(VOVWORLD) - Hingga sekarang, Vietnam pada pokoknya telah mengendalikan wabah Covid-19, tetapi wabah ini telah menimbulkan pengaruh langsung dan serius terhadap pendapatan dan mata pencaharian para pekerja, terutama para pekerja miskin. Cepat mengeluarkan solusi untuk mengatasi situasi tersebut merupakan usulan dari banyak pemilih dan juga merupakan isi hati dari banyak anggota Majelis Nasional (MN) Vietnam pada Persidangan ke-9, MN Vietnam, angkatan XIV.
Panorama satu persidangan MN Vietnam (Ilustrasi) (Foto: quochoi.vn) |
Wabah Covid-19 telah membuat jutaan pekerja Vietnam di sektor formal dan sektor informal kehilangan lapangan kerja. Sampai sekarang, ketika wabah tersebut pada pokoknya berhasil dikendalikan dan badan-badan usaha mulai memulihkan produksi, masalah yang dihadapi sekarang ialah menangani masalah lapangan kerja untuk para orang yang kehilangan lapangan kerja, menjamin jumlah pekerja kembali ke pasar tenaga kerja.
Menjamin volume pekerja yang berkemampuan
Menteri Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial Vietnam, Dao Ngoc Dung menilai bahwa dengan keputusan-keputusan Pemerintah dan upaya menyambut momentum pemulihan ekonomi serta pemulihan kegiatan produksi dan jasa maka akan ada kira-kira 70.000-80.000 pekerja di semua sekstor akan selangkah demi selangkah kembali ke pasar tenaga kerja. Oleh karena itu, semua daerah dan badan usaha harus menetapkan prioritas utama dalam berfokus melakukan rekonstrukturisasi sumber daya manusia seiring dengan melakukan pembaruan teknologi dan rantai nilai. Dia mengatakan:
“Tuntutan hidup-mati yakni harus melakukan edukasi dan re-edukasi, meningkatkan ketrampilan para pekerja untuk meningkatkan produktivitas kerja. Implikasi sangat besar yang dihadapi Vietnam ialah kalau memangkas serentetan personil secara serempak maka harus membayar biaya perekrutan kembali sangat besar dan badan usaha harus menghadapi kekurangan tenaga kerja yang serius ketika memulihkan produksi. Oleh karena itu, Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial telah menyampaikan laporan kepada Perdana Menteri Pemerintah untuk memberlakukan Instruksi tentang masalah ini. Kami akan memberikan rekomendasi dan memberikan masukan kepada Pemerintah untuk menyediakan sebagian dana sebesar 3.000-5.000 miliar VND (sama dengan 130-214 juta USD) dari cadangan dana asuransi pengangguran untuk melakukan re-edukasi kepada barisan pekerja. Direncanakan ada kira-kira sejuta pekerja akan mendapat re-edukasi ini”.
Sedangkan, menurut hemat Bapak Ngo Duy Hieu, anggota MN Vietnam dari Kota Ha Noi, perlu memusatkan setiap cabang andalan dan berfokus mengatasi kesulitan bagi badan-badan usaha ketika beraktivitas kembali untuk menciptakan lapangan kerja kepada para pekerja. Dia mengatakan:
“Kita perlu mengembangkan cabang-cabang baru, khususnya berfokus memberikan prioritas kepada kepala keluarga bisnis perorangan. Kebutuhan perekrutan di cabang-cabang suplai jasa konektivitas melalui jaringan siber, perdagangan elektronik, hasik tekstil dan produk tekstil, peralatan medis, farmasi dan sebagainya, pastilah akan meningkat. MN dan Pemerintah perlu memberlakukan kebijakan baru agar semua daerah, kementerian dan instansi berpartisipasi secara kuat dan gigih guna mengatasi kesulitan dan membantu badan usaha.”
Mengkonektivitaskan penawaran-permintaan tenaga kerja
Di daerah, banyak provinsi dan kota telah menyusun proyek tentang suplai tenaga kerja untuk kebutuhan badan-badan usaha dan organisasi di daerah setempat. Dinas Tenaga kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial Kota Ha Noi telah mengkonektivitaskan basis-basis edukasi kejuruan dengan berbagai asosiasi tenaga kerja, asosiasi badan usaha kecil dan menengah serta pusat jasa lapangan kerja untuk menetapkan kebutuhan tentang edukasi dan penggelaran edukasi. Terhitung sampai akhir bulan April, di antara 1.600 badan usaha yang disurvei di daerah ini, ada kira-kira 1.000 badan usaha yang mempunyai kebutuhan tentang perekrutan tenaga kerja dengan jatah sebesar kira-kira 13.000 lapangan kerja. Posisi-posisi yang perlu direkrut pada pokoknya adalah para buruh produksi, insinyur permesinan, manufaktur, penjahitan dan sebagai.
Di Provinsi Dong Nai, untuk membantu para pekerja memperoleh lagi lapangan kerja pasca wabah, Serikat Buruh Zona Industri telah mengkonektivitaskan para pekerja dengan badan-badan usaha yang mempunyai kebutuhan melakukan perekrutan tenaga kerja dengan volume yang besar di Zona Industri Bien Hoa. Menurut itu, telah mengadakan lapangan kerja untuk ratusan pekerja penganggur.
Sementara itu, proyek “Memberikan lapangan kerja, mengalahkan Covid-19” yang dicanangkan dari akhir bulan April telah turut mengkonektivitaskan kira-kira 200.000 lapangan kerja. Ho Anh Tuan, Ketua Asosiasi Pengembangan Budaya Badan Usaha Vietnam mengatakan:
“Kami menggerakan kembali program ini untuk mengkonektivitaskan badan usaha dengan para pekerja, para pengguna kerja agar para pekerja yang kehilangan lapangan kerja akan memperoleh lapangan kerja. Pada kenyataannya sekarang, ada banyak badan usaha yang beraktivitas kembali dan terus melakukan produksi. Usaha menggerakan kembali proyek tersebut akan menciptakan ancang-ancang untuk mengkonektivitaskan badan usaha dengan para pekerja, mengkonektivitaskan para orang yang kehilangan lapangan kerja dengan badan-badan usaha yang sedang memerlukan pekerja”.
Vietnam sedang berhasil mengendalikan wabah Covid-19 secara baik. Perekonomian Vietnam sedang pulih kembali. Usaha mere-edukasi ketrampilan untuk para pekerja serta mengkonektivitaskan penawaran-permintaan di pasar tenaga kerja akan membantu para pekerja mempunyai banyak peluang untuk memperoleh lapangan kerja dan menstabilkan kehidupan-nya pasca wabah Covid-19.