(VOVworld) - Pada Senin 20 Februari, Menteri Keuangan negara-negara Eurozone akan melakukan sidang di Brusel (Belgia) untuk membicarakan permufakatan dengan Yunani tentang pemberian paket bantuan kedua senilai 130 miliar Euro yang diberikan oleh Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) dan tentang pemutihan utang Yunani sebesar 100 miliar Euro dari kreditor swasta. Tetapi tampaknya, penyakit utang publik ini masih belum ada obat khusus, semakin diobati semakin menjadi parah
Krisis utang publik dari Yunani.
(Foto: dddn.com.vn)
Untuk menyelamatkan Yunani, Komisi Eropa (EC), Bank Sentral Eropa (ECB) dan Dana Moneter Internasional (IMF) telah memaksa negara ini harus menerapkan banyak langkah "mengetatkan ikat pinggang". Pada kali ini, untuk menghindari situasi gagal bayar utang dan bisa mendapatkan paket bantuan kedua senilai 130 miliar USD, Pemerintah Yunani pada 19 Februari telah mengesahkan paket langkah “mengetatkan ikat pinggang” terakhir yang diminta oleh Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) dan sebelumnya pada 17 Februari telah melaporkan kepada tri tunggal kreditor internasional ini rencana pemangkasan tambahan sebesar 325 juta Euro. Menurutnya, Yunani akan memangkas kira-kira 100 juta Euro di bidang kesehatan dan pertahanan, kira-kira 45 juta Euro dari penurunan tarap gaji pokok pensiunan, kira-kira dari 20 sampai 30 juta Euro asuransi tabungan pensiunan. Jumlah uang sisanya akan ditabung melalui pemangkasan bantuan bagi keluarga yang punya banyak anak, pengeluaran pemerintah dalam tahun ini dan pemangkasan pengeluaran di beberapa bidang lain. Disamping itu yalah menimbulkan tekanan terhadap para kreditor swasta Yunani (yaitu semua Bank atau Perusahaan Asuransi) berangsur - angsur memulihkan utang Negara Yunani dari 21 persen, sampai 50 persen dan kemudian 70 persen.
Prosentasi utang publik Yunani/GDP: 168,2%
(Foto: vietbao.vn)
Bisa dikatakan, ini adalah syarat-syarat yang amat ketat demi tujuan mengurangi utang publik dari Yunani dari 160 persen GDP sekarang menjadi hanya tinggal 120 persen pada tahun 2020. Tetapi tampaknya, ini adalah target yang sulit dicapai karena semua pinjaman Yunani hanya untuk membayar utang yang jatuh tempo, hanya cukup untuk Yunani bisa bertahan saja dengan utang publik tapi tidak berbicara tentang memulihkan perekonomian. Kita masih ingat, 110 miliar Euro dari paket bantuan pertama yang digunakan Yunani untuk membayar suku bunga dan untuk kali ini, dua per tiga diantara 130 miliar Euro dari paket bantuan kedua juga akan digunakan pada tujuan itu untuk menghindari bahaya gagal bayar utang pada 20 Maret mendatang. Dan satu putaran yang berliku-liku yalah Yunani semakin mengetatkan ikat pinggang, maka perekonomian negara ini semakin mengalami kemerosotan, karena semua langkah keras yang diterapkan Yunani hanya bertujuan mengurangi pengeluaran untuk mempersempit defisit anggaran keuangan dan mengurangi utang publik saja, pada saat perekonomian tidak mencapai pertumbuhan dan bagaimana bisa mencapai pertumbuhan ketika negara Yunani harus membayar suku bunga (8,8 persen) lebih tinggi terbanding dengan prosentasi pertumbuhan ekonomi nyata. Hal itu menjelaskan mengapa GDP Yunani mengalami kemerosotan selama 4 tahun berturut-turut. Pada tahun 2011, GDP Yunani turun 6 persen terbanding dengan tahun sebelumnya dan menurut prakiraan IMF, pada tahun 2012, GDP negara ini terus turun 4 persen lagi.
Yunani mungkin mengalami gagalbayar tanggal 20 Maret mendatang.
(e-info.vn)
" Resesi, pengangguran dan defisit anggaran keuangan” adalah hal-hal yang sedang dialami Yunani. Bisa dikatakan, resep obat “mengetatkan ikat pinggang” dan bagaimana kegunaan uang bantuan senilai miliaran euro yang diberikan oleh institusi-institusi keuangan Eropa dan Dana Moneter Internasional kepada Athena belum tampak, tetapi berpengaruh secara ekstensif dan intensif terhadap berbagai lapisan rakyat, memojokkan masyarakat Yunani ke dalam keadaan yang tidak tenteram. Sejak ada partisipasi dari tri tunggal Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional, upah pekerja di negara ini telah turun rata-rata 14,3 persen, khusus pegawai negeri 9 persen dan cabang restoran dan perhotelan 33 persen. Seorang ekonom Jerman menilai bahwa jika berkurangnya upah ini lebih besar lagi akan menimbulkan akibat-akibat politik.
Utang publik di Yunani menimbulkan kecakauan.
(Foto: anninhthudo.vn)
Pada 19 Februari ini, semua organisasi serikat buruh telah melakukan demonstrasi-demonstrasi yang luas di ibukota Athena dan banyak kota di Yunani untuk menentang langkah-langkah “mengetatkan ikat pinggang” yang diajukan pemerintah. Ribuan demonstran berhimpun di depan Gedung Parlemen untuk menentang langkah-langkah pemangkasan uang gaji dan gaji pensiunan yang mereka anggap sebagai pelanggaran terhadap Undang - Undang Dasar, sehingga membuat kehidupan mereka menjadi sulit. Dalam menghadapi masalah yang sulit di Yunani, sudah ada tidak sedikit pakar dan politikus bicara tentang keluarnya Yunani dari Persekutuan Moneter Eropa dan beranggapan bahwa ini adalah hal yang sedikit paling buruk bagi negara ini dan untuk menyelamatkan Eurozone pada umumnya dan Uni Eropa pada khususnya./.