(VOVWORLD) - Meski hanya menduduki persentase jumlah penduduk yang kecil, tapi etnis-etnis minoritas merupakan satu bagian organik dari bangsa Vietnam. Dalam kecenderungan integrasi dan globalisasi dari Tanah Air, Partai Komunis dan Negara Vietnam selalu melakukan secara paralel kebijakan mengkonservasikan dan mengembangkan khazanah kebudayaan tradisional dan memikirkan serta mengembangkan sosial-ekonomi, menjamin jaring pengaman sosial, mengentas dari kelaparan dan kemiskinan untuk rakyat.
Hari Kebudayaan Etnis-Etnis Vietnam yang sedang berlangsung di Perkampungan Budaya-Wisata dari Etnis-Etnis Vietnam di kota Hanoi merupakan misal yang kongkrit tentang perihal Vietnam menghargai konservasi dan pengembangan khazanah kebudayaan tradisional dari etnis-etnis Vietnam. Peristiwa tahunan yang dipertahankan dari tahun 2010 sampai sekarang juga menunjukkan bahwa warga etnis-etnis minoritas telah menegaskan dirinya sendiri dan berhasil mengkonservasikan khazanah kebudayaan tradisional-nya yang kaya raya.
Kebijakan menghargai nilai kebudayaan tradisional dari etnis minoritas.
Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan etnis-etnis minoritas yang meliputi kesusastraan, kesenian, bahasa, aksara, busana dan pesta tradisional dan lain-lain ditegaskan oleh Partai Komunis Vietnam dalam Program Politik tentang pembangunan Tanah Air untuk tahap transisi menuju ke sosialisme (yang direvisi dan dikembangkan tahun 2011), dalam Resolusi Sidang Pleno ke-5 Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV) angkatan VIII tentang “Pembangunan kebudayaan Vietnam yang maju dan sarat dengan jati diri bangsa” dan dalam Resolusi No.33-NQ/TW angkatan XI tentang Pembangunan dan pengembangan kebudayaan dan manusia Vienam untuk kebutuhan perkembangan yang berkesinambungan Tanah Air” (tahun 2014).
Pasal 42 Undang-Undang Dasar tahun 2013 juga menentukan: “ Warga negara berhak menetapkan bangsa-nya, menggunakan bahasa ibu, memilih bahasa untuk berkomunikasi”. Sebelumnya, pasal 7 Undang-Undang tentang Pendidikan tahun 2005 mencantumkan jelas: “Negara menciptakan syarat kepada warga etnis monoritas untuk bisa belajar bahasa dan aksaranya”. Ketentuan-ketentuan ini menjamin agar etnis-etnis minoritas berhak bebas menentukan posisi asal-usul dan memanifestasikan hak menggunakan bahasa dan aksara bangsa, merupakan masalah utama untuk menegaskan hak kesetaraan dari etnis-etnis minoritas di kalangan masyarakat etnis-etnis Vietnam.
Konservasi yang dikaitkan dengan pengembangan kebudayaan tradisional dari etnis-etnis minoritas.
Proyek: “Mengkonservasikan dan mengembangkan kebudayaan etnis-etnis minoritas Vietnam sampai tahun 2020” sampai sekarang telah digelarkan secara ekstensif dan intensif oleh Pemerintah Vietnam, di antaranya berfokus memberi prioritas dalam mengembangkan kebudayaan etnis-etnis minoritas yang jumlah penduduknya teramat sedikit, etnis-etnis yang tidak punya syarat membela diri dan mengembangkan pusaka budaya dari etnisnya. Untuk melaksanakan proyek ini, Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam telah selesai melakukan pemeriksaan, membuat statistik dan memberikan bantuan darurat, meningkatkan kemampuan melestarikan kebudayaan etnis-etnis minoritas yang jumlah penduduknya di bawah 10 000 jiwa, khususnya 10 etnis yaitu Brau, Ro Mam, Si La, Pu Peo, Bo Y, O Du, Lo Lo, Mang, Cong dan Co Lao.
Juga berkat adanya proyek ini, banyak tradisi kebudayaan yang baik, banyak ritual yang khas, banyak festival, lagu rakyat, tari rakyat, busana tradisional dan banyak permainan rakyat dari etnis-etnis minoritas telah dipulihkan dan dipertunjukkan pada hari-hari kebudayaan di seluruh Vietnam. Hari-hari kebudayaan daerah Tay Bac (atau daerah Barat Laut), daerah Dong Bac (atau daerah Laut Timur), daerah Vietnam Tengah, daerah Nam Bo Timur dan hari kebudayaan etnis-etnis Vietnam juga menciptakan peluang bagi etnis-etnis minoritas menjunjung tinggi rasa bangga dan rasa harga diri nasional, menegaskan diri nilai-nilai kebudayaan-nya yang unik dari etnisnya dan itu merupakan satu cara untuk menjamin hak kebudayaan kalau dilihat dari sudut kedalaman yang paling humanistis.
Seiring dengan usaha menciptakan syarat bagi kebudayaan etnis-etnis minoritas untuk dijamin dan dikembangkan, pemerintahan daerah berbagai tingkat juga menggelarkan aktivitas-aktivitas yang praksis agar warga selangkah demi selangkah memperbaiki dan meningkatkan kehidupan kultural dan sprituil. Sampai sekarang, ada lebih dari 90% jumlah kepala keluarga daerah pemukiman warga etnis minoritas yang bisa mendengarkan VOV dan ada lebih dari 80% jumlah kepala keluarga yang bisa menonton televisi. Semua program siaran radio dan televisi dalam bahasa Vietnam dan 26 bahasa etnis minoritas yang disampaikan ke semua dukuh yang jauh.
Pekerjaan memberi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kearifan rakyat di daerah tempat pemukiman warga etnis minoritas juga diperhatikan dan diperhebat serta mencapai prestasi-prestasi penting. Sistim akademi, sekolah pengajaran kejuruan, sekolah internat, sekolah semi-internat, sekolah persiapan bagi perguruan tinggi di daerah pemukiman banyak warga etnis minoritas semuanya mendapat investasi pembangunan. Dari tahun 2012, ada 100% jumlah kecamatan yang telah mencapai standar wajib belajar tingkat sekolah dasar dan ada banyak daerah yang mencapai standar wajib belajar tingkat sekolah menengah pertama dan ada 95% jumlah anak-anak etnis minoritas yang bisa bersekolah.
Di samping usaha melestarikan nilai-nilai kebudayaan tradisional, sistim bahasa dan aksara dari etnis-etnis minoritas juga merupakan masalah yang diprioritaskan dalam kebijakan pendidikan Negara Vietnam. Dari tahun 2008, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Vietnam bekerjasama dengan UNICEF melaksanakan proyek percontohan pendidikan dwibahasa di atas dasar bahasa ibu di tiga provinsi Lao Cai, Tra Vinh dan Gia Lai, memberikan sumbangan penting dalam mengurangi persentase pelajar yang putus sekolah di daerah-daerah tersebut.
Prestasi-prestasi dalam menjamin hak mengembangkan kebudayaan dari warga etnis minoritas merupakan bukti kongkrit dalam menjamin dan mendorong hak dari etnis-etnis minoritas pada khususnya dan hak manusia pada umumnya di Vietnam.