Tepat sesuai dengan prakiraan, Perdana Menteri (PM) infungsi Federasi Rusia Vladimir Putin telah mencapai kemenangan yang meyakinkan sudah pada putaran pemungutan suara pertama dalam pemilihan Presiden yang diselenggarakan pada tanggal 4 Maret lalu, membantu dia kembali pada kursi Tuan Rumah Istana Kremlin setelah 4 tahun memegang jabatan sebagai Perdana Menteri Federasi Rusia, kemenangan dari Vladimir Putin memperlihatkan prestise tinggi dari para pemilih terhadap garis politik yang sedang dia jalankan untuk mengembangkan Tanah Air Rusia. Akan tetapi, kalangan Analis juga memprakirakan bahwa masa bakti Presiden dari Putin tidak mudah.
Hasil Pemilihan Presiden yang dinilai oleh kalangan pengamat internasional sebagai yang jujur, demokratis dan bebas ini telah memanifestasikan harapan rakyat Rusia tentang satu negara yang stabil, berkembang dan semakin menegaskan posisinya di gelanggang internasional. Mayoritas pemilih mendukung Vladimir Putin kembali ke Istana Kremlin karena banyak faktor, diantaranya yang patut diperhatikan yalah dalam dua masa bakti Vladimir Putin memikul jabatan sebagai Presiden dari tahun 2000 sampai tahun 2008 dan selanjutnya yalah satu masa bakti 4 tahun sebagai Perdana Menteri, Rusia telah selalu mempertahankan perkembangan, sedangkan banyak negara Barat harus bergotong royong dalam pusaran resesi ekonomi. Federasi Rusia tidak hanya menegaskan kepercayaan diri di gelanggang internasional, melainkan juga bisa memulihkan ketertiban sosial pasca kekacauan yang berjangka panjang sejak tahun-tahun 90-an abad yang lalu. GDP dari kira-kira 250 juta USD, sekarang telah meningkat mencapai 1,5 triliun USD. Di bidang hubungan luar negeri, Vladimir Putin juga terkemuka sebagai seorang politikus yang mempunyai pendirian yang mantap dan lincah dalam semua perundingan- perundingan bilateral dan multilateral.
Vladimir Putin dan Dmitri Medvedev
(Foto : Getty Images)
Dalam menanggapi kepercayaan dari Rakyat Rusia, ketika berpidato setelah mendapat hasil pengitungan suara sementara, Vladimir Putin berkomitmen akan terus bekerja demi kepentingan Tanah Air, bersamaan itu menegaskan bahwa seluruh kampanye pemilihan yang berasangkutan dengan 4 bidang utama seperti Melakukan reformasi sistem politik dan mengembangkan demokrasi; Mendorong perkembangan sosial- ekonomi; Memperkuat pertahanan dan memperkokoh keamanan nasional; Melaksanakan kebijakan hubungan luar negeri yang indipenden semuanya akan direalisasikan secara konsekwen selama 6 tahun dia memegang jabatan sebagai Kepala Negara Federasi Rusia pada waktu mendatang.
Namun, menurut para pengamat, tugas-tugas yang diajukan oleh Vladimir Putin tidak mudah dilaksanakan. Pertama-tama, untuk memodernisasi perekonomian, PM infungsi Vladimir Putin harus mengajukan rencana-rencana reformasi untuk merealisasikan komitmen pertumbuhan GDP dari 6 sampai 7 persen, membawa ekonomi Rusia dari posisi ke-11 sekarang menjadi perekonomian yang besarnya nomor 5 di dunia pada akhir dekade ini, memperbaiki tarap hidup rata-rata dari rakyat, melakukan reformasi tentara, kesehatan dan gaji pensiunan. Sejumlah orang yang mencapai pendapatan di bawah tarap kemiskinan menduduki 14,3 persen jumlah penduduk. Sementara itu, jumlah modal asing bertubi-tubi menarik diri dari pasar Rusia dan modal investasi asing langsung (FDI) hanya mencapai angka yang tidak seberapa. Vladimir Putin juga harus memecahkan masalah ekonomi Tanah Air yang tergantung pada ekspor bahan mentah kasar pada latar belakang minyak tambang dan gas bakar pada tahun 2011 menduduki kira-kira 50 persen pendapatan anggaran keuangan Rusia. Korupsi juga adalah satu kobobrokan di negara ini ketika Organisasi Transparansi Internasional tahun 2011 telah mengklasifikasi Rusia pada kelompok negara yang mempunyai korupsi dengan prosentase tinggi. Selain itu, satu ujian tidak kurang penting yang lain ialah Vladimir Putin akan menghadapi peningkatan gerakan-gerakan tentangan, menimbulkan instabilitas Tanah Air yang yang sudah lama muncul pasca pemilihan umum Duma Negara Rusia pada bulan Desember 2011.
Vladimir Putin menjadi Presiden Rusia.
(Foto : sgtt.vn)
Di bidang hubungan luar negeri, menurut kalangan Analis, tantangan paling besar bagi Vladimir Putin yalah perbedaan pandangan-nya terhadap Amerika Serikat (AS) dan negara- negara Barat tentang satu ketertiban dunia baru menurut arah melayani semua kepentingan Barat. Gelombang intervensi militer atau ancaman mengintervensi militer yang dilakukan AS dan para sekutunya di banyak negara yang sudah lama adalah sekutu tradisional dari Federasi Rusia dan rencana perisai rudal di Eropa juga akan menjadi tantangan paling besar terhadap Vladimir Putin.
Pada latar belakang itu, perkembangan ekonomi dari Tiongkok dan semua perekonomian yang baru muncul lain adalah kesempatan besar terhadap ekonomi Rusia sekaligus adalah tantangan bersaing dalam proses perkembangan.
Vladimir Putin kembali ke Istana Kremlin pada awal bulan Mei mendatang untuk memikul jabatan sebagai Presiden Federasi Rusia. Sekarang masih terlalu awal untuk memprakirakan kemungkinan sukses dalam masa bakti ketiga sebagai Presiden Federasi Rusia dari Putin, tetapi dengan dukungan dari rakyat dan watak politik Putin di gelanggang internasional, maka para pemilih Rusia mempunyai hak untuk berharap pada masa depan yang baik di negaranya./.