beratnya ialah membangun jaringan lalu lintas modern. Ho Quang Loi, Kepala Departemen Komunikasi dan Pendidikan Komite Partai kota Hanoi memberitahukan: "Dalam perancangan, Hanoi diorganisasi dan dikembangkan dalam hal ruang Ibukota menurut pola gugus perkotaan yang mencakup zona perkotaan sentral dengan 5 zona perkotaan dan berbagai kota madya satelit yang dihubungkan dengan jaringan jalan-jalan lingkar yang dikaitkan dengan jarangan jalan-jalan antar-kawasan dan antar-negara. Zona perkotaan sentral dipisahkan dengan perkotaan-perkotaan satelit dengan koridor-koridor hijau, menduduki 70% luas alami. Setiap zona perkotaan satelit melakukan aktivitas-aktivitas sendiri, cukup independen, tapi menciptakan ruang ekonomi dan saling mendukung secara sempurna”.
Memperingati ultah ke-60 Pembebasan ibukota pada tanggal 10 Oktober 2014 juga merupakan peluang bagi pemerintahan dan rakyat ibukota Hanoi untuk meninjau kembali proses sejarah pembangunan dan perkembangan. Aktivitas-aktivitas peringatan juga merupakan peluang bagi pemerintahan berbagai tingkat dan warga kota Hanoi bisa mengidentifikasi secara lebih jelas kesempatan, tantangan, pelajaran dan pengalaman serta dari situ berkiblat ke masa depan untuk membangun Ibukota Hanoi yang berkembang secara berkesinambungan dan menyeluruh dalam tahapan berikutnya./.