(VOVworld) - Selama dua hari (12 dan 13 Maret), Perdana Menteri Vietnam (PM VN) Nguyen Tan Dung menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ke-6 Kerjasama Kamboja- Laos- Myanmar- Vietnam (CLMV-6), memimpin Konferensi Tingkat Tinggi ke-7 Kawasan Segi Tiga Perkembangan Kamboja-Laos- Vietnam dan mernghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ke-5 Strategi Kerjasama Ekonomi tiga sungai Irawadu, Chao Phraya, Mekong (ACMES 5) di Vientiane (ibu kota Laos).
Konferensi Tingkat Tinggi ke-6 Kerjasama Kamboja- Laos- Myanmar- Vietnam (CLMV-6) diselenggarakan di Laos.
(Foto:www.tapchitaichinh.vn )
Ketika menghadiri semua Konferensi di atas, Vietnam menegaskan tekat dalam memperkuat dan mengintensifkan kerjasama di bidang-bidang, misalnya perdagangan, investasi, konektivitas kawasan, pengembangan sumber daya manusia dan pengokohan hubungan dengan negara- negara di kawasan.
Pada kenyataan-nya, diantara 10 negara anggota ASEAN, GDP dari kelompok 6 negara anggota lama yalah Indonesia, Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan 4 negara anggota baru yang terdiri dari Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam mengalami kesenjangan yang relatif besar. Disamping itu, skala pasar dan struktur cabang-cabang ekonomi diantara negara-negara ASEAN juga mengalami perbedaan dan kesenjangan. Oleh karena itu, kesenjangan perkembangan antara negara- negara anggota sedang menjadi rintangan utama terhadap masa depan ASEAN, terutama pada latar belakang hanya dua tahun lagi, ASEAN harus akan menyelesaikan target membangun Komunitas bersama. Oleh karena itu, pada pertemuan antara Perdana Menteri tiga negara Vietnam, Laos, Kamboja di Vientiane (Laos), pada Oktober 1999, Gagasan kerjasama CLV telah dibentuk untuk memperkuat solidaritas, kerjasama perkembangan sosial- ekonomi, turut mempertahankan kestabilan dan keamanan daerah perbatasan antara tiga negara. Bersamaan dengan itu, kerjasama CLMV dibentuk untuk mempersempit kesenjangan dalam perkembangan, mendorong negara-negara CLMV berintegrasi pada proses perkembangan bersama ASEAN dan kawasan.
Dengan lebih dari 200 proyek yang sedang dijalankan, berfokus pada bidang-bidang pengembangan infrastruktur transportasi-perhubungan, pengembangan basis integrasi ekonomi, teknologi informasi dan telekomunikasi, pengembangan sumber daya manusia dll… kelompok 4 negara Kamboja-Laos-Myanmar-Vietnam telah dan sedang mencapai banyak prestasi dalam mengentas dari kelaparan dan kemiskinan, memperbaiki lingkungan hidup dan mendorong pariwisata intra kawasan. Akan tetapi, kalau negara-negara ini berkembang lebih cepat, berintegrasi lebih mendalam, maka perlu memanfaatkan semaksimal mungkin potensi kerjasama intrakawasan. Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi CLMV 6 kali ini juga tidak di luar target berfokus memeriksa situasi penggelaran semua rencana aksi periode 2011-2012, berbahas tentang beberapa bidang kerjasama kongkrit dan orienstasi memperkuat kerjasama dalam kerangka CLMV.
Pada waktu lalu, Vietnam telah berinisiatif dan aktif berpartisipasi pada aktivitas- aktivitas kerjasama dari mekanisme ini, memainkan peranan dominan dalam menyusun program- program aksi tahunan dari kerjasama CLMV, mengajukan beberapa gagasan untuk memperkuat efektivitas kerjasama. Khususunya, pada 2013- 2014, Vietnam menerima kepemimpinan Kelompok kerja Marketing dan Komunikasi dalam mengkonektivitaskan infrastruktur pariwisata ASEAN. Untuk mengembangkan keunggulan Vietnam yalah daerah Vietnam Tengah berada dalam poros koridor ekonomi Timur-Barat, Vietnam sedang bersama-sama dengan negara-negara lain memanfaatkan setuntas-tuntasnya potensi besar di kawasan ini. Seiring dengan melakukan sosialisasi ialah menyusun kebijakan untuk menciptakan syarat yang kondusif bagi wisatawan untuk bepergian di kawasan Koridor Timur–Barat, mengurangi semaksimal mungkin semua prosedur administrasi yang tidak perlu, disamping itu menerapkan teknologi untuk mengawas koridor internasional jalan darat, bandara dan pelabuhan laut. Nguyen Manh Cuong, Wakil Kepala Direktorat Jenderal Pariwisata Vietnam mengatakan:“ Setiap daerah mempunyai satu keunggulan untuk berfokus menyusun dan mengembangkan brand wisata. Propinsi Quang Tri adalah tempat dimana ada banyak daerah peninggalan sejarah peninggalan perang, oleh karena itu perlu memanfaatkan dan menciptakan satu aksentuasi, menyusun peta jalan untuk melaksanakannya. Kita perlu membangun satu produk antar daerah, melakukan konektivitas satu sama lain untuk mengurangi prosedur - prosedur administrasi”.
PM Vietnam Nguyen Tan Dung juga memimpin Konferensi Tingkat Tinggi Kawasan Segi Tiga Perkembangan Kamboja- Laos dan Vietnam(Ilustrasi).
(Foto: www.vietnamplus.vn)
Bersama dengan PM Laos, PM Kamboja, PM Vietnam Nguyen Tan Dung juga memimpin Konferensi Tingkat Tinggi Kawasan Segi Tiga Perkembangan Kamboja-Laos-Vietnam. Pada Konferensi ini, para pemimpin berfokus memeriksa penggelaran semua permufakatan yang sudah diesahkan pada Konferensi sebelumnya dan mengajukan beberapa orienstasi untuk mendorong hubungan kerjasama antara tiga negara di kawasan Segi Tiga Perkembangan pada waktu mendatang. Dang Xuan Quang, Wakil Kepala Direktorat Investasi Asing, Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam mengatakan: “ Jelaslah bahwa terbanding dengan kawasan- kawasan lain, infrastruktur kawasan Segi Tiga Perkembangan ini belum benar- benar kondusif dan belum memenuhi tuntutan untuk menyerap investasi pada periode mendatang. Yang kedua yalah pekerjaan mengsinkronkan kebijakan antara negara-negara yang bersangkutan dan mendorong lebih lanjut lagi investasi di kawasan ini akan jauh memberikan efetivitas lebih banyak lagi, kalau tiga negara Vietnam, Laos dan Kamboja akan mencapai kebulatan pendapat tentang program aksi bersama”
Dalam kerangka aktivitas-aktivitas di Laos, PM VN Nguyen Tan Dung juga mengunjungi dan melakukan temu kerja di beberapa propinsi di Laos Utara. Kunjungan kerja PM Nguyen Tan Dung bertujuan memperketat lebih lanjut lagi hubungan persahabatan tradisional, solidaritas istimewa dan kerjasama yang komprehensif Vietnam-Laos. Kunjungan ini juga memperkuat kerjasama, investasi antara Vietnam dengan Laos, Kamboja dan Myanmar./.