(VOVworld) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 Asia- Eropa (ASEM-9) berlangsung dari 5-6 November di Vientiane (ibu kota Laos) merupakan satu peristiwa yang mempunyai arti khusus, menyerap perhatian dari seluruh komunitas internasional. Berlangsung pada saat dua benua sedang menjumpai kesulitan, tantangan dan kemudahan yang berselang-seling, terutama pemulihan ekonomi dunia masih berkembang lambat, pengaruh perubahan iklim, ketahanan pangan, bentrokan agama semakin menjadi hebat. Oleh karena itu, titik berat Konferensi Tingkat Tinggi kali ini yalah memperkuat kerjasama dan dialog untuk mencari solusi mempertahankan perdamaian, kestabilan, mendorong pemulihan ekonomi dan menghadapi semua tantangan global.
Konferensi Tingkat Tinggi ASEM- 9 di Laos.
( Internet).
Pada latar belakang, krisis utang di Eurozone masih belum mereda, maka perihal dua benua lebih saling mendekati dalam target umum telah dan sedang menjadi indikasi positif untuk panorama ekonomi yang masih berwarna suram selama ini. Pada kenyataannya, ini bukan untuk pertama kalinya, forum ini berfokus pada tema ekonomi dalam kerjasama. Kita masih ingat, pada KTT ASEM di Brusel (Belgia) pada tahun 2010, tema ini juga terfokus dibahas, misalnya tentang reformasi Dana Moneter Internaisonal (IMF) setelah krisis utang publik Eropa dan pemulihan kuat perekonomian-perekonomian Asia. Akan tetapi, ketika sekarang ini krisis di Eurozone sedang semakin menjadi serius tanpa memperdulikan upaya- upaya yang dilakukan negara-negara di “benua tua” ini, situasinya masih belum bisa diperbaiki, maka kerjasama sekarang ini menjadi lebih mendesak dari pada yang sudah- sudah.
Justru oleh karena itu, hadirnya banyak pemimpin Eropa pada KTT kali ini telah menegaskan satu masalah bahwa ASEM menjadi forum penting untuk mencari kesempatan memecahkan maslah krisis utang publik dan menghadapi tantangan-tantangan global sekarang ini. Ketika menjelaskan akan kehadiran yang mengesankan dari para kepala negara - negara Eropa, banyak kantor berita besar di dunia menganggap bahwa itu merupakan optimime akan prospek ekonomi dunia, merupakan momentum emas bagi dua benua untuk berbahas tentang banyak langkah penting dalam mengatasi kemacetan dari krisis utang publik di Eropa, membantu ekonomi dunia berkembang secara seimbang dan lebih berkesinambungan.
Ilustrasi.
(Foto: nguyentandung.biz)
Menjelang KTT ini, Ketua Komisi Eropa Jose Manual Barroso menekankan bahwa Eropa percaya bahwa Asia setiap hari menjadi lebih penting tentang perkembangan ekonomi. Sedangkan, Deputi Perdana Menteri, merangkap Menteri Keuangan Thailand Kirriralt Na- Ranong mengajukan penilaian bahwa dengan kesulitan- kesulitan ekonomi yang berlangsung di beberapa negara Eurozone, maka kerjasama Asia-Eropa sedang mengandung arti yang amat penting. Menurut penilaian dari Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Perkembangan (OECD), walaupun pemulihan ekonomi kawasan Asia Tenggara (ASEAN) masih belum seberapa, tetapi masih tetap mengalami pertumbuhan yang baik pasca krisis keuangan global. OECD tidak memprakirakan pertumbuhan GDP ASEAN, tetapi kalangan pejabat Singapura memprakirakan bahwa ekonomi negara-nya mecapai 15%, sementara itu Indonesia diprakirakan mencapai pertumbuhan sebanyak 6% dan Malaysia lebih dari 6%. Menurut prakiraan terbaru dari perusahaan evalusasi kredibilitas Fitch, GDP Tiongkok mungkin hanya meningkat 7,8% dan India yalah 6% pada tahun fiskal 2012. Oleh karena itu, dalam tahun fiskal 2012, konektivitas antara dua benua ini telah dan sedang menjadi penting bagi perekonomian dunia.
Pada kenyataannya, semua yang sedang berlangsung di KTT kali ini telah menegaskan tekat para pemimpin yalah menciptakan tenaga pendorong baru bagi kerjasama ekonomi antara dua benua. Menjelang berlangsungnya KTT ini, Forum ke-13 badan usaha Asia-Eropa (AEBF-13) telah berakhir secara baik dan melaporkan kepada ASEM-9 serentetan masalah, diantaranya ada pesan-pesan, yaitu perlu ada satu lingkungan yang stabil tentang politik, sosial dan ekonomi, menghapuskan semua rintangan terhadap perdagangan barang dan jasa serta investasi, semua pemerintah ASEM perlu mendukung persaingan dari perusahaan- perusahaan dengan cara menghapuskan semua prinsip diskriminasi, menaati semua prinsip umum yang sudah dipermufakatkan, melakukan persaingan yang sehat dan satu lingkungan hukum yang stabil menjadi syarat bagi semua badna usaha untuk berkembang.
Forum ke 13 badan-badan usaha Asia- Eropa di Laos.
(Foto: phapluattp.vn)
Harapan juga terbuka untuk kerjasama ketika di pertemuan tertutup pertama tentang “Masalah- masalah ekonomi- keuangan”, para pemimpin Asia dan Eropa semuanya menegaskan tekat mendorong pertumbuhan ekonomi antara dua benua secara cepat, berkesinambungan, seimbang dan merata, menaruh perhatian pada kerjasama keuangan, memperkuat konektivitas, mengkondusifkan perdagangan dan investasi, memecahkan masalah lapangan kerja, memulihkan kepercayaan pasar, memperkuat tranparansi dan mereformasikan sistem keuangan. Para pemimpin dua benua juga sepakat terus memberikan sumbangan pada semua upaya melakukan reformasi terhadap metode tata laksana ekonomi global dan semua institusi keuangan internasional, terutama Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia menurut arah meningkatkan suara dan peranan semua perekonomian yang baru muncul dan sedang maju, bersamaan itu mendukung sistem komersial multilateral dan mengakhiri secara sukses putaran perundingan Doha.
Salah satu diantara selar-selar yang penting lagi dari ASEM-9 yalah resmi mempromosikan tiga anggota baru, meningkatkan jumlah anggota ASEM menjadi 51 negara. Tumbuh mendewasa ASEM telah dan sedang menambah kekuatan bagi forum yang besarnya nomor 2 di dunia ini, setelah Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan merupakan mekanisme antar kawasan terbesar di dunia sekarang ini. Sampai sekarang, ASEM menduduki 60% jumlah penduduk dunia, 60% perdagangan dan 50% GDP seluruh dunia. Mudah-mudahan, dari perkembangan-perkembangan pada KTT ASEM-9 kali ini, semua kesempatan baru dan kerjasama baru akan dibuka. Semua jabatan tangan dari negara-negara dua tepian Samudera akan turut memecahkan masalah krisis ekonomi global, demi kestabilan dan kesejahteraan umum./.